Chapter 28

2.9K 152 23
                                    

Happy Reading...

.

.

.

.

.

Skip.
Tak terasa kini sudah saatnya salsha melahirkan. Dia sedang berada di rumah sakit sejak pagi saat ia merasa kontraksi setelah menyelesaikan sarapannya tadi pagi.

Aldi dengan setia menemani istrinya, sekarang dia sedang memijat dengan lembut pinggang salsha, yang kata istrinya terasa sangat pegal dan sakit.

Salsha merubah posisi tidurnya yang tadi miring menjadi telentang. Dia menatap aldi dengan tatapan sendunya.

"Sakit ald" rintihnya.

Aldi menunduk dan mengecup bibir salsha berkali-kali.
"Sabar ya sayang. Nanti rasa sakitnya pasti bakalan ganti menjadi bahagia setelah anak kita lahir" bisik aldi.

Dokter yang akan membantu salsha melahirkan memasuki ruangan salsha.

"Apakah kontraksinya sudah semakin sering bu?" Tanya dokter wina.

"Sering banget dok, rasanya pengen buang air besar terus" jawab salsha sambil meringis sakit.

"Biar saya priksa dulu ya," ucap dokter wina.

"Sudah pembukaan tujuh bu, tunggu tiga pembukaan lagi ya" ucap dokter setelah selesai memeriksa salsha.

"Apa masih lama dok?" Tanya aldi.

"Ada yang cepat, ada juga yang lama. Tunggu saja ya pak" jawab dokter. Aldi mengangguk. Lalu dokter itu keluar.

"Mau buat jalan-jalan aja sayang? Biar agak cepat pembukaannya" tanya aldi sambil mengelus rambut salsha.

Salsha mengangguk. Lalu aldi membantu istrinya untuk turun dari brankar.

"Sshh, aduhh" rintih salsha. Aldi mendekap erat tubuh salsha.

"Operasi aja ya sayang, biar cepat keluar anaknya" ucap aldi.

Salsha menggeleng dengan tegas.
"Gak mau. Aku maunya normal" ucap salsha.

"Yaudah, aku ikut kamu aja" ucap aldi.

Salsha mulai berjalan dengan melangkah kesana kemari.

"Ald, aku takut kalo nanti aku gak bisa lahirin anak kita dengan selamat" ucap salsha membuat aldi semakin takut dan khawatir.

"Apaan sih! Kamu pasti bisa sayang" ucap aldi.

"Ald ini sakit banget.." rintih salsha sambil memegangi perutnya.

Aldi yang panik langsung memanggil dokter, dan tak lama dokter wina sudah datang.

"Mari saya periksa bu" Salsha kembali berbaring di brankar.

"Oh, sudah pembukaan sepuluh. Mari kita mulai persalinannya" ucap dokter.

"Bismilah sayang. Kamu pasti bisa" bisik aldi lalu mengecup bibir salsha.

Different! *ALSHA* (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang