Bab 3 – Bagaimana Aku Melihatnnya Berciuman
Satu lagi gelas champagne untuk diminum malam ini. Ah, pesta yang melelahkan, tetapi syukurlah akhirnya baik. Acara berjalan sesuai rencana, dekorasi, makanan dan tamu undangan sudah datang semua dengan senyuman. Setidaknya dengan begini Hotel Gala masih pantas menyandang namanya sebagai bintang lima.
"Mood anda sepertinya tidak baik," ujar Tyler—asisten pribadiku—menatapku gamang dengan tangan bersedekap ke dada.
Aku tersenyum, "Aku bertemu wanita menyebalkan malam ini," jawabku lalu mengarahkan pandanganku pada wanita bergaun merah di ujung ruangan.
Rambutnya yang keemasan dan tubuhnya yang mungil membuatnya terlihat seperti peri. Dibanding dengan mempelai wanita, tentu dia sengaja mengenakan gaun yang kalah mewahnya. Namun, untuk satu alasan aneh, hanya wanita itu yang terus kupandangi malam ini.
Si wanita dari keluarga Smith dan mulut nakalnya yang menyebutku pelayan.
"Anda ingin saya membawa 'wanita hiburan' lagi ke kamar?" tanya Tyler blak-blakan tanpa lembaga sensor.
Aku tertawa mendengarnya, "Kau ini mau menghancurkan reputasi Ethan Lumbert, hah?" kataku menggeleng dan menegak satu gelas champagne.
"Jadi anda ingin tidak?" tanya Tyler dengan nada begitu santainya.
Aku menyeringai lagi dan menggeleng, "Tidak perlu," kataku memandang gadis di seberang ruangan itu lagi, "aku ingin tahu siapa gadis itu," telunjukku mengarah padanya.
Tyler mengangguk dan mengeluarkan tablet dari saku jasnya, "Kurasa dia salah satu dari Smith."
"Rasanya aku pernah melihatnya," kataku mengingat lagi, "tapi sejauh yang kutahu wajahnya tidak muncul di publik televisi atau apapun dengan Smith."
Tylet hanya mengangkat bahu, "Dari informasi undangan yang saya terima, gadis itu bernama Lily Smith."
"Lily, huh?" ujarku tercenung sendiri.
"Kenapa, Tuan?" Tyler menginterupsi.
Aku menggeleng dan berkata, "Aku pikir itu nama yang cantik."
Musik ruangan ini berubah.Suara gitar dan biola mengharmoni. Lebih pelan dan terdengar mengalun di udara. Itu tanda dansanya di mulai. Perlahan para tamu undangan membuat ruang kosong di tengah agar mempelai memulai dansa pertama. Atmosfir ruangan berubah dalam decak kagum dan haru dan segala omong kosong itu.
Sementara aku tak mau membuang mata untuk semua kilauan emas itu. Setelah mendapat penjelasan Tyler, aku semakin ingin mengetahui sosok gadis itu. Si Lily yang sama, menolak lamaran pernikahan setahun lalu. Si Lily misterius yang membuatku kepikiran.
Siapa gadis ini yang tak tahu malu, menolak lamaran seseorang di depan umum?
Tak perlu menunggu lama ketika aku menemukannya di bawah lampu dan buket bunga yang diikat dengan bingkai besar khusus. Matanya tertuju pada kedua mempelai yang menari di tengah ruangan. Aku tidak tahu mengapa, matanya seolah menyiratkan kesedihan yang sama.
Seperti yang ia tunjukkan setahun lalu.
Tanpa sadar mataku ikut melihat mempelai yang bertunangan di pesta ini. Apa yang ia lihat dari mereka? Apa dia iri? Apa dia ingin berada di posisi mempelai wanita? Atau dia menyesali perbuatannya setahun dulu?
Ya, sebaiknya dia menyesal sebab wanita inilah alasan dari semua kegelisahanku.
"Kau punya hutang padaku," ucapku ketika menghampirinya dan mendapat wajah gadis itu bertanya-tanya.
"Maaf, kau siapa?" balasnya dengan kening berkerut sombong.
Suara musik berubah lagi dan kali ini, beberapa tamu bersama pasangannya mengambil posisi untuk berikutnya berdansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Untuk Ethan | 0.5 (TAMAT)
RomanceMemangnya kamu mau menghabiskan hidupmu dengan orang yang cacat dan sekarat sepertiku? -Lily Aldren Smith- Sebuah prekuel jauh sebelum dunia First dimulai. Melihat mantan nikah sama adiknya sendiri? Siapa yang sanggup? Begitu pun Lily yang terpaksa...