Segala Masalah

5.6K 135 0
                                    

"Seriusan nih Kak?" Vina masih belum percaya dengan apa yang barusan dirinya dengar.

"Itu kenyataannya Vin," balas Yudha sambil mengudak kopi di depannya. Tindakan dirinya dengan memberitahu mengenai perasaan Farel kepada Kinan tidak salah karena jika Yudha terus menyembuyikannya. Masalah pasti tidak akan selesai.

"Sebenarnya akhir-akhir ini gue juga udah ngeh sih Kak. Tapi nggak tahu itu bener atau salah. Dan sekarang baru gue dapat jawabannya," balas Vina sambil berfikir. Bukan berfikir sih tepatnya, tapi bingung!

Ya! Vina memang sangat bingung. Setelah mendengar cerita Kinan, Vina dijejali dengan cerita dari Kak Yudha yang sebenarnya jawaban dari semua cerita Kinan. Namun, dapat membuatnya bertambah bingung. Bingung dengan apa yang akan dirinya lakukan setelah ini.

"Lo bingung kan? Sama gue lebih bingung! Apalagi Farel sekarang juga masuk rumah sakit,"

"Ha? Farel masuk rumah sakit juga? Kenapa Kak? Gara-gara dikeroyok tadi di sekolah?" Vina terkejut untuk yang entah sudah ke berapa kali.

Yudha lalu menceritakan kejadian tadi. Kejadian dimana Farel yang sedang menahan sakitnya hanya untuk bertemu dengan Brian, tapi ketahuan oleh Kinan.

"Aduh Kak makin bingung gue! Udah tadi Kinan kayaknya tambah benci banget lagi sama Farel," Vina menghela nafasnya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan yang dirinya letakkan di meja.

"Yaudah lihat aja ke depannya. yang penting lo udah tahu. Dan gue mohon lo tetep jaga Kinan. sesekali pdkt in juga nggak papa. Gue sebenarnya juga kasihan sama Farel. Apalagi musuh masa lalunya kembali datang dan sepertinya juga suka sama Kinan,"

"Ha? Musuh masa lalu apaan lagi sih?" Vina kembali bingung dengan arah pembicaraan Yudha.

"Ya ampun! Kenapa banyak banget masalah sih? Gue belum cerita ya tentang Rehan?" Yudha mengusap wajahnya kasar karena baru saja tersadar kalau masalahnya ternyata cukup banyak juga.

Vina hanya menggeleng bingung, "Rehan siapa Kak?" tanya Vina.

"Ya Rehan temen lo itu!"

Vina menganga sempurna. Ada apa lagi sebenarnya? "Yaudah kak, ceritain aja," ujar Vina akhirnya. Sebelum dirinya merasa tambah penasaran.

Yudha lalu menceritakan masalah antara Farel dan Rehan, "Kalau lo mau lebih detail ceritanya tanya Arjun aja," ujar Yudha mengakhiri ceritanya.

"Ya ampun. Ya ampun. Kayaknya PR gue nambah banyak nih Kak," Vina menepuk kedua pipinya.

"Apalagi gue Vin. Sembunyiin penyakit Kinan dari Brian! Capek gue sebenernya jadi tukang tipu terus," Yudha mendengus kesal.

"Tenang aja Kak. Ada gue yang bakal jagain Kinan. kita bagi tugas jadinya. Kak Yudha sama Kak Rizki jagain Kak Brian sama Farel. Gue, Arjun, sama Farhan jagain Kinan," saran Vina.

"Enak aja gue sama Rizki jagain dua sekaligus. Lo bertiga jagain satu otang,"

"He..he..he.. bercanda doang Kak. Farel kan bisa dijagain Arjun dan Farhan," Vina terkekeh.

"Yaudah sana. Jagain Kinan lagi. ntar gue ngomong deh sama Arjun dan Farhan kalu lo udah tahu," Vina mengangguk lalu bergegas menuju ruangan Kinan.

......................

"Sumpah Kak Yudha! Kita kumpul kayak mau bahas hal serius banget!" ujar Farhan kesal karena Yudha tiba-tiba menyuruh mereka semuanya berkumpul di taman rumah sakit, termasuk Vina.

"EMANG SERIUS FARHAN!!!!" teriak mereka bersamaan.

"Buset! Paduan suaranya ngalahin paduan suara SMA kita. Parah!" balas Farhan santai membuat keempatnya ingin menendang Farhan sampai kutub utara.

Antara Benci dan Cinta (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang