Epilog

2.9K 159 23
                                    

———
Kita sama-sama tahu. Jika jatuh cinta yang sebenarnya muncul dari hati. Tidak pernah disangka atau juga dipaksa.
———

Sepasang kekasih yang sama-sama sedang mengenakan Hoodie berjalan bersampingan menuju supermarket yang nampak sepi akibat hujan turun deras sejak sore.

Keduanya sedang bercengkrama. Membahas apapun yang sebetulnya tidak penting untuk diceritakan. Saling melemparkan candaan yang membuat mereka tertawa.

"Lo inget gak tempat ini itu tempat pertama kali kita ketemu?" Gibran bertanya pada Zaira yang sedang mengambil beberapa makanan ringan untuk nanti malam. Ia akan menghabiskan malam minggu bersama kedua sahabatnya dengan menonton drakor.

Zaira menoleh, pura-pura memasang tatapan sinisnya. "Inget! Dimana seorang Gibran jadi manusia jahat hari itu. Marah-marah karena aku gak sengaja nabrak. Padahal itu tuh gak sengaja. gak.sengaja," ucapnya penuh penekanan.

"Kalau aja temen lo gak nyolot waktu itu. Gue juga gak mungkin marahin lo," jawab Gibran pembelaan. "Tapi gak pa-pa. Karena hari itu jadi hari pertemuan kita.

"Dua tempat yang berarti banget buat gue sama lo. Pertama, supermarket ini. Tempat pertemuannya kita. Kedua, perpustakaan sekolah. Tempat gue kembali liat lo dan mulai suka sama lo. Gimana menurut lo?"

"Gak ada yang berarti!" jawab Zaira yang langsung pergi meninggalkan Gibran.

Pada akhirnya, cerita ini akan menemukan garis akhir. Hubungan mereka akan tetap berjalan. Hanya saja tidak ada lagi yang harus diceritakan.

***

Terimakasih sudah membaca cerita Gibran sampai akhir, mohon maaf apabila ada salah dan tidak sesuai ekspektasi.

Terimakasih untuk vote dan komennya. Semoga hal baik kembali ke kalian.

Gimana dengan ceritanya? Semoga suka yaa💜

Bertemu lagi di cerita selanjutnya😚❤️

— Jihan Hariansyah

GIBRAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang