~ DEVANO 21 ~

5.9K 158 1
                                    

Pukul 19.00...

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu menggema di seluruh ruangan rumah Deva.

" Sebentar..." Ucap Mama. Deva dari dalam rumah.

Ceklek...

" Malem Tante, Deva nya ada?" Tanya Vano kepada Mama. Deva.

" Kamu...Vano?" Tanya Mama. Deva tak percaya.

" Iya saya Vano Tante. Saya mau ngajak Deva keluar sebentar buat cari barang-barang untuk kemah besok. Boleh kan Tante?" Jawab Vano.

" Eh, ayo-ayo silahkan masuk. Tante panggilin Deva nya dulu ya." Ucap Mama. Deva.

Setelah itu Mama. Deva langsung naik ke lantai atas untuk memanggil Deva.

" Sebentar lagi Deva turun katanya. Vano mau minum apa?" Tanya Mama. Deva.

" Nggak usah repot-repot Tante, lagian Vano nggak lama juga kan." Jawab Vano.

Lalu Mama. Deva duduk di kursi sebelah Vano.

" Kamu kemana aja, kok nggak pernah kelihatan?" Tanya Mama. Deva.

" Saya sih sempet tinggal di Australia dulu ikut kakek saya, tapi setelah Mama meninggal saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Ya sekalian mau nyari Deva juga sih." Jawab Vano.

" Tante tau masa lalu Deva yang membuat dia berhati batu, tapi Tante yakin kalau suatu hari nanti akan ada orang yang bisa menghancurkan batu di hati Deva. Tante sih berharapnya orang itu akan jadi orang yang bisa menjaga Deva." Ucap Mama. Deva. Dan dibalas anggukan paham oleh Vano.

" Oh iya Tante, Ayah Deva kemana?" Tanya Vano.

" Oh ayahnya Deva, dia lagi di luar kota untuk beberapa hari." Jawab Mama. Deva.

" Nah itu Deva nya. Kalau gitu kamu ngobrol sama Deva aja ya, kalau kamu udah mau pergi keluar pamit ke Tante dulu loh...jangan lupa. Tante ke dapur dulu deh kalau gitu." Ucap Mama. Deva saat melihat Deva turun dari tangga.

" Pergi sekarang kak?" Tanya Deva. Dan dibalas anggukan oleh Vano.

Setelah itu Deva dan Vano langsung berpamitan kepada Mama. Deva lalu segera keluar rumah.

" Kakak bawa mobil? Kok nggak bawa motor aja?" Tanya Deva.

" Kalo bawa motor mana muat barang belanjaannya entar. Udah ah, ayo masuk." Jawab Vano.

Setelah itu Deva masuk kedalam mobil Vano dan Vano pun segera menyalakan mobilnya lalu segera meninggalkan rumah Deva.

~ DEVANO ~

Pukul 21.00...

Saat ini Deva dan Vano masih berada di dalam mobil. Setelah membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk kemah besok, mereka memutuskan untuk membeli es krim terlebih dahulu.

" Dev, tau tempat jual es krim yang enak nggak?" Tanya Vano sambil menyetir.

" Ada sih, tapi di pinggir jalan. Gapapa kan?" Tanya Deva hati-hati. Takutnya Vano akan merasa risih kalau makan es krim disana.

" Ya udah gapapa. Jalan mana?" Jawab Vano.

" Di Jalan. Kenanga." Ucap Deva. Dan dibalas anggukan oleh Vano.

Sesampainya di penjual es krim...

Vano membaca menu yang tertera di sebuah kertas dan mengerutkan keningnya.

" Kenapa?" Tanya Deva.

" Nih orang nggak salah menu?" Tanya Vano balik.

" Salah gimana?" Jawab Deva tak paham.

" Ini nih, masa ada es krim rasa mantan minta balikan lagi?" Ucap Vano.

" Oh. Itu kan memang pilihan rasanya. Es krim ini emang unik sih, liat aja tuh sampek banyak yang antri kan." Jelas Deva. Dan dibalas anggukan paham oleh Vano.

Daftar menu :

Rasa mantan minta balikan lagi
( Durian )

Rasa cinta lama bersemi kembali.
( Coklat )

Rasa cinta yang tak terbalaskan.
( Vanila )

Rasa teman berasa pacar.
( Strawberry )

Dan bla...bla...bla...

Begitulah kurang lebih isi dari daftar menu es krim yang ada di Jalan. Kenanga.

Setelah menentukan rasa apa yang ingin dibeli, Deva langsung mengantri untuk memesan es krimnya.

" Pak saya rasa cinta lama bersemi kembali 2 ya." Ucap Deva kepada penjual es krim.

" Iya, sebentar ya..." Balas Penjual es krim itu.

Setelah es krim pesanan Deva dan Vano selesai, Vano langsung membayarnya dan mengajak Deva untuk duduk di kursi yang memang disediakan oleh penjual es krim itu.

Beberapa menit kemudian...

Es krim Deva dan Vano sudah habis. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena besok mereka harus bangun pagi.

~ DEVANO ~

" Makasih udah nganterin sampek rumah." Ucap Deva.

" Iya sama-sama, besok pagi gue anter ke sekolah. Ok!" Ucap Vano. Dan dibalas anggukan setuju oleh Deva.

Setelah itu Vano menyalakan mesin mobilnya dan segera pergi dari rumah Deva.

Setelah memastikan Vano benar-benar pergi, Deva pun akhirnya memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah.

Hai guys...
Author up lagi nih...
Gimana sama part nya yang ini...
Menarik nggak..

Oh iya jangan lupa vote & coment ya...

Stay tune terus pokoknya...
See you next part...

Bella

Bonus pict nya Bella tuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus pict nya Bella tuh...

DEVANO ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang