Hari ini Pangeran Andra sedang membaca buku tentang strategi perang. Walaupun dia sudah menemukan kelemahan strategi perang milik Kerajaan Manggala dan juga kelemahan strategi Kerajaan Acalapati, namun Pangeran Andra masih membutuhkan cara lain untuk melawan strategi Kerajaan Acalapati. Pada saat Pangeran Andra sedang membaca tiba-tiba saja Ayahannya datang menemui.
"Andra, saat ini sudah banyak prajurit kita yang gugur di medan perang. Apakah kamu sudah mengetahui cara untuk mengalahkan strategi milik Pamanmu?" tanya Baginda Raja.
"Untuk masalah kelemahan strategi kita sudah saya dapatkan. Tetapi cara untuk mengalahkan strategi Paman Jati Arga saya baru saja mendapatkannya," jawab Pangeran Andra.
"Begitu ya? Kalau begitu coba beritahu Ayahandamu ini dimana kelemahan dari strategi kita."
"Begini Ayahanda, setiap Nayaka itu memimpin berapa ratus prajurit?"
"Setiap Nayaka memimpin seratus prajurit. Terus apa hubungannya jumlah prajurit yang dipimpin oleh Nayaka dengan kelemahan strategi milik kita nak?"
"Ini yang akan saya kasih tahu, Ayahanda."
Pada saat Pangeran Andra akan menjelaskan kepada ayahanda, datanglah Senopati Danadyaksa dengan tergesa-gesa menghadap.
"Nyuwun pangapunten Baginda Raja. Kula bade ngelaporaken menawi pasukan yang menjaga bagian timur kerajaan telah diserang oleh Kerajaan Acalapati dan juga Kerajaan Jenggala."
"Apaa! Yang benar saja! Apakah Raja Jenggala sudah lupa dengan janji yang telah dibuatnya sendiri!" ujar Baginda Raja dengan emosi.
"Maaf Ayahanda, janji apakah yang Ayahanda maksud?"
"Nanti akan Ayah jelaskan anakku. Sekarang yang terpenting adalah menghentikan serangan dari Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Acalapati di bagian timur kerajaan. Dan kamu Senopati, bawalah prajurit tambahan yang masih ada. Untuk membantu prajurit yang berada disana!" perintah ayahanda.
"Sendhika dawuh Sri Baginda Raja," jawab Senopati.
Pangeran Andra dan Baginda Raja bergegas menuju ke arah timur kerajaan. Sedangkan Senopati Danadyaksa menuju ke tempat para prajurit yang tersisa untuk membantu pertahanan di timur kerajaan. Setibanya kami disana, kami melihat prajurit dari Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Acalapati sudah dipukul mundur oleh prajurit Kerajaan Manggala. Dan ada juga prajurit dari kedua kerajaan itu yang tertangkap oleh prajurit Kerajaan Manggala. Kemenangan memang ada dipihak Kerajaan Manggala tetapi untuk korban tetaplah ada. Pangeran Andra melihat berapa jumlah prajurit lawan yang tertangkap, sedangkan Baginda Raja sedang berbicara dengan Senopati Danadyaksa.
"Andra! Kemari!" panggil Baginda Raja.
"Ada apa Ayahanda?"
"Bagaimana menurutmu tentang hasil dari perlawanan ini?"
"Saya kira sudah cukup bagus. Hanya saja kenapa ada kerajaan lain yang membantu Kerajaan Acalapati untuk menyerang. Alasan apa yang membuat Kerajaan Jenggala menyerang kita? Kalau penyerangan Kerajaan Acalapati di bagian timur ini dikarenakan mereka mengetahui kelemahannya penjagaan kita dan juga karena kita terlalu fokus dengan perlawanan di perbatasan," jawab Pangeran Andra dengan lugas.
"Begini anakku. Dahulu kala. Pada saat musim paceklik melanda seluruh tanah Jawa. Banyak kerajaan yang mengalami kesulitan pangan. Tetapi tidak dengan kerajaan kita. Pangan kita melimpah ruah. Dan hal itu terdengar oleh Kerajaan Jenggala. Akhirnya mereka mengirim utusan kepada kita untuk membeli sebagian dari pangan yang kita miliki. Karena Kakekmu adalah seorang yang berhati mulia, beliau memperbolehkan Kerajaan Jenggala membeli sebagian pangan dari milik kita. Pada saat Kerajaan Jenggala mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Mereka juga berjanji bahwa mereka akan membantu kerajaan kita jikalau kerajaan kita membutuhkannya," ujar Ayahanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Fajar (Tersedia E-Book)
FantasyRiandra, seorang remaja ber-IQ tinggi, diculik ke masa lampau melewati celah dimensi. Saat di sana Riandra terkejut setelah mengetahui jati dirinya yang sesungguhnya. Siapa yang membawa Riandra? Apa misi Riandra di sana dan apakah Riandra bisa kemba...