Bab 7 - Bagaimana Jika Aku Ingin Tahu Tentang Dirimu

1.6K 84 0
                                    

Bab 7 – Bagaimana Jika Aku Ingin Tahu Tentang Dirimu

Aku memperhatikan bagaimana napasnya berhembus lembut. Dadanya naik turun bersamaan helaian rambut emas gugur. Mata terpejam bagai malaikat yang akhirnya menemukan tempat istirahat yang paling nyaman. Kuraih jemarinya yang lentik dan mungil, membandingkan dengan milikku yang maskulin, besar dan terasa kasar.

Di mataku, Lily Aldren Smith tetaplah wanita biasa. Bagaimana seseorang tega membuang atau bahkan tidak ingin mengakui keberadaannya?

"Itu aib besar," kata ayahku lagi, "keluarga terpandang semacam mereka tidak bisa menerima cacat seperti itu."

"Engghh ...," Tubuh Lily mulai meringkuk dan tangannya ikut mengusap wajah kantuknya. Sepasang mata biru laut itu mengerjap dan menemukanku. Di detik itu, gadis itu pun tersenyum.

"Hai," sapanya.

Apakah ada suara sapaan yang lebih indah dan menghangatkan hati dibanding suaranya?

"Hai," balasku dan memperhatikannya mulai bangun dari ranjang, berhati-hati usai menyadari tubuhnya yang polos bekas percintaan kami.

"Apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanyaku tiba-tiba tak bisa menahan rasa penasaran lagi.

Lily masih memunggungiku sembari memasang kembali pakaiannya, "Maksudmu?"

Tanganku yang kikuk hanya pura-pura menggaruk belakang kepala, "Ya, well terakhir kali kita ... be ... bercinta ... karena kau frustrasi melihat pasangan yang akan menikah di malam pesta pertunangan itu."

Lily diam dan lanjut mengenakan celana jeannya. Memandangku datar melalui mata birunya yang sedalam lautan, "Jadi maksudmu aku hanya akan mendatangimu ketika aku punya masalah?" balasnya bertanya.

Aku sekarang mulai berpikir apakah aku salah bicara, "Hey, kali ini kau yang mendatangiku lebih dulu dan mengatakan kau perlu aku," Kemudian aku mulai meniru muka memelasnya yang kudapat sore tadi, "I need you, Ethan. I love you ... I need you baby ...."

Lily tertawa dan menamparku dengan sebuah bantal, "Kau suka sekali asal bicara," katanya dan merangkak ke ranjang lagi. Duduk di sampingku, "tapi ya memang sesuatu terjadi di rumah habis aku pulang kerja."

Aku mengangguk, "Oke, jadi kali ini siapa si brengsek yang membuatmu frustrasi?"

Gadis itu memainkan bibir dengan gigi kelincinya. Gemas sekali aku melihatnya, "Kau si brengsek itu, Ethan," katanya terkikik sendiri.

Otakku belum mempunyai koneksi dengan kata-katanya barusan, "Tunggu dulu, apa?"

Lily mulai menjelaskan, "Itu gara-gara kau menyebut namaku di depan ayahku. Jack Smith, ingat?"

Oh, tidak.

"Apa yang dia lakukan padamu?" tanyaku dan kali ini, nada bicaraku bukan untuk main-main.

Pikiranku berkelana, memikirkan kemungkinan hal buruk yang mereka lakukan terhadap Lily. Apa dia menamparnya? Apa dia memukulnya?

Melihat responku yang mulai berbeda, gadis itu meraih tanganku. Mengusapnya sejenak dan memperlihatkan senyum, "Tidak apa-apa. Semua sudah berlalu," katanya lalu melirik jam dinding, "ayo makan, aku lapar."

Gadis itu sekali lagi, memalingkan muka. Merangkak menuju tepian ranjang, bernapas sejenak. Tersenyum lagi dan mengajakku makan malam. Sementara aku di sini, tercenung dengan sikapnya. Bertanya-tanya sudah berapa lama Lily diadopsi keluarga Smith? Sudah berapa lama dia menghadapi sikap kejam mereka?

Memikirkan semua ini, malah membuatku tak bisa lagi melepas Lily.

"Ethan?"

Kedua tanganku sudah menarik tubuh gadis itu dari belakang. Membiarkan punggungnya bertemu dengan wajahku yang mungkin sudah kehilangan keberanian menghadapinya. Napasku yang hangat berembus ke pori-pori kulitnya, dan kurasakan gadis ini sedikit tersentak karenanya.

Jantung Untuk Ethan | 0.5 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang