005

4.4K 315 14
                                    

Gimana dengan suasana hati kamu hari ini? Bahagia selalu untuk kamu❤️

Gimana dengan suasana hati kamu hari ini? Bahagia selalu untuk kamu❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih Telah Hadir. Meskipun Hanya Memberikan Luka Aku Tetap Masih Bisa Menerimanya.
***

Pada pagi hari ini, Helmi resmi menjadi supir pribadinya Zaira. Itu semua atas kemauan dan keputusan Ibu yang tidak pernah bisa ditolak.

"Bang," panggil Zaira membuat Helmi menoleh kearahnya sebentar.

"Hm."

"Mau ngomong bentaran," ujar Zaira karena Helmi yang merespon tanpa minat.

"Iya apaan, Za?" Lagi-lagi Helmi hanya menoleh sebentar, kembali fokus pada jalanan didepan yang sedikit macet.

"Coklat sama es krim jadi, 'kan?"

"Ini masih pagi Za, lo bisa mintanya entaran, kan?"

"Abang kan suka boong sama Za."

"Kapan gue boong?"

"Hehe iya deh kalau sama Za Abang gak pernah bohong," balas Zaira cengengesan, "tapi kalau sama ibu seriiiing."

Helmi hanya menghembuskan nafasnya, "Berisik. Sana keluar, belajar yang bener jangan pacaran mulu. Lo bisa bohongin ibu sama ayah tapi nggak gue. Lo pikir gue gak tau sama siapa kemarin lo dianter pulang?"

"Dih dia kan emang temennya Za. Siapa juga yang pacaran?" tanya Zaira tidak terima.

"Gak usah bohong gue juga udah tau," ucap Helmi, "gue mau berangkat kuliah buruan turun.

"Halah paling juga bolos," cibir Zaira seraya mengibaskan tangannya.

"Suudzon aja terus," ujar Helmi. "Entar kalau udah pulang jangan kemana-mana. Gue pulang telat, nganterin cewek gue dulu. Sekarang gue gak jemput dia demi lo," ucap Helmi begitu panjang.

Zaira dalam hati tersenyum mendengar ucapan Helmi barusan. Dia merasakan begitu pedulinya abangnya itu padanya. Tapi tidak ia ungkapkan, bisa besar kepala cowok itu.

"Tapi entar pulang tetep beli eskrim sama coklat dulu!" tegas Zaira, "Bye Abang!" teriaknya mulai menjauh.

***

"Lo masih jauhin Zaira, Gib?" tanya Henry ditengah suapan nasi gorengnya.

"Kemaren udah baikan, cuman gak tau kedepannya bakal kayak gimana," jawab Gibran pasrah.

GIBRAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang