022

2.6K 234 18
                                    

Baca cerita jam berapa kalian? Kegiatan apa yang udah dilakuin?

Vote sama komennya jangan lupa, biar aku nya semangat🤭🤍

Vote sama komennya jangan lupa, biar aku nya semangat🤭🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa masih bisa baik-baik saja setelah dikecewakan?

***

Gibran baru saja kembali ke kamarnya, setelah membeli rokok di supermarket dekat rumahnya. Ayahnya sedang keluar kota membuatnya berani membeli dan merokok dirumah.

Ketika memasuki kamar ia baru menyadari jika kamarnya memang sudah tidak beraturan dan begitu acak-acakan. Semalam ia mengurung dirinya sendiri dikamar. Ibunya sudah memaksa untuk makan tapi malah tidak ia hiraukan.

Melangkah menuju balkon kamarnya, menyalakan rokoknya. Ketika sudah seperti ini, Gibran memilih rokok menjadi pelariannya.

Percintaannya yang dulu kini terjadi lagi sekarang. Lagi-lagi ia kembali merasa ditinggalkan oleh orang yang dia sayang. Kali ini Gibran menyadari bahwa itu kesalahannya. Tapi tidak kah ada kesempatan untuk mencoba menjelaskan?

Hingga suara pintu terbuka dia menoleh. Sial. Ia lupa mengunci pintu hingga sosok Sandra masuk kedalam kamarnya dengan wajah terkejut melihat kamar Gibran yang acak-acakan.

Melangkah untuk menghampiri Gibran, tapi saat melewati meja belajar ia melihat sebuab pigura dimana fotonya dan foto Gibran sedang tersenyum berdiri disana.

Sandra mengambil pigura itu dan menghampiri Gibran yang sedang duduk di balkon kamarnya. Lagi-lagi ia terkejut melihat Gibran yang sedang merokok.

"Sorry kalau lo gak suka," ucap Gibran mematikan rokoknya ketika melihat Sandra batuk-batuk disampingnya. Gibran hampir lupa jika Sandra tidak bisa menghirup bau rokok.

Sandra mengangguk lalu duduk disamping Gibran.

"Sejak kapan lo ngerokok?" tanya Sandra, yang ia tahu Gibran adalah laki-laki yang jauh dari nikotin.

"Sejak lo pergi ninggalin gue," jawab Gibran jujur.

"Bukannya ayah lo gak suka lo ngerokok?" tanya Sandra benar. Dia memang sudah mengenal Gibran sejak lama membuatnya tahu bagaimana Gibran dan keluarganya.

"Dia lagi keluar kota, gak bakal tau," balas Gibran.

"Sorry karena gue lo kayak gini. Harusnya dulu gue gak ngilang tiba-tiba, setidaknya ngasih lo penjelasan lebih dulu."

"Gak perlu dibahas lagi. Semuanya udah gue lupain," ucap Gibran dingin.

"Kenapa sekarang ngerokok lagi? Lo lagi sedih? Bukannya hal yang bikin lo kayak sekarang udah ada didepan lo?"

"Gak lagi tentang lo. Semenjak lo pergi semuanya berubah. Gue udah hilang rasa sama lo."

Deg... Mendengar itu membuat Sandra benar-benar sakit hati. Tapi itu harus ia terima, karena resiko dari apa yang sudah dilakukannya dulu.

GIBRAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang