Extra Part 02

2.4K 139 24
                                    

Extra Part. 02

Back with me again. Akhirnya kita bertemu di penghujung cerita. Semoga kalian suka. Jangan lupa vote komen. Selamat membaca♡

***

Suasana kantin tampak ramai selalu. Apalagi kini ada anak baru kelas sepuluh yang sedang melangsungkan kegiatan MOS. Membuat beberapa orang caper agar ter notice.

"Hari ini gue harus dapet adik kelas yang cakep buat dijadiin pacar," ungkap Henry tegas. Tekadnya tahun ini adalah punya pacar baru. Dua bulan lalu cukup buatnya beristirahat dari perempuan.

"Jelasin dulu jelasin mau cewek kayak gimana," pancing Dinata agar Henry bicara.

Henry menatap sekelilingnya, lalu kembali fokus pada teman-temannya. "Gak muluk-muluk sih maunya gue." Memberikan jeda sebentar untuk berpikir. "Yang penting cantik, pinter, bukan anak osis, bisa motor, body mantep, bisa nyanyi, suara lembut, gak suka marah-marah, ka-"

"Gak muluk-muluk otak lo!" cibir Zaira ikut kesal mendengar omongan Zaira barusan. Memotong ucapan Henry cepat.

"Itu lah pentingnya sadar diri," kata Geraldi menambahkan.

Tiba-tiba saja suara derap langkah terdengar membuat semua menoleh kearahnya.

"Hai," sapanya dengan senyum merekah. Tapi sayang sekali, senyumnya tidak menular untuk satu orangpun.

"Disini gue murid baru yang belum punya temen. Dan orang yang gue tau cuman kalian. Jadi... Boleh kali gue gabung disini?" tanyanya seolah tidak peduli bahwa ada Zaira disampingnya.

"Gak bisa!" bantah Henry cepat. "Gak menyediakan kursi untuk orang asing, termasuk lo!"

Tanpa mendengar ucapan Henry, Sandra dengan percaya diri langsung duduk disamping Zaira. Tapi belum sempat bokongnya mencium kursi sudah ada tangan yang menahannya.

"Mau ngapain lo?" tanyanya ketus.

Sandra menghembuskan nafasnya lelah. Nampaknya untuk kembali bersama Gibran sulit dilakukan. Karena untuk dekat dengannya saja selalu ada penghalang. "Duduk lah ngapain lagi," balas Sandra langsung duduk.

"Lo bisa pergi karena ini tempat gue!" ucap Kaisha tegas tapi tidak membuat Sandra bergeming.

Oke, Sandra yang keras kepala nampaknya tidak akan mau pindah kursi saat sudah ada Gibran didekatnya. Tapi membiarkan Kaisha berdiri tidak kebagian tempat membuat Zaira ikut berdiri.

Gadis itu menggeser kursinya, mendapatkan tatapan dari Gibran dan juga teman-temannya. Zaira menepuk bahu Gibran sambil berucap, "Jaga hati, mantan kamu lagi berusaha ngajak balikan." Setelah itu ia mengajak Kaisha untuk duduk ditempat lain.

Sandra menghembuskan nafasnya lagi, kali ini hembusan nafas lega. "Pacar lo aja ngerti kalau gue lagi berusaha ngajak lo balikan, masa lo gak ngerti? Pura-pura gak ngerti, ya, biar dikejar gue terus? Apa lo lagi balas dendam atas kejadian dulu?" tanyanya menatap Gibran lekat. Malah ia kini mengganti posisi Zaira tadi agar lebih dekat dengan Gibran.

"Sinting," cibir Gibran langsung berlari untuk menyusul Zaira.

"Mau kemana?" tanya Sandra menahan pergelangan tangan Gibran. "Disini aja sama gue."

GIBRAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang