034

2.3K 192 16
                                    

Vote dulu sebelum baca!

Follow Instagram; Jihanhrnsyh_

Happy reading❤️

***

Gibran melanjutkan makannya setelah tadi ia mematikan handphone nya sepihak. Disampingnya Monik hanya diam menunggu Gibran memberitahu, tapi tidak sedikitpun pria itu bersuara. Malah semakin lahap memakan makanannya.

"Gib," tegur Monik, Gibran hanya menoleh sebentar dan kembali melahap makanannya.

Monik tahu, ada yang disembunyikan dari sahabatnya ini. Karena gelagatnya jadi aneh setelah mendapatkan telepon.

"Gib!" Monik kembali menegur Gibran karena laki-laki itu masih fokus pada makannya.

"Hm." balas Gibran yang kini tidak menoleh sedikitpun.

"Siapa yang nelpon lo?" tanyanya yang memang sudah penasaran.

"Mau tau?" tanya balik Gibran dan dengan cepat Monik mengangguk. "Vadi," lanjutnya singkat.

Monik seketika terdiam, entah kata apa yang harus ia ucapkan. Ketika mendengar satu lelaki yang pastinya bukan hal baik jika ia kembali hadir. Dia kembali, setelah dia pergi memberi tanda permusuhan.

"Udah jangan lo pikiran. Sasarannya bukan lo, kok!"

Monik menghembuskan nafasnya lega. "Terus ngomong apa dia?"

"Sandra nyariin gue," jawab Gibran acuh.

"Loh?" Mendengar hal itu Monik heran, ada suatu fakta penting yang tidak ia ketahui. Sepertinya masalah semakin membesar dibanding beberapa tahun lalu saat Vadian memutuskan untuk pergi. "Kenapa Vadi bisa kenal sama Sandra?" tanyanya.

"Bukan cuma kenal. Tapi, mereka juga pacaran."

Monik terkejut. Sepertinya permainan Vadian sudah jauh. Dan dia benar-benar ingin balas dendam pada Gibran. Setiap kali permusuhan antara Gibran dan Vadian terdengar ke telinganya, selalu saja rasa bersalah yang ia rasakan. Karena ia menjadi alasan permusuhan mereka.

"Lo tau masalah dimasa lalu, kan, Gib?" Gibran mengangguk menjawab. "Masih inget?" tanyanya lagi dan lagi-lagi Gibran mengangguk.

Gibran menyelesaikan makannya. Mendorong bekas piringnya kedepan. "Itu yang gue takutin. Karena dia juga udah mulai deketin Zaira."

Monik hanya diam. Mengapa masalah terus menimpa sahabatnya? Vadian benar-benar selalu menyebalkan. Tujuan apa yang ingin ia capai dengan memacari mantan Gibran, dan mendekati orang yang Gibran cintai.

"Lo mau ketempat Sandra nanti?"

Gibran menggeleng. "Gak. Gue mau ajak Zaira kerumah. Dia punya cowok disana ngapain nyariin gue, sih. Malah bikin masalah."

"GIBRAN!"

Gibran dan Monik sama-sama menoleh kebelakang, memperhatikan dua gadis yang mengenakan seragam seperti mereka berlari kearahnya.

"Ngapain lo berdua kemari?" tanya Monik sinis, sudah pasti ia tidak suka dengan kehadiran dua sahabat Zaira. Pujaan hati pujaannya.

"Terserah gue, dong, ribet amat hidup lo!" balas Gareta ngegas.

GIBRAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang