18 | Percaya

110 20 0
                                    

Halo-Halo. Selamat liburan. Pada naik kelas engga nih? Kalo Thor sih naik ^_^

****

Teriakkan demi teriakkan terdengar memekakkan telinga dari arah lapangan basket sma Bintang, tidak sedikit dari penonton yang berteriak hingga suaranya menjadi serak, apalagi mengingat langit yang sudah tidak memaparkan sinar mataharinya membuat penonton kian bersemangat dalam menjadi suporter dari masing-masing tim sekolah.

"Mar," teman se-timnya memberikan kode supaya Demar membawa bola ke sudut di dekat garis luar three point lalu temannya yang tadi berlari mencari tempat kosong yang berada tidak jauh dari tempat Demar sekarang berdiri dan men-dribble bola itu.

Pada saat temannya sudah cukup di posisi yang tidak dijaga oleh tim lawan. Demar lalu membagi bola ke arah temannya yang tadi memanggil namanya itu.

Semua penonton lalu terdiam menunggu pemain dari tim sma Meteor untuk menembak bola ke arah ring yang siap untuk dimasuki menunggu dari luar garis three point.

Pemain dari sma Meteor itu mengambil napas dan menyiapkan seluruh tenaganya lalu dirinya mengangkat kedua tangan dengan gaya tembakan andalan darinya yang terkenal tidak pernah meleset itu pun menembak melambung tinggi mengarah ke arah ring basket.

Dann...

Tiga angka diberikan pada tim sma Meteor karena bola yang barusan ditembakkan melesat masuk ke dalam ring basket, sorakan demi sorakan terasa membangkitkan semangat dari para pemain sma Meteor itu karena tersisa beberapa menit lagi hingga babak ke empat akan berakhir.

"Nice shoot, Nald." Demar meminta tos pada Ronald yang barusan menyumbangkan tiga angka bagi sma Meteor, skor yang terhitung dari babak pertama hingga babak empat ini terbilang cukup jauh. Namun tidak boleh yang namanya meremehkan terlebih dahulu.

Kura-kura saja bisa menang dari kelinci dalam lomba lari.

"Passing dari lo juga pas, Mar."

"Siap, kapanpun lo pada kosong, gue siap kasih bola." Demar tersenyum lalu kembali lagi ke semula dimana posisinya untuk berjaga dengan wajahnya yang sekarang tampak menjadi serius lagi karena harus menjaga para pemain musuh agar tidak terjadi kebobolan angka.

Kebobolan satu angka saja sudah membuat sma Meteor merasa kecewa. Apalagi kebobolan hingga membuat tim sma Meteor kalah, bisa jadi trending mungkin nantinya.

Salah satu pemain dari sma Meteor menggiring bola pada waktu yang masih tersisa tinggal sepuluh detik lagi dalam babak ke empat ini.

Lalu tidak lama dari itu pemain yang menggiring bola yang berasal dari tim SMA Meteor mengoper pada Demar yang dilihat bahwa Demar berada di posisi yang sekarang kosong dan tidak dijaga oleh pemain lawan.

Demar yang siap, dapat menangkap bola itu lalu dalam hitungan detik dirinya mengambil napas lalu mengangkat bola dan memakai tembakan tangan terbaiknya ke arah ring basket.

Masuk, Masuk, please.

Dan pada waktu yang bersamaan pula terdengar suara seperti alarm yang berbunyi.

Namun pada saat itu juga bola yang ditembak oleh Demar tidak masuk ke dalam ring malah mengalami tembakan yang buruk yaitu air ball,yang berarti tembakan meleset sama sekali tidak mengenai ring basket sesenti pun.

Para supporter yang melihat itu merasa agak sedikit kecewa, sama dengan dirinya yang menembak tadi sedikit kesal dan malu, namun apa boleh buat. 

Ada sedikit hal yang menganggu pikirannya dari tadi. Bukan karena dirinya sakit atau apa, namun setelah dirinya mendengar bahwa Ria sakit membuat Demar entah kenapa jadi terbawa sampai sekarang.

DEMAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang