6. in relationship

135 11 0
                                    

Soo bin menyenderkan kepalanya pada tiang lampu yang ada di sebelahnya, rasa kantuk menggelayutinya. Dia merutuki tindakannya untuk menuruti Doyoung, harusnya dia kembali tidur saja tadi pagi.

Sesuatu yang hangat menempel di pipi Soo bin membuatnya terkejut, Soo bin membuka matanya dia melihat Doyoung dengan senyum lebarnya. Do young membawa susu hangat dan roti, " kau harus sarapan supaya kantukmu hilang "

" harusnya aku tidur saja "

Doyoung mengetuk kepala Soo bin dengan roti yang dia bawa, " cepat makan "

Soo bin menuruti Doyoung, " Soo bin-ah, kenapa kau mau berteman denganku?"

Soo bin menatap Doyoung setelah mendengar pertanyaan konyol yang dilontarkan Doyoung, " kenapa bertanya seperti itu?"

" tidak, hanya ingin tahu saja "

" karna kita cocok kan, makanya kita berteman "

" haruskah kita lebih dari teman?"

Soo bin hampir tersedak mendengar pertanyaan dari Doyoung, " maksudmu?"

" hanya saja aku menyukaimu "

" yaa....kau kenapa sih "

" aku serius, aku menyukaimu"

Soo bin menaruh susu yang baru saja dia teguk sedikit, perutnya terasa kenyang tiba tiba.

" kenapa diam? Aku tidak akan marah jika kau menolak ku, kita kan teman "

" sebenarnya, aku juga sama seperti mu "

Doyoung tersenyum mendengar jawaban dari Soo bin, " jadi kita bisa lebih dari teman? Kau bisa menjadi kekasihku?"

Soo bin tersenyum mengiyakan maksud Doyoung.

                       🍫

“Soo bin -ah " teriak Sana dari pintu kelas.

" wae " balas Soo bin sambil melambaikan tangannya bermaksud memanggil Sana untuk masuk.

" kau tidak pergi ke kantin?" Tanya Sana sambil duduk di depan Soo bin.

" aku bawa makanan, kau harusnya berhenti mengajak ku terus terusan ke kantin " Soo bin mengeluarkan lunch box nya.

" kaku sekali "

" kau tidak ikut ke kantin denganku?" Tanya Doyoung ketika dia berdiri dari tempat duduknya.

" tidak, aku sudah bawa "

" yasudah, makan yang banyak " Doyoung tersenyum menyapa Sana setelah berpamitan pada Soo bin.

  " namci mu daebak " puji Sana dengan heboh, Soo bin hampir membungkam mulut Sana yang kelepasan bicara. Soo bin tidak mau ada yang tau terlebih di kelas ini.

Soo bin tidak sengaja melihat ke arah Haechan yang menatapnya dengan senyum kikuk.  Sana merasa bersalah dan membekap mulutnya sendiri. Akhirnya Haechan berjalan keluar kelas berjalan tanpa menyapa Soo bin. 

Bittersweet 🍫 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang