Chapter 16 | Bersatunya Dua Saudara

607 24 6
                                    

Setelah peperangan usai. Dan memakamkan prajurit yang tewas dengan layak. Pangeran Andra , Baginda Raja dan Paman Rawedeng beserta pasukan kembali ke kerajaan. Dalam perjalanan menuju kerajaan, Pangeran Andra berbincang dengan Paman Rawedeng.

"Paman, apakah yang harus kita lakukan setelah perang ini usai?" tanya Pangeran Andra.

"Menurut hamba, sudah sepatutnya kita mengadakan sebuah acara Pangeran," jawab Paman.

"Acara apa itu Paman?"

"Acara untuk mempertemukan kembali antara seorang Kangmas dengan Dimas-nya. Menyambungkan kembali tali persaudaraan yang hampir terputus karena egoisme, iri dan dengki," ujarnya Paman Rawedeng.

"Saya rasa itu ide yang bagus Paman."

Akhirnya kami sampai di Kerajaan Manggala. Pangeran Andra memisahkan diri dengan rombongan Paman dan Baginda Raja. Dia memilih menemani para prajurit untuk kembali ke posnya masing-masing. Pangeran Andra berterima kasih kepada mereka. Karena tanpa mereka strategi yang dia jalankan tidak akan berhasil. Setelah itu, Pangeran Andra pun kembali ke istana untuk beristirahat.
***

Hari ini Kerajaan Manggala sedang bersolek. Dikarenakan akan ada acara penyambutan kedatangan Paman Jati Arga beserta Bibi Kirana dan juga anak-anaknya. Acara ini merupakan ide yang Pangeran Andra utarakan kepada Ayahanda dan juga Ibundanya. Dan ternyata mereka setuju dengan ide tersebut.

"Ayahanda dan Ibunda, apakah ada yang perlu ditambahkan dengan acara ini?" tanya Pangeran Andra .

"Ayahanda kira ini sudah lebih dari cukup anakku," jawabnya.

"Ya sudah kalau begitu Ayahanda. Saya akan berkeliling dahulu dengan Paman Rawedeng untuk melihat segala kesiapannya."

Pangeran Andra dan Paman Rawedeng menyusuri jalan-jalan yang sedang dihiasi umbul-umbul kerajaan. Setelah puas melihat semuanya dan terlihat bagus, Pangeran Andra dan Paman pun berpisah. Dia kembali ke istana untuk mempersiapkan diri untuk acara ini dan Paman Rawedeng kembali ke kediamannya.
***

Tretet...Tretet...Tretet

Terdengar suara terompet menyambut kedatangan tamu. Pangeran Andra , Ayahanda, Ibunda dan juga Paman Rawedeng keluar istana untuk menyambut kedatangan Paman Jati dan keluarganya. Terlihat wajah Ayahanda tersenyum dengan bahagia.

"Wahai Dimas Jati. Selamat datang di istana kita. Bagaimana kabarmu?"

"Kabarku sangat sehat Kangmas. Semua karena keponakanku Andra. Hahahaha."

"Puji Sang Hyang Widi kalau begitu. Ayo masuk kedalam. Banyak yang ingin aku bicarakan denganmu. Dan juga istrimu."

"Terima kasih Kangmas. Begitu juga denganku."

Pangeran Andra menyalami Paman Jati Arga dan juga Bibi Kirana. Tak lupa dia memeluk kedua sepupunya. Lalu Pangeran Andra mengajak kedua sepupuku berkeliling istana. Kedua sepupunya belum pernah kesini. Jadi banyak pertanyan-pertanyaan yang mereka ajukan. Pangeran Andra pun menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan senang. Setelah selesai berkeliling istana. Pangeran Andra dan kedua sepupuku kembali ke ruang utama istana. Untuk mengikuti acara utama.

"Kangmas Bayu. Mohon diterima maafku atas segala kesalahanku. Aku siap menerima segala hukuman yang akan Kangmas Bayu berikan kepadaku," kata Paman Jati Arga sambil berlutut dihadapan Ayahanda.

"Berdirilah Dimas Jati. Semua ini terjadi karena kesalahan kita bersama. Maka dari itu mulai sekarang mari kita perbaiki kesalahan kita. Mari kita merajut kembali tali persaudaraan kita yang hampir putus ini," ucap Ayahanda.

"Baiklah kalau begitu Kangmas. Mari kita bersatu lagi sebagai mana dulu kita bersama," jawab Paman Jati Arga sambil memeluk Ayahanda dengan erat. Dan disertai dengan tepuk tangan para tamu undangan.

Pangeran Andra menangis bahagia melihat kejadian itu. Akhirnya dua saudara dapat bersatu lagi. Bisa saling bahu membahu dalam kejadian apapun. Pada saat Ayahanda dan Paman Jati Arga berpelukan, Paman Rawedeng mendatangi Pangeran Andra .

"Selamat Pangeran. Semua ini berkat Pangeran," kata Paman Rawedeng.

"Tidak Paman. Semua ini karena juga bantuan para prajurit dan juga bimbingan Paman," jawab Pangeran Andra.

"Hahaha... Terima kasih atas pujian Pangeran. Lalu bagaimana dengan Pangeran sendiri? Apakah Pangeran ingin kembali ke dimensi Ąņďjąŗąńğ?" tanya Paman

"Tidak Paman. Dimensi itu hanyalah bagian dari perjalanan hidup. Mungkin suatu saat saya akan mengunjungi dimensi itu. Tetapi untuk saat ini, yang ingin saya lakukan adalah memajukan Kerajaan Manggala dan menjadikannya kerajaan yang besar dan dapat membantu kerajaan yang membutuhkannya. Saya juga merasakan bahwa akan banyak orang-orang dengan kejadian ini Paman. Saya harap kita siap pada saat hal itu terjadi."

Sang Fajar (Tersedia E-Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang