Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Kinan cepat-cepat membereskan barang-barangnya dan keluar kelas. Dirinya ingin segera ke luar dari sekolah. Hari ini, semua penghuni sekolah membuatnya kesal. Bagaimana tidak? Gosip kekalahan Farel karena menolong dirinya menyebar dengan cepat ke seluruh sekolah. Bahkan Kinan sendiri tidak berfikir sampai ke gosip itu. agh! Ini semua gara-gara Farel! Kenapa juga Farel itu temennya Kak Brian, Kak Yudha, dan Kak Rizki? Kenapa harus Farel?
Farel menatap kepergian Kinan dengan tatapan pasrah. Dirinya sangat ingin sekali mengejar dan menjelaskan semuanya! Semuanya! Agar Kinan tidak bertambah jauh seperti ini. Namun melihat kondisinya yang sangat tidak memungkinkan membuat Farel hanya bisa pasrah.
Rian memandang Farel kasihan. Segini beratnya cobaan hidup saudaranya itu? Keluarga, cintanya, teman-temannya. Bermasalah semua!
" Yuk pulang!" Rian membantu Farel berdiri. Rian tambah sedih menatap Farel. Sekarang, Farel sangat lemah. Berdiri saja harus di bantu.
"Farel! Aduh kasihan kesayangan akuh. Sini aku bantu yuk!" Tiara tiba-tiba datang dengan suara cemprengnya. Membuat Farel mengalihkan pandangannya kesal.
"Ra! Mendingan lo jangan ganggu Farel untuk saat ini!" sarah Rian agar Tiara segera pergi.
"Apaan sih lo An! Gue kan mau bantu? Emangnya salah?" balas Tiara tak mau kalah.
"Gue bisa sendiri!" ujar Farel dingin sambil mencoba melepaskan tangan Tiara yang memeluk lengan kanannya.
"Sayang akuh. Aku tuh mau bantu," Tiara menatap Farel dengan wajah memelas, membuat Farel dan Rian memandang Tiara kesal.
"Ra! Farel mau pulang! Mau istirahat! Lebih baik lo jangan ganggu deh!" ucap Rian kesal lalu menuntun Farel meninggalkan Tiara.
"Nyebelin banget sih si Rian!" Tiara berbalik menahan kesal.
Sedangkan Kinan sedang berjalan menuju halte untuk menunggu angkutan umum. Entah kenapa halte tersbut sepi, tidak seperti biasa. Lalu Kinan duduk sambil menengok kanan kiri. Tiba-tiba ada sebuah motor berhenti di depannya. Kinan langsung berdiri waspada ketika tahu siapa orang itu. Kinan mnecoba menyingkir ketika orang tersebut mendekat.
"Jangan sekarang!" orang yang akan mendekati Kinan otomatis berhenti ketika ada orang lain yang mencegahnya.
"Yaelah Han! Tenang! Gue nggak akan apa-apain kalik. Lo tahu sendiri kan?" Bagas berbisik kepada Rehan yang ada di depannya.
Iya, sebenarnya Rehan sudah tahu Bagas tidak akan aneh-aneh dengan Kinan. Rehan tahu Bagas hanya menjadikan Kinan umpan. Namun, entah kenapa Rehan malah mengawatirkan yang terkena imbasnya.
"I..ya tapi. Pokoknya jangan sekarang," balas Rehan gugup.
"Oke deh, gue nurut sama lo. oh ya, gimana tuh temen lo yang bangsat? Pincang dan di musuhin satu sekolah?" bisik Bagas lagi.
Pernyataan dari Bagas tiba-tiba mampu membuat hatinya tidak tenang. Lagi dan lagi Rehan merasa aneh dengan hatinya sejak tadi.
"Iya. Makasih bro," balas Rehan akhirnya lalu Bagas tersenyum senang dan langsung naik ke motornya kembali meninggalkan halte.
"Kin? Lo nggak papa kan? Udah nggak usah takut!" tanya Rehan lalu mendekati Kinan.
"Iiya gue nggak papa. Makasih! Gue duluan!" balas Kinan sekenanya dan langsung naik angkutam umum yang di tunggu Kinan sudah berhenti di depan halte.
Rehan menghela nafas kesal. Sumpah! Baru kali ini dirinya sebagai cowok, susah dapetin cewek seperti Kinan. Baru kenalan aja, Kinan sepertinya sudah tidak menyukainya. Dan satu lagi, kenapa saiangannya harus Farel lagi? karena dirinya yakin kalau Farel sebenarnya suka sama Kinan.
![](https://img.wattpad.com/cover/174017559-288-k8574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Benci dan Cinta (SUDAH TERBIT)
Genç Kurgu#1 in thewattys2020 (Mei 2020) #1 in benci (agt 2020) [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] Kinan sangat benci Farel. Setiap hari Farel selalu membuat ulah yang membuat Kinan teriak-teriak sekaligus kesal. Ini semua gara-gara Ki...