17: A Mess

8.2K 540 9
                                    

Arlaya
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, aku harus pulang telat karena ada piket membersihkan kelas hari ini bersama Reyina dan Shenina.

Setelah kami rasa kelas telah bersih, akhirnya kami memutuskan untuk pulang kerumah masing - masing.

Kami bertiga keluar dari kelas dan satu persatu dari mereka berdua akhirnya pun meninggalkan aku karena sudah terlebih dahulu dijemput oleh orang tuanya. Sedangkan aku masih disini menunggu pesanan ojek online yang akan datang sekitar 10 menit lagi.

Aku menunggu di depan halte pagar sekolah dan tak lama kemudian pengemundi ojek ku datang. Ia memberikan helm dan setelah aku memakainya, akhirnya motor ini berjalan pergi meninggalkan sekolah.

Saat motor yang aku tumpangi berhenti di lampu merah, aku merasakan getaran dari ponselku.

Dan ternyata ini adalah pesan masuk dari bunda.

Bunda : Arl kamu lagi dimana?

Aku mengerutkan dahi, tentu saja. Tak biasanya bunda menanyakan hal seperti ini padaku, bukan maksud ia tak peduli padaku tapi ya tumben saja bunda menanyakan hal ini.

Arlaya : Lagi dijalan bun, kenapa?

Bunda : Kamu tolong usahakan cepat kesini ya.

Arlaya : Iya tapi kenapa bun?

Tak ada jawaban dan aku semakin khawatir, akhirnya aku menyuruh pengemudi ojek ini agar menaikkan kecepatan laju motornya supaya aku cepat sampai.

Setelah sampai dirumah aku langsung membayar ke pengemudi ojek dan berlari kecil memasuki area rumah.

Kubuka pintu dan keadaan yang kulihat membuat mulut dan mataku terbuka lebar. Mataku memperhatikan sekeliling rumah yang sangat berantakan disini dan ada juga beberapa barang yang pecah.

Kulihat juga bunda sedang menelepon ayah di ponselnya.

Ditambah lagi ada tulisan di kaca yang ditulis dengan alat tulis bewarna merah. Membuat air mataku jatuh.

'ARLAYA YOU ARE MINE!!'

Kujatuhkan tubuhku dengan lemas, bunda yang menyadarinya langsung menghampiriku dan memelukku dan langsung kueratkan pelukan padanya.

"Arlaya capek bun. Capek." Ucapku dalam tangis dipelukannya.

"Shuss.. anak cantik bunda gak boleh nangis ya? Ini semua cobaan buat kita semua dari Allah, oke? Ini semua ujian dari Allah ya? Kita bisa. Kita semua lagi usaha ya Arl?" Balas bunda seraya mengelus rambutku halus dan aku mengangguk.

Tak lama aku memeluk bunda, akhirnya petugas polisi datang. Aku diam duduk di sofa seraya menatapi 5 petugas polisi yang berputar mengitari rumah untuk mencari barang bukti.

Saat aku menatap bunda yang sedang di tanyakan, datanglah satu petugas polisi kepadaku dan ia menatapku tersenyum ramah.

"Perkenalkan nama saya Tyo, saya ayahnya Nina. Dia teman kamu kan?" Tanyanya dan aku mengangguk.

"Oke saya tahu kamu kelelahan ya habis pulang sekolah. Tapi saya disini menanyakan pertanyaan boleh? Hanya pertanyaan simple saja." Ucapnya dan aku mengangguk lagi.

"Baik, saya ingin tahu. Apakah setelah almarhum dek Devan ada lelaki yang dekat sama kamu?" Ucapnya dan aku menggeleng dan ia membalas dengan anggukan, lalu mencatat jawabanku pada buku note kecil.

"Pertanyaan kedua, apa adek pernah coba cari tahu siapa pelakunya?" Ucapnya lagi.

"Sudah. Tapi orang ini sempat kasih terror buat saya yang buat saya jadi lemah pak, orang ini mengancam kalo saya lapor ke polisi, dia akan membunuh lebih banyak nyawa lagi. Dan saya gak mau apa yang Devan rasain malah menyebar ke semua orang terdekat saya." Jelasku dan pak Tyo kembali menuliskan sesuatu pada note miliknya.

"Baiklah, selesai. Terima kasih dek untuk kerja samanya, semoga jawaban kamu bisa dijadikan barang bukti untuk cari tahu. Sekarang adek boleh istirahat, silakan." Ucapnya dan aku mengangguk lalu bangkit dari sofa.

Aku izin pada bunda untuk istirahat karena badanku sudah cukup lelah hari ini. Ditambah kekacauan yang orang ini lagi - lagi buat.

Tubuhku membawa naik keatas kamar dan dikamar aku langsung mengganti bajuku dan langsung naik keatas kasur untuk istirahat.

Ini sudah terlalu jauh, aku ingin hidupku kembali normal seperti gadis seumuranku pada biasanya.

Tapi orang ini pastinya masih punya banyak rencana untuk membuat lebih banyak kekacauan lagi. Aku lemah dan sudah sangat lelah untuk menghadapinya.

Aku harap ini akan selesai. Secepatnya.

// O B S E S S E D //

Hello hello! Part 17 updated.
And i think that Obsessed is gonna be over dikit lagi :(
Feel sad too.

Eitss.. tenang, aku bakal nulis beberapa cerita baru lagi setelah ini sudah complete selesai. Tungguin ya!!

VOMMENTS ❤️

Obsessed [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang