31. Focus

43 3 0
                                    

Soo bin menghempaskan badannya di soffa ruang tamu, Haechan mengikuti Soo bin duduk di sebelahnya.

" kau ingin kuambilkan minum?" tanya Haechan ketika melihat wajah Soo bin seperti tidak punya tenaga.

" yaa! Ini rumahku, kenapa kau tawari aku minum " Soo bin beranjak dari duduknya berjalan menghampiri almari es. Dia mengambil satu kaleng coke dan satu kaleng cider.

Soo bin meletakkan dua kaleng tersebut di depan Haechan," minum "

" kau masih memikirkan Yuri?" tanya Haechan sambil membuka kaleng kaleng coke nya. Dia mencicipi sedikit lalu meneguknya pelan pelan.

" wanita gila itu mana mungkin berhenti menggangguku, kau tau aku kemarin iseng memposting foto novel "

" ada apa dengan novelnya?"

" aku hanya tidak habis fikir, Yuri bilang itu ungkapan perasaanku pada Doyoung. Hanya karena ada tag line cinta pertama begitu kuat terasa getarannya. Kau tau kan, itu novel milik mu yang ku pinjam kenapa dia begitu skeptis padaku. Memangnya apa salahku, dia tidak tertolong " keluh Soo bin sambil menerima kaleng cider yang sudah Haechan buka.

" dia masih ABG jadi mungkin dia merasa iri padamu karna kau lebih dulu dengan Doyoung, tidak usah kau tanggapi. Fokus saja pada praktikum, wahh aku memang pacar yang bijak ya? Kau beruntung " Haechan menggelengkan kepala sambil memuji dirinya sendiri. Soo bin mencebik sambil memandangnya tidak percaya, kenapa dia bisa memiliki kekasih seperti Haechan.

" kau tidak memantraiku supaya aku suka padamu kan?"

" aku? Kau bercanda pesonaku tidak terkalahkan " Haechan menyenggol bahu Soo bin sambil tertawa.

" kau ingin ku pukul ya?" rutuk Soo bin sambil melempar bantal ke arah Haechan.

" Soo bin ah...kau harus bersikap baik padaku, besok kau sudah sibuk. Aku berani bertaruh kau tidak akan punya waktu untuk menemuiku atau Sana "

" araso, aku juga memikirkan hal itu. Mungkin setelah ini aku sedikit sibuk. Haruskah aku tinggal di asrama? Akan lebih efektif disana lagipula lebih dekat "

" tinggal di asrama tidak buruk, aku akan sering  mengunjungimu dengan Sana. Kau fokus saja dengan praktikummu sampai kau lulus, kau akan lebih dulu lulus dibanding  aku dan Sana "

" sejak kapan kau bisa bicara seperti ini? Kau bukan Haechan kan? Kau kerasukan ya?" Soo bin memukul bahu Haechan berkali kali.

"YAA... Aku serius " jawab Haechan sebal.

                       🍫

Soo bin menarik kopernya menaiki anak tangga. Dia memutuskan untuk pindah ke asrama. Selain lebih dekat dengan tempat praktikum, dia akan lebih fokus.

Dia sampai di depan kamar dengan nomor 28, Soo bin segera merogoh saku celananya mengeluarkan kunci. Dia memutar gagang pintu dan masuk ke dalam kamar. Terdapat satu ranjang tingkat di dalam, terdapat dua meja belajar dan ada soffa panjang untuk bersantai. Tempat yang bagus fikir Soo bin. Dia berjalan menuju kamar mandi, sesuai yang dia harapkan. Asrama milik kampusnya tidak mengecewakan ini yang terbaik.

Soo bin melemparkan tubuhnya keatas kasur membuat tubuhnya terpantul ke atas. Dia merasakan punggungnya sedang melepas lelah ketika bertemu dengan kasur yang empuk.

Dia bangun dari tidurnya ketika seseorang masuk ke dalam kamar.

" hai " sapanya

" hai "

" aku teman sekamarmu, namaku Eun ji "

" aku Soo bin, salam kenal. Aku jarang melihatmu di kampus. Atau mungkin kita jarang mengambil kelas yang sama?" tanya Soo bin hati hati dia tidak ingin di bilang sombong karena tidak mengenali temannya.

" kita memang jarang memgambil kelas yang sama tapi kita pernah satu kelas untuk beberapa kali. Aku sering melihatmu di Lab, singkatnya aku mengenalmu walaupun kau tidak mengenalku. Ohh ya...kau sudah memilih tempat tidur? Kau mau yang mana?"

" jika boleh aku yang bawah " jawab Soo bin sambil tersenyum

" pilihan bagus, aku suka diatas " jawab Eun ji tersenyum menghampiri soffa panjang dan duduk diatasnya.

" siang ini kita ada orientasi, kau sudah siapkan sragammu?"

" aku sudah siapkan segalanya, sebenarnya aku tidak ingin tinggal di asrama. Tapi akan lebih jauh jika aku menempuh perjalanan dengan bus dari rumahku. Dan kita akan mengikuti shift di rumah sakit  mana mungkin aku sanggup. Aku lebih memilih tinggal di asrama. Jadi apa yang membuatmu tinggal disini?" tanyanya antusias

" kurang lebih sama sepertimu " jawab Soo bin tersenyum sambil mengeluarkan satu stel sragam berwarna putih miliknya.

Bittersweet 🍫 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang