Arlaya
Pintu kamarku terketuk dari arah luar dan aku bisa mendengar suara bunda."Arl ada Alavan nih diluar."
"Oh iya sebentar bun." Balasku sekaligus menutup buku tugas yang sedang kukerjakan.
Aku bergegas turun dari kamar dan berjalan menuju teras setelah bertanya dimana keberadaan Alavan pada bunda.
"Hai Van." Ucapku menyapanya. Alavan yang sedang duduk diteras langsung memberikanku senyum hangat.
"Hai Arl. Ada yang pengen gue omongin sama lo." Balasnya, aku mengangguk Dan menarik bangku yang tepat di depannya.
"Mau ngomongin apa?"
"Minggu depan kan sekolah libur. Lo mau ikut gue?"
"Ikut kemana?"
"Ada deh pokoknya, lo mau?" Ucapnya menawarkan.
"Uhm.. boleh." Balasku
"Oke, hari senin jam 7 siap - siap ya?"
Aku mengangguk, dan setelah berbincang singkat. Akhirnya Alavan kembali pulang kerumahnya dan aku kembali masuk kedalam rumah dan melanjutkan tugasku yang belum sempat selesai tadi.
// O B S E S S E D //
Senin.
Sesuai janji yang Alavan berikan. Akhirnya tepat jam 7 aku sudah berpakaian rapih walau masih belum tahu kemana dia akan membawaku.
Aku turun dari kamar dan berjalan ke meja makan untuk menyiapkan bekal, setelah dipikir - pikir sepertinya lebih baik memakan bekalku di mobil Alavan daripada harus membuatnya menunggu.
"Good morning Arl." Sapa bunda memasuki dapur dan aku menoleh lalu memberikannya senyum padanya.
"Bikin bekal sendiri? Kenapa kemarin malam gak minta bunda sih Arl?" Ucapnya seraya menuangkan air kedalam gelas.
"Gak usah bun. Lagi juga ini cuma roti isi doang kok." Balasku dan menutup dua tempat bekal yang satunya akan kuberi untuk Alavan juga.
"Oh iya, kemarin bunda mampir ke supermarket dan beli ini,"
Bunda berjalan menuju kulkas dan ternyata ia mengambil dua kotak susu.
"Satunya lagi kasih ke Alavan ya?" Lanjutnya dan aku mengangguk.
Akhirnya aku memasukan perbekalanku kedalam satu kantung paper bag dan pergi keluar untuk menunggu Alavan bersama bunda.
Di teras aku masih menunggu dengan kedatangannya sekitar 5 menit. Tak lama kemudian ia keluar rumah dan menyapaku dan bunda.
Alavan masuk kedalam mobilnya dan mengeluarkan mobilnya, lalu menjalankannya sedikit agar berhenti tepat didepan rumahku.
Ia turun dari mobilnya dan berjalan menuju aku dan bunda.
"Selamat pagi tante." Ucapnya tersenyum kearah aku dan bunda.
"Selamat pagi Van. Omong - omong kalian pada mau kemana ini pagi - pagi?" Tanya bunda.
"Jalan - jalan sedikit kok tan, biar liburannya gak sia - sia juga kan?" Balasnya dengan menyelipkan sedikit tawa.
"Wah iya bener juga sih, tepat kamu kalo ajak Arlaya yang anaknya kalo udah masuk kamar susah banget diajak keluar." Ucap bunda yang entah sengaja membuat malu atau tidak. Balasanku hanya memutar bola mata saja.
Akhirnya aku memotong pembicaraan mereka agar bunda tak lebih banyak bertanya yang aneh - aneh lagi.
"Yaudah bun Arlaya berangkat." Ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed [COMPLETE]
Teen FictionObsesi, adalah keinginan akan sesuatu disertai usaha keras bahkan terkesan memaksa untuk mencapai keinginannya itu. Obsesi merupakan sebuah keinginan yang disertai tindakan emosi yang tidak terkendali atau berlebihan serta tidak beralasan untuk mewu...