Bab 21 - I am With You

1.2K 72 0
                                    

Bab 21 – I am With You

Take me by the hand

Take me somewhere new

I don't know who you are

But I am with you.

Avril Lavigne – I am With You

***

Cahaya putih menyilaukan. Bau seprei baru dan deterjen. Angin sepoi yang menari di dalam tirai. Tangan halus yang menggenggam jemariku di atas selimut kelabu. Erat, hangat seolah tak ingin melepasnya. Aku terlena dalam pesona dan sebelum aku menyadari berada di mana, suara lembutnya memanggilku.

"Ethan?"

Rasanya suara yang pernah kudengar.

"Ethan? Jangan melamun!"

Aku terperanjat seketika seolah baru bangun tidur. Wajah Helen dalam balutan gaun ketat berwarna krim menjadi pemandangan yang pertama kali kulihat. Wajahnya berkerut cemas dan lanjut memperbaiki posisi dasiku.

"Ada apa? Katakan padaku," ujarnya memohon.

Mataku mengedar dan menyadari tempatku berdiri. Kami berdua berada di salah lorong Hotel Gala, tepat di lantai 12 seingatku. Kaca jendela selebar dinding, memperlihatkan suasana kota New York berbintang di tengah gelap. Andai aku berada di kamar 296, kurasa aku akan merasa lebih nyaman menikmati semua pemandangan ini.

Namun, di sinilah aku. Berdiri tegap bersama wanita yang akan kunikahi, sebentar lagi masuk ke aula di mana pertunangan kami diadakan. Masa lalu sudah berlalu dan kulupakan, aku memilih Helen dengan semua ketidaksempurnaan dan kesalahannya.

Ayahku juga meyakinkanku berkali-kali bahwa mungkin tak ada salahnya menjalin kembali ikatan antara keluargaku dan Carter.

"Aku baik-baik saja," jawabku.

Helen mendongak dan menatapku melalui sudut matanya yang berkaca sesaat. "Apa kau menyesal?" Suaranya bergetar halus.

Aku menggeleng dan menangkap sisi wajahnya dengan jemariku. "Tidak akan pernah," bisikku dan memberinya kecupan bibir. "Mau menemaniku ke pesta?"

Helen terkekeh dan menggenggam tanganku. Kami berdua pun masuk menuju masa depan.

Kilauan cahaya merasuk dan membutakan ketika aku mengambil langkah pertama. Aku bisa mendengar suara pembawa acara menyambut kami dan memanggil nama kami begitu hebohnya sampai para tamu ikut bertepuk tangan. Karpet merah halus menggiring langkah kami perlahan turun dari tangga. Aku melihat wajah para tamu yang datang dan hampir merasa tersesat.

Aku bisa mengenal beberapa wajah pebisnis yang bekerja sama dengan Hotel Gala, tetapi kebanyakan dari mereka adalah asing.

"Selamat Tuan dan Nyonya Lumbert," ujar salah seorang entah dari mana.

"Kami sangat menantikan pesta pernikahan kalian."

"Oh, kalian serasi sekali."

"Jangan lupa membuat Lumbert Junior."

Oke, itu ucapan paling aneh. Matakku kembali berkeliling, menangkap semua wajah para tamu ke dalam ingatan singkat. Senyuman mereka, tepuk tangan mereka, tidak memberi apa-apa. Harusnya aku menjadi lelaki paling bahagia, bukan? Maksudku, aku akan menikahi wanita yang kucintai. Aku sudah mendapat semua yang kuinginkan. Namun ....

Itu sampai aku menemukannya.

Seperti film lama. Dalam bingkai warna hitam putih, namun dia adalah satu-satunya objek berwarna. Dalam balutan gaun merah dan rambut secera emas.Mata birunya mengurungku dalam keraguan dan pertanyaan.

Jantung Untuk Ethan | 0.5 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang