Intermezzo 2 • Seandainya...

359 39 6
                                    


Take a deep breath
Until both sides of your heart get numb
Until it hurts a little
Let out your breath even more
Until you feel like there's nothing left inside

It's alright if you run out of breath
No one will blame you
It's okay to make mistakes sometimes
Because anyone can do so
Although comforting by saying it's alright
Are just words

It's alright
I'll hold you
You really did a good job

— Lee Hi, Breathe.

***

Bara

Seandainya gue bisa sebodoamat mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seandainya gue bisa sebodoamat mereka...

Dulu waktu SMA, gue pernah gak masuk sekolah selama seminggu. Alasannya bukan karena gue sakit parah dan harus diopname di rumah sakit, apa lagi karena gue mudik sama keluarga—boro-boro deh mudik, bisa kumpul keluarga lengkap tanpa ada yang absen aja udah bersyukur banget, maklum sekeluarga sibuk semua.

Alasannya simpel, bahkan saking simplenya sering disepelein sama orang lain, sering dijadikan lawakan, sering gak dipercaya.

Alasan gue gak masuk selama seminggu full karena gue gak bisa bangun pagi.

Kedengerannya emang gak wajar banget dijadiin alasan buat bolos, tapi kenyataannya emang bener begitu.

Meski sulit dipercaya, gue adalah tipekal orang yang selalu overthinking saat gue sendirian. Gue selalu mikirin semua hal yang gak seharusnya gue pikirin. Apa lagi kalau gue lagi ditimpah masalah yang cukup berat, seperti waktu itu.

Waktu gue dan Leo berantem hanya karena gue yang hampir gak naik kelas.

Waktu itu, dia keliatannya udah capek banget punya temen yang super bobrok kayak gue. Ke sekolah kerjaannya cuma tidur, main game, atau nggak ngejailin orang. Boro-boro ngerjain PR, gak lupa bawa buku aja udah syukur gue.

Nilai gue anjlok, prestasi gue gak ada peningkatannya sama sekali. Guru-guru bahkan udah pada migrain kali punya murid kayak gue.

"Kamu ini toh, Bar, mbok ya rajin gitu. Gak usah pintar yang penting rajin. Guru-guru juga bakal ngasih nilai plus kalau kamu rajin," itu kata guru Kimia gue, guru paling sabar saat ngehadapin gue karena guru-guru yang lain udah pada angkat tangan, termasuk wali kelas gue sendiri.

"Ya gimana ya, Bu. Udah bawaan dari orok kayaknya saya males begini," dan jawaban gue hanya begitu. Karena sejujurnya gue gak tau mau jawab apa.

Karena sejujurnya gue gak tau caranya.

Gue gak tau caranya jadi rajin.

Gue gak tau caranya dapet nilai plus di mata orang lain.

Ah, atau... Gue tau, cuma gue gak mau.

Tacenda [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang