Chapter 4 | Arti Mimpi Andra

1.2K 66 22
                                    

Andra tiba-tiba terbangun dengan tubuh yang penuh keringat. "Ya Tuhan, ternyata hanya mimpi. Tapi kenapa rasanya seperti nyata ya?" batin Andra.

Keesokan harinya Pangeran Andra langsung mencari Paman Rawedeng. Pangeran Andra merasa penasaran dengan mimpi yang dia dapatkan semalam, dan Pangeran Andra ingin menanyakan kepada Paman Rawedeng makna dari mimpi tersebut. Dikarenakan Pangeran Andra belum mengetahui kediaman Paman Rawedeng, maka dia pun menanyakan dimana kediamanan Paman Rawedeng berada kepada Lastri dan Priyanti.

Ketika Pangeran Andra sedang mencari kediaman Paman Rawedeng, tidak sengaja Pangeran Andra melihat Paman Rawedeng sedang berada di halaman istana dan sedang memberikan pengarahan kepada prajurit penjaga.

"Paman!" panggil Andra sambil berlari.

"Gusti Pangeran, ada yang bisa  hamba bantu?" tanya Paman Rawedeng.

"Ada Paman. Tetapi bagaimana kalau bicaranya berdua saja," jawab Pangeran Andra.

"Baiklah kalau keinginan Gusti Pangeran."

Setelah berkata seperti itu Paman Rawedeng lalu membubarkan para prajurit penjaga.

"Jadi bagaimana, Gusti Pangeran?"

"Jadi begini Paman, semalam saya bermimpi aneh. Didalam mimpi itu saya berusia tujuh tahun dan sedang berlatih ilmu silat dan kanuragan dengan Paman. Lalu pada saat berlatih ada dua kejadian yang terjadi."

"Kejadian apakah itu Gusti Pangeran?" tanya Patih Rawedeng.

"Kejadian yang pertama adalah saat awal-awal saya sedang berlatih, tiba-tiba ada seseorang yang memiliki aura yang besar sekali menyerang Paman. Tetapi akhirnya orang itu melarikan diri karena dikalahkan oleh Paman. Sedangkan kejadian yang kedua ada orang yang membuat saya pingsan dan akhirnya saya tidak ingat apa-apa lagi. Menurut Paman, apakah  mimpi itu pernah saya alami?"

"Mendengar cerita dari Gusti Pangeran, yang hanya bisa hamba katakan adalah mimpi itu benar-benar pernah terjadi pada saat Gusti Pangeran. Dan memang benar pada saat itu Gusti Pangeran masih berusia tujuh tahun. Untuk kejadian yang kedua itulah yang membuat Gusti Pangeran menghilang selama sepuluh tahun. Kejadian itu membuat Baginda Raja merasa sangat bersalah. Beliau merasa gagal menjadi seorang ayah dan sebagai raja. Bertahun-tahun beliau mencari Gusti Pangeran tetapi tidak pernah menemukan jejak dari Gusti Pangeran. Sedangkan Baginda Ratu sejak kejadian itu sering menangis dan sakit-sakitan. Hingga suatu saat ada seorang peramal yang datang ke Kerajaan Manggala dan mengatakan kepada Baginda Raja bahwa Gusti Pangeran masih hidup. Tetapi tidak berada di dimensi ini. Terkejutlah Baginda Raja saat mendengar kabar tersebut. Lalu Baginda Raja memberanikan diri untuk bertanya kepada peramal itu tentang keadaan Gusti Pangeran dan juga keberadaannya."

"Anak Baginda Raja dalam keadaan yang sehat. Dia sekarang berada di dimensi lain, yaitu dimensi Andjarang."

Baginda Raja begitu terkejut mendengar penjelasan si peramal. Lalu Baginda Raja kembali bertanya kepada si peramal.

"Lalu bagaimanakah saya bisa membawa anak saya kembali ke dimensi ini?"

Si peramal mengatakan bahwa Gusti Pangeran tidak bisa dibawa kembali saat ini dikarenakan kondisi ingatan Gusti Pangeran yang telah hilang karena terkena sihir. Dan waktu yang tepat membawa Gusti Pangeran adalah saat usia Gusti Pangeran tujuh belas tahun. Baginda Raja hanya dapat menghela napas ketika mendengar syarat itu. Walaupun terasa berat tetapi Baginda Raja merasa tenang dan berusaha untuk tegar. Karena Baginda Raja tahu bahwa ini adalah ujian yang harus Beliau lewati. Butuh pengorbanan besar dari Baginda Raja dan Baginda Ratu untuk menunggu waktu yang tepat untuk membawa Gusti Pangeran kembali.

"Jadi, mimpi Gusti Pangeran adalah ingatan kenyataan yang pernah Gusti Pangeran alami. Dan mimpi itu telah membuat ingatan Gusti Pangeran kembali serta itu juga menunjukkan bahwa Gusti Pangeran adalah benar-benar putra dari Baginda Raja dan Baginda Ratu. Maka jadikanlah mimpi tersebut sebagai acuan untuk berlatih kembali wahai Gusti Pangeran," ujar Paman Rawedeng.

Pangeran Andra pun terdiam mendengar penjelasan dari Paman Rawedeng. Dia hanya bisa berharap dengan bantuan Paman untuk dapat berlatih dengan maksimal.

Sang Fajar (Tersedia E-Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang