Haechan pasrah memesan dua menu yang sama untuk Soo bin, karena Soo bin hanya menjawab terserah ketika Haechan menawarkan beberapa menu yang ada di buku menu. Soo bin masih memikirkan pria yang ada di museum tadi, dia tampak misterius bahkan ketika Soo bin melihat senyuman terakhirnya.
" harusnya aku tanya namanya kan " keluh Soo bin sambil menyantap makanan yang baru saja di hidangkan.
" kenapa sih? kau tidak kapok yang sudah sudah ya?"
" kenapa kau membahasnya? Itukan sudah berlalu "
" kau kan belum kenal pria itu, yang sudah kenal saja bisa bikin sakit hati apalagi dia. Memang kau tau dia siapa " cibir Haechan
" yaa! Itu karna kau menarik ku pergi, coba kau tidak ada disana pasti aku sudah kenalan dengannya"
" kenapa kau tidak pacaran denganku saja ?" tawar Haechan sambil mengaduk aduk cream di atas kopi dinginnya membuatnya meluap tumpah.
Soo bin tertawa terbahak bahak mendengar perkataan Haechan," yaa! Perut ku sakit tau, kau kenapa sih aneh sekali "
" aku serius, memang kau tidak ada perasaan apapun terhadapku? Aku seorang namja " rutuk Haechan melempar sedotannya lebih dalam ke dasar gelas.
" kau lucu, aku ingin menggigitmu " Soo bin mencubit pipi Haechan dengan gemas.
🍫
Setelah percakapan itu, mereka berdua pulang dengan penuh keheningan tidak ada percakapan diantara mereka. Mereka berdua menjadi canggung satu sama lain.
Soo bin menarik kaos Haechan," kau kenapa sih?" bisiknya
Haechan menggenggam tangan Soo bin dan berbalik menghadapnya. Haechan mendekat ke arah Soo bin, hal itu membuat Soo bin sedikit panik. Bola matanya bergerak cemas, Haechan semakin mendekat," yaa! Kenapa sih?" dia masih memegangi kaos Haechan.
Haechan menyelipkan beberapa helai rambut Soo bin ke belakang telinga, tangannya turun ke dagu. Haechan mendekatkan wajahnya ke arah Soo bin. Soo bin memundurkan wajahnya dengan memejamkan mata.
Haechan berhenti di depan wajah Soo bin, dia mengamati sejenak wajah Soo bin lalu mengelus pipinya.
" kau dingin ya?" bisiknyaSoo bin membuka matanya dengan canggung, apa yang dia lakukan. Kenapa dia menutup mata, Soo bin menyesali tindakannya. Padahal Haechan hanya bertanya apa dia kedinginan atau tidak, tapi Haechan kenapa dia bersikap seolah seperti akan mencium Soo bin.
Soo bin tertawa canggung," aku tidak dingin tuh " elak nya sambil berjalan mendahului Haechan.
Haechan menarik lengan Soo bin membuat tubuhnya mendekat ke arahnya, Haechan mengecup bibir Soo bin saat itu juga kecupan yang hangat. Soo bin membelalakkan matanya karena terkejut tapi akhirnya dia mentup matanya. Haechan memeluk pinggang Soo bin, dia melepaskan ciumannya. Soo menarik tubuh Haechan dan menyandarkan kepalanya di bahu Haechan. Soo bin menutup wajahnya yang memerah.
" Kau kenapa? " tanya Haechan sambil menggoyangkan badan Soo bin yang tidak mau beranjak dari bahunya.
" yaa! Aku malu tau " rutuknya.
Haechan tersenyum dan memeluk Soo bin sambil tersenyum. Haechan mengusap kepala Soo bin dengan senyumannya yang merekah berkali kali ketika dia mengingat hal yang baru saja terjadi.
🍫
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet 🍫 ( END )
RomanceJika kita dipertemukan di satu waktu yang tepat dengan seseorang yang tepat, maka kau akan berjodoh dengan orang itu. Bagiku kau orang yang tepat, tapi kita dipertemukan di waktu yang salah, Doyoung ah. Adakalanya jodoh dan belahan jiwa bukan orang...