Setiap orang memiliki sesuatu yang berharga, sesuatu yang berharga yang selama ini ku miliki seolah menghilang sia sia. Aku menyadari semuanya tidak akan bisa kembali seperti waktu itu. Saat aku bertemu dengan orang yang tepat di waktu yang tepat. Ketika itu perasaannya masih milik ku.
Doyoung memainkan tetesan hujan yang jatuh menimpa sepatunya. Dia mengusap wajahnya dan bangun dari duduknya. Akhirnya dia masuk ke dalam bus setelah selama satu jam ini hanya mengacuhkan beberapa bus yang berhenti di halte tersebut.
🍫
Soo bin berjalan dibawah guyuran hujan, payung yang dia bawa seolah tidak mampu menghalau air hujan. Tiupan angin membuat separuh badannya basah, Soo bin menggigil kedinginan.
Soo bin mempercepat langkahnya ketika pagar rumahnya sudah terlihat, dia terkejut melihat Doyoung basah kuyup berdiri di depan pagar rumahnya.
" yaa! Apa yang kau lakukan? Kenapa berdiri di tengah hujan? Kau gila ya?"
Doyoung hanya menatapnya, tidak ada senyuman yang akhir akhir ini sering Soo bin lihat di wajahnya. Dia menatap Soo bin sendu, Doyoung maju menghampiri Soo bin pelan tapi pasti.
" wae? Ada apa? Apa yang terjadi?"
Soo bin mundur selangkah setelah Doyoung tepat berada didepannya.
" bisakah?" gumamnya.
" kau kenapa? Kau bisa sakit Doyoung ah..." keluh Soo bin sambil berbagi payung dengan Doyoung. Soo bin harus sedikit berjinjit untuk bisa menutupi tubuh Doyoung dengan payung miliknya.
" bisakah kau memberi kesempatan padaku?" perkataan Doyoung seolah tercekat ditenggorokannya.
" bisakah? " tuntutnya.
" apa maksudmu? Ayo masuk kedalam, kau bisa sakit " Soo bin menggandeng tangan Doyoung yang terasa dingin.
Soo bin tidak tahu pasti sudah berapa lama Doyoung berdiri di depan rumahnya tapi yang jelas bibirnya sudah tampak pucat.
" bisakah kita bersama? Bisakah kita seperti dulu?"
" kau bicara apa?apa maksudmu?"
" mianhae, berkali kali aku mencoba melupakanmu tapi aku tidak bisa. Aku masih menyukaimu"
Soo bin mundur satu langkah mendengar perkataan Doyoung, " kau jangan bercanda "
Doyoung melangkah satu langkah kedepan setiap Soo bin mundur satu langkah. Doyoung memeluk Soo bin dengan erat membuat payung yang dibawa Soo bin jatuh. Mereka berdua berakhir basah kuyup karena hujan semakin deras.
" yaa! Lepaskan aku, kau mabuk ya? Lepaskan aku dan ayo masuk "
Soo bin berusah melepaskan pelukan Doyoung tapi tidak berhasil.Soo bin hanya bisa menepuk nepuk bahu Doyoung, dia mendengar Doyoung terisak. Mungkin dia menangis, fikir Soo bin. Tapi kenapa? Ada apa dengan perkataannya? dia mengatakan kata kata yang aneh.
Pandangan Soo bin terkunci pada seseorang yang berdiri di bawah payung berwarna kuning, dia melihat Haechan berdiri kaku menatap mereka berdua.
" yaa! Doyoung ah lepaskan aku "
Doyoung seolah tidak mendengarkan perkataan Soo bin.
Soo bin melihat Haechan berbalik dan pergi menjauh dari tempat itu. Soo bin panik dan terpaksa harus mendorong Doyoung dengan keras.Doyoung hampir jatuh karena dorongan Soo bin, Soo bin berusaha mengejar Haechan tapi dia tidak bisa menemukan siapapun. Hanya guyuran hujan yang semakin membuatnya menggigil. Dia menggigit bibirnya menahan tangis.
" manhae Haechan ah " gumam Soo bin. Air matanya menetes membuat wajahnya yang hampir beku terasa hangat.
Soo bin menyeka wajahnya dan berjalan mengambil payung yang dia jatuhkan. Dia memberikan payung tersebut pada Doyoung yang masih menunduk tidak berani menatap Soo bin.
Soo bin menaruh payung tersebut di genggaman Doyoung," pulang dan ganti baju. Kau bisa sakit, aku hanya akan mengatakannya sekali jadi dengarkan baik baik. Terkadang seseorang akan tampak lebih berharga ketika dia sudah bukan milik kita. Mungkin dulu kita adalah orang yang tepat dan kita bertemu di waktu yang tepat. Tapi untuk saat ini kita bukanlah orang yang tepat bahkan tidak ada waktu yang tepat untuk kita "
" mianhae Soo bin ah" gumam Doyoung, Soo bin meninggalkan Doyoung yang masih menyesali perbuatannya. Menyesali karena dia membuat kekacauan. Sore itu hujan badai, ada badai di tiga hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet 🍫 ( END )
Любовные романыJika kita dipertemukan di satu waktu yang tepat dengan seseorang yang tepat, maka kau akan berjodoh dengan orang itu. Bagiku kau orang yang tepat, tapi kita dipertemukan di waktu yang salah, Doyoung ah. Adakalanya jodoh dan belahan jiwa bukan orang...