"Farel!!!!!"
Suara teriakan lagi-lagi menjadi makanan sehari-hari bagi penghuni kelas XI IPS 1. Membuat mereka jengah jika mendengarnya. Teriakan siapa lagi kalau bukan teriakan Kinan Azzahra. Cewek berambut hitam panjang, dengan tinggi proposional, badan ideal, serta memiliki wajah yang cantik. Dan merupakan tipe cewek yang cuek, santai, berani, tapi baik. Sekaligus benci sama yang namanya bully.
Sedangkan, si cowok yang disebutkan namanya berdiri di ambang pintu dengan senyum kemenangaanya. Farel Wiratama nama lengkapnya. Cowok berambut hitam dengan potongan ala ala cowok gaul, dengan tinggi diatas rata-rata cowok -180 cm-. Badan yang maco, serta memiliki wajah yang sangat tampan menjadikan dirinya most wanted sekolah. Farel ini merupakan tipe cowok yang dingin dengan cewek, apalagi cewek yang tidak di kenalnya, selalu buat ulah di sekolah, dan yang lebih mengerikan, selalu melakukan pembullyan.
Farel dan Kinan bagai tom and jerry yang selalu ribut di mana pun mereka berada. Farel selalu membuat Kinan marah karena Kinan terus menggagalkan aksi bullynya di sekolah. Makanya jangan heran kalau toa Kinan selalu berbunyi. Perlu kalian ketahui, di SMA Airlangga ini, tingkat senioritasnya tinggi banget! Tiap hari pasti ada aksi labrak-melabrak dari kakak kelas kepada adik kelas entah urusan apa. Apalagi tingkat bullying, nggak kalah deh dengan senioritasnya. Dan rajanya bully adalah Farel. Tiap hari kerjaannya pasti membully adik kelas atau bahkan teman seangkatan. Namun, rencana itu selalu di gagalkan oleh Kinan karena Kinan tidak suka yang namanya bully. Membuat Farel kesal dan terus balas dendam kepada Kinan.
Seperti pagi ini, Farel sudah membuat ulah walau bel masuk belum berbunyi. Buku Kinan yang ada di meja tiba-tiba berubah menadi hitam semua akibat ulah Farel. Farel menumpahkan tinta di setiap lembar buku Kinan. Padahal hari ini ada tugas fisika di buku itu yang harus di kumpulkan sekarang. Apalagi guru yang mengajar sangat galak. Dan tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari murid yang lupa segala tugas.
Wajah Kinan merah padam lalu ingin melangkah ke arah Farel, tapi bel masuk berbunyi dan Farel langsung melesat keluar kelas. Seperti biasa, membolos adalah rutinitas Farel, apalagi jam pertama fisika.
"Ada apa lagi sih. Nggak bosen-bosennya ribut sama Farel terus. Mending di sayang aja, rugi, soalnya ganteng, " cerocos Vina, sahabat terbaik Kinan, yang selalu ada jika Kinan ada masalah. Secara fisik, ciri-cirinyaa sama seperti Kinan. Namun, yang membedakan rambut Vina pendek sebahu. Dan memiliki tipe pemalu, tapi berani karena jago bela diri sekaligus fanatik demgan yang namanya cogan.
"Amit-amit Vin. Orang kayak gitu cocoknya ditendang ke sumur biar mampus sekalian. Lagian orang kayak gitu ganteng darimananya?" bantah Kinan yang benci banget sama Farel.
"Eh.. Jahat banget lo, "
"Nih, yang jahat gue atau Farel coba? " Kinan menunjukkan buku fisika yang mengenaskan dengan tinta hitam.
"Waduh, jadi lukisan abstrak nih, "
"Vina! Lo jangan ikut-ikutan Farel ya! Mau gue cemplungin juga?! " Kinan mendelik ke arah Vina.
"Iya. Iya. Sans aja kenapa sih lo. " Vina mengangakat kedua jarinya memberi arti perdamaian.
"Santai gimana? Ini nanti tugasnya di kumpulin Vina! "
"Makanya jangan campuri urusan Farel. Kena batunya kan lo, "
Agh.. Vina ternyata tidak membantu. Namun, perkataan Vina ada benarnya juga. Jika, dirinya tidak menggagalkan setiap aksi Farel. Kinan tidak bakalan menjadi seperti sekarang. Namun, Kinan sangat benci yang namanya bully. Walau itu yang membully cowok paling ganteng satu sekolah -katanya- Kinan tetap tak peduli. Baginya, bully merupakan hal yang sama sekali tidak bertoleransi.
Pak Hadi, guru fisika berjalan memasuki kelas. Kinan hanya bisa menghela nafas sabar sambil menatap buku miliknya yang cocoknya di lihat di tong sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Benci dan Cinta (SUDAH TERBIT)
Fiksi Remaja#1 in thewattys2020 (Mei 2020) #1 in benci (agt 2020) [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] Kinan sangat benci Farel. Setiap hari Farel selalu membuat ulah yang membuat Kinan teriak-teriak sekaligus kesal. Ini semua gara-gara Ki...