015

2.8K 259 9
                                    

Yang pernah punya masalah sama temen sendiri gara-gara salah paham ayo angkat kaki🦶

Aku tunggu notif vote dan komen dari kalian!🤍

Sampai kapan kamu akan terus terbelenggu pada kesalahpahaman yang tidak kunjung di selesaikan?***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai kapan kamu akan terus terbelenggu pada kesalahpahaman yang tidak kunjung di selesaikan?
***

Setelah makan malam Zaira lebih memilih langsung masuk kamar. Tadi Inggrid dan Helmi sempat mencoba menjelaskan tentang Gibran dan dua wanitanya. Entah kenapa Zaira menjadi susah percaya. Sudah berapa kali Gibran hanya menyebutnya sahabat. Mungkin ia bisa percaya, tapi Kaisha? Angin hujan dari mana sampai mereka menjadi saudara?

Sedari tadi Gibran sudah banyak mengirimkan pesan, meminta maaf untuk semua kesalahan yang ia lakukan. Namun Zaira enggan untuk membalasnya.

Ketukan pintu terdengar dengan suara panggilan menyebut namanya membuat Zaira kian menoleh kearah pintu.

"Dibawah ada teman kamu," ucap Inggrid ketika sudah membuka pintu kamar anaknya.

"Suruh masuk kamar Za aja, emang udah janjian," jawabnya.

Zaira memang sudah mengundang Gareta kerumahnya, untuk memberikan oleh-oleh dari ayahnya dan juga ingin bercerita banyak dengan sahabatnya.

Setelah Inggrid kembali turun Zaira kembali tiduran. Lesu dan tidak semangat, itu lah dirinya ketika mendapatkan masalah.

"Za," panggilan itu membuat Zaira menoleh perlahan, tubuhnya seketika kaku.

Teman kamu, ucapan ibunya terngiang. Zaira kenal suaranya, itu bukan suara milik Gareta.

"Gue boleh masuk Za?" tanyanya, menyadarkan Zaira dari keterkejutannya.

"Sini Kai masuk aja," ucap Zaira canggung. Zaira sudah berusaha melupakan masalahnya dan berusaha agar tidak membenci, namun perasaannya memang tidak bisa dibohongi.

Sama halnya dengan Zaira, Kaisha pun merasa canggung. Ia melangkah perlahan namun pasti. Tekad nya sudah kuat untuk segera menyelesaikan semua kesalahpahaman nya.

"Duduk disini, ngapain duduk disana?" ujar Zaira menepuk tempat disampingnya-sisi ranjang, ketika ia melihat Kaisha malah duduk di sofa.

Meski Zaira merasa kecewa, tapi lubuh hatinya tidak bisa berbohong jika ia ingin semuanya kembali seperti semula, tertawa bersama, saling bertukar cerita dan melakukan semuanya bersama dengan canda tawa.

Kaisha duduk disamping Zaira, lalu berkata, "Gue tau lo gak bakal mudah percaya tentang hubungan gue sama Gibran."

Zaira menoleh lalu menatap Kaisha menunggu cerita selanjutnya yang akan Kaisha ucapkan.

GIBRAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang