"Arjun?" Vina langsung membulatkan matanya mendengar ucapan Kinan yang agak keras. Lalu matanya langsung tertuju kepada ponslenya yang kini sudah berada di tangan Kinan.
"Lo?" Kinan kini menatap Vina menyelidik.
"Eh! Makasih Kin. Hp gue nggak papa kan?" Vina cepat-cepat merebut ponselnya.
"Arjun siapa Vin? Arjun temennya Farel? Kok ngecat lo?" tanya Kinan beruntun.
"Iya enggak lah! Masak gue chatan sama tuh cowok. Ini tuh Arjun saudara gue. Biasa dia kalau mau chat gue nyepam dulu. Emang aneh tuh saudara gue," jelas Vina beralasan.
"Oh gitu ya? Yaudah ayo cepet! Jangan main hp, entar nabrak lagi," Kinan langsung menarik Vina.
Bangsat si Arjun! untung Kinan percaya! batin Vina kesal.
"Kin. Lo duluan. Gue mau pipis," Vina buru-buru pamit ketika melihat toilet. Kesempatan emas.
Vina : gue udah sampai rumah sakit!
Arjun : kita udah dari tadi
Vina mencoba menahan emosinya. Emang dasar Arjun ini!
Vina : Oh bagus! Gue dari tadi hampir mati gara-gara Kinan kepo lo CHAT TERUS!!!!! Apalagi tadi hp gue nggak sengaja jatuh dan ada di tangan Kinan. dan sekarang lo dengan gampangnya bilang kalau lo semua udah sampai dari tadi! BAGUS!! BAGUS!! BAGUS BANGET!!!
Vina langsung mencak-mencak di grup dan secepatnya menonaktifkan ponselnya dan keluar toilet. Bisa-bisanya manusia bernama Arjun bikin dia kesel setengah mati.
"Jangan ngambek gitu dong," Vina langsung menoleh ke arah suara di sampingnya.
"Arjun?"
"Iya gue Arjun. sorry ye neng. Bikin lo mencak-mencak," balas Arjun tanpa dosa.
"Bodo amat," balas Vina sambil memutar bola matanya malas lalu melangkah meninggalkan Arjun begitu saja.
"Vina. Gue minta maaf deh. Lo masih mau nglanjutin rencananya kan? Gue tadi Cuma---" Arjun mengejar Vina dan tiba-tiba menghentikan ocehannya.
Vina ikut berhenti dan menarik nafas lalu menghembuskannya. Ya, Vina tahu kalimat yang akan di ucapkan Arjun. Vina mengerti kenapa Arjun seperti tadi. Usulan Farhan sepertinya mampu membuat Arjun semangat lagi.
"Iya. Gue akan terus pantau Kinan. Lo siap strategi aja," ujar Vina dan di balas senyuman oleh Arjun. Secepatnya Arjun berbalik pergi. Vina kemudian melangkah cepat menuju ruangan Kak Brian. Sambil menata hati akibat emosi tadi. Vina nggak bisa bayangin deh kalau tadi ketahuan.
...................
Rian dan Farhan bingung melihat tingkah Arjun sekarang ini. Setelah dari kamar mandi Arjun menjadi aneh. Dari tadi tidak buka suara. Kantin yang ramai tidak juga bisa membuat Arjun buka suara.
"Heh Jun! Lo kenapa sih? Kalau lo diem terus, gimana rencana kita?" tanya Rian entah untuk yang keberapa kalinya.
Lagi dan lagi Arjun tidak membalas. Sedangkan Farhan dari tadi juga diam. Membuat kekesalan Rian menjadi amarah.
Brak!
"Heh! Lo bisu! Ngomong dong!" bentak Rian sambil menendang kursi Arjun.
Arjun langsung menatap Rian dengan marah. Secepatnya dirinya berdiri dan memukul Rian, "BACOT!" teriak Arjun kalap.
Farhan langsung berdiri dan menarik Arjun. Orang-orang yang sedang berada di kantin rumah sakit langsung terkejut. Mereka buru-buru menghindar.
"Lo tahu kalau lo emosi kayak apa?" Rian bukan menjawab, tapi malah bertanya hal yang tidak bermutu.
![](https://img.wattpad.com/cover/174017559-288-k8574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Benci dan Cinta (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil#1 in thewattys2020 (Mei 2020) #1 in benci (agt 2020) [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] Kinan sangat benci Farel. Setiap hari Farel selalu membuat ulah yang membuat Kinan teriak-teriak sekaligus kesal. Ini semua gara-gara Ki...