Flashback
Airlangga akhirnya bisa merasa tenang. Segala pertempuran telah usai. Brian, sang panglima telah berhasil membuat kemenangan Airlangga. Selama sebulan ke depan, Airlangga tidak di banjiri serangan-serangan.
Hingga suatu hari semua berubah seperti pada awalnya. Hari ini, hari pertama masuk sekolah bagi siswa kelas sepuluh. Farel mengendarai motor dengan santai. Namun, tiba-tiba Farel menghentikan motornya secara tiba-tiba.
Sret....
Farel menghentikan motor secara mendadak akibat ada motor yang menghalanginya.
"Anjing! Mau apa lagi?! " teriak Farel keras.
"Mengulangi apa yang terjadi dulu, " balas Bagas santai.
Bagas ini adalah musuh Farel saat di SMP. Bagas selalu menyerangnya tanpa alasan. Dan memang Farel tidak tahu alasannya kenapa Bagas selalu menyerangnya. Farel mengerutkan keningnya bingung mendengar jawaban Bagas. Farel tidak tahu maksud kalimat Bagas.
Sebuah bogeman tiba-tiba mendarat di pipi Farel tanpa Farel sadari, "Anjing! " umpat Farel mulai emosi lalu balik menyerang Bagas.
Pertempuran tak terhindarkan. Bahkan sampai di lapangan samping Airlangga karena Bagas menyeret Farel ke sana. Brian, yang sedang lewat memincingkan mata dan langsung turun dari motor. Brian tahu itu salah satu siswa Airlangga dan yang menjadi lawannya siswa Bakti Bangsa.
"Woy! Stop! Stop! " Brian berteriak lalu pertempuran seketika terhenti.
"Kak Brian?! "
"Farel? "
Farel mengenal Brian dan sebaliknya Brian juga mengenal Farel. Keduanya bersahabat sejak masih SMP. Walau umur mereka terpaut dua tahun, tapi keduanya sangat akrab.
"Pagi-pagi udah bikin ribut, " komentar Brian. Lalu di jawab lirikan Farel ke arah Bagas.
"Eh lo. Minggir sono! Ini urusan gue sama Farel, " usir Bagas.
Brian tidak kehabisan akal mendengar perintah Bagas. Brian yakin setelah ini akan ada pertempuran besar.
"Oke, " Brian mundur membuat Farel bingung.
Dan tidak sampai lima menit, pasukan yang jumlahnya lumayan banyak berlari dari arah belakang Brian. Bagas tersenyum licik. Rencananya berhasil. Dan membuat dirinya menjadi kebanggaan Bakti Bangsa. Brian yang sudah tahu apa yang akan terjadi langsung berbalik dan seketika terkejut dengan pasukan yang sangat banyak. Bukannya Brian tidak sanggup, tapi Brian hanya berdua dengan Farel di tempat itu. Dan pasukan Bakti Bangsa sangat banyak.
"Farel! Siaga! " teriakan Brian mampu membuat Farel menoleh ke belakang dan sama terkejutnya dengan Brian.
Farel langsung berlari ke samping Brian. Brian ingin mengabari yang lainya, tetapi waktunya pasti tidak cukup.
"Maksudnya? " Farel bertanya ke Brian karena bingung maksud penyerangan ini.
Brian ingin menjelaskan tapi situasinya tidak tepat sama sekali. "Intinya, penyerangan di pancing sama masalah lo dan Bagas, "
Farel bertambah bingung. Tidak mungkin masalah yang Farel sendiri tidak tahu penyebabnya dapat berdampak seperti ini.
"Udah. Lo nggak usah pikirin. Yang penting kita lawan mereka demi almamater kita, " ucapan Brian di balas anggukan mantap dari Farel.
Keduanya maju dan disambut Satria, pemimpin Bakti Bangsa, "Hai musuh, gimana? Cerdik dan pintar pastinya, " Ujar Satria santai kepada Brian.
"Licik lebih tepat, " balas Brian dingin.
![](https://img.wattpad.com/cover/174017559-288-k8574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Benci dan Cinta (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction#1 in thewattys2020 (Mei 2020) #1 in benci (agt 2020) [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] Kinan sangat benci Farel. Setiap hari Farel selalu membuat ulah yang membuat Kinan teriak-teriak sekaligus kesal. Ini semua gara-gara Ki...