~ DEVANO 38 ~

4.3K 125 8
                                    

Kangen author gak? Kangen gak? Kangen kan? Kan kan kan???
Apasih Thor?!?

~ DEVANO ~

Hari ini adalah hari Kamis, Kenan berencana mengajak Deva untuk membeli buku di toko buku dan Deva mau untuk diajak.

" Dev, nanti jadi kan?" Tanya Kenan.

" Jadi kok." Jawab Deva. Dan dibalas senyuman manis oleh Kenan.

Setelah itu mereka duduk manis di bangku masing-masing.

~ DEVANO ~

Kringgg...

Bel pulang pun berbunyi nyaring. Deva dan Kenan sudah berada di parkiran motor. Dan kebetulan ada Vano dkk disana.

Saat Deva melewati Vano dkk, tiba-tiba Aldi menyeletuk.

" Wihhh, ada alumni hati Vano nih..." Ucap Aldi.

" Alumni?" Tanya Naufal tak paham.

" Iyalah alumni, kan kapan-kapan bisa reuni. Kalo udah reuni ya ga bakal gue lepas lagi..." Jawab Vano tanpa beban.

" Waduhhh, babang Vano nya peka nih neng..." Ucap Aldi menyindir.

Deva yang mendengar itu hanya mengulum senyumnya.

" Ci elah, pake nahan ketawa. Awas blushing loh entar..." Celetuk Aldi. Dan dibalas kekehan oleh teman-temannya.

Sedangkan Kenan menatap Vano dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Tiba-tiba Vano berdiri dan berjalan ke arah Deva. Entah kenapa Deva malah salah tingkah dan gugup.

" Mau kemana Dev?" Tanya Vano.

" Apa urusan loh?!?" Ucap Kenan tiba-tiba. Tapi tak digubris oleh Vano.

" Emmm, ma-mau ke toko buku." Jawab Deva jujur walaupun dengan sedikit gugup.

" Nggak! Gue sama Deva mau kencan. Kenapa? Masalah buat loh?!?" Sahut Kenan sinis.

Deva pun terbelalak dengan ucapan Kenan barusan. Deva tidak habis pikir dengan Kenan yang berani berbicara seperti itu.

" Kencan? Yakin? Setau gue Deva cuma pernah kencan sama Revano Putra Alfarel doang. Dan kayaknya memang cuma bakal sama dia doang." Balas Vano santai.

" Loh itu cuma mantan nya, jadi jangan seolah-olah loh itu masih jadi pacarnya! Oh atau loh gamon gara-gara Deva yang mutusin loh duluan?!?" Ucap Kenan dengan senyuman sinisnya.

" Gue emang mantannya, tapi kan seenggaknya gue yang pernah ada di hatinya." Balas Vano sarkastik.

" Wah bakal perang nih!?!" Sahut Aldi.

" Udah Ken, ayo katanya mau ke toko buku." Ucap Deva menengahi.

Mendengar itu Kenan langsung menggandeng tangan Deva di depan Vano.

" Dengan loh gandeng tangan Deva didepan Vano, ga bakal buat hati Deva berpindah dari Vano!?!" Sahut Aldi. Dan dibalas gelak tawa oleh teman-temannya. Kecuali Vano tentunya.

Sedangkan Deva menolehkan kepalanya ke arah Vano. Dan dibalas Vano dengan kode yang mengisyaratkan kalau tidak akan terjadi apa-apa.

Setelah itu Deva pergi dari parkiran dengan duduk di boncengan Kenan.

" Loh nggak akan pernah bisa buat hati Deva berpindah ke loh. Karena gue yang udah pegang kunci hatinya. Dan nggak akan pernah gue lepas kunci itu." Batin Vano dengan senyuman tipisnya.

~ DEVANO ~

Sesampainya di toko buku...

" Buku yang mana yang mau loh beli?" Tanya Deva.

" Dev, loh itu sebenarnya masih suka nggak sih sama si kak Vano itu?!?" Tanya Kenan.

" Kok loh malah jadi nanya begituan? Gue kan nanya buku mana yang mau loh beli?!?" Ucap Deva kesal.

" Ya kan..."

" Dev, mau ikut kita nggak?!?" Ajak seseorang dengan suara cempreng nya.

Sontak Deva dan Kenan menoleh ke sumber suara itu.

" Kak Aldi, kak Naufal, kak Angga..." Gumam Deva.

" Mau ikut kita nggak?!?" Ajak Aldi lagi.

" Ngapain kalian kesini? Disuruh sama bos kalian?!?" Ucap Kenan sinis.

" Heh, jigong onta! Kita kesini itu karena kebetulan kita juga mau nyari buku!" Balas Aldi.

" Emang nggak ada toko buku lain apa!?!" Protes Kenan.

" Heh! Emang nih toko buku punya mbah loh hah!" Balas Aldi dengan menekan kata 'mbah'.

" Mampus lohhh..." Batin Angga dan Naufal yang entah kenapa jadi barengan.

" Udah-udah, kalian kesini bertiga aja?" Tanya Deva.

" Enggak, berempat." Jawab seseorang di belakang Deva.

Sontak Deva kaget dan langsung berbalik. Ternyata yang berbicara tadi adalah Vano.

Kenan menatap sinis ke arah Vano. Sedangkan Vano hanya membalasnya dengan tatapan santai tanpa ada rasa takut dimatanya.

" Kenapa Ken? Kok gitu amat liatin gue nya? Ngefans loh sama gue?" Ucap Vano dengan nada santai sambil memegang rak buku di sampingnya.

Jadi seolah-olah Vano sedang memeluk bahu Deva secara tidak langsung.

" Emmm, Ken kalo bukunya nggak ada yang mau dibeli mendingan kita pulang aja." Ajak Deva.

" Ya udah ayo pulang!" Balas Kenan.

Setelah itu Deva berjalan mendahului Kenan dan juga Vano dkk.

" Siapin air mata loh baik-baik, karena nggak lama lagi hati Deva bakalan pindah ke gue." Bisik Kenan dengan nada sinis.

" Silahkan mencoba kalo loh mampu. Karena dapetin hati Deva nggak semudah loh balikin telapak tangan." Balas Vano dengan senyuman.

Setelah itu Kenan langsung pergi dari hadapan Vano dkk dengan wajah kesalnya.






Hai guys...
Author up lagi nih...

Maaf ya kalau pendek...
Si Kenan dah mulai berulah nih...
Gimana kalo kalian ketemu sama cowok kayak Kenan? Bakal kalian apain nih?

Jangan lupa vote & coment nya ya...
See you next part guys...

DEVANO ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang