Hari ini adalah hari Senin, hari dimana akan dilaksanakannya kegiatan upacara bendera.
Seluruh murid diwajibkan memakai seragam lengkap mulai dari topi hingga sepatu.
Tapi kali ini Deva dan Kesya sudah kebingungan karena Deva lupa membawa topi.
" Haduh Dev, kalo nggak ada yang mau pinjemin loh topi gimana?" Tanya Kesya bingung.
" Ya harus ada pokoknya." Jawab Deva tak kalah bingung.
" Harus ada gimana cobakkk..." Gumam Kesya.
Disisi lain...
" Van, loh beneran tetep mau ikut upacara?" Tanya Angga. Dan dibalas anggukan oleh Vano.
" Yaelah Van, cuman upacara doang. Loh kan lagi sakit, ya kali loh ikut upacara." Sahut Naufal.
" Tau lu, entar kalo loh ngedrop kayak HP yang belum dicas gimana? Siapa yang bakalan disalahin sama Papa loh? Ya Angga..." Sahut Aldi juga.
" Lahlah, kok gue lagi yang kena? Kenapa coba mesti gue? Kenapa kok nggak Raja Chandragupta Maurya aja?" Protes Angga.
" Udah-udah, malah ribut. Mendingan kita sekarang ke lapangan aja." Ucap Vano. Dan dibalas anggukan setuju oleh ketiga sahabatnya.
Setelah itu Vano dkk pun langsung menuju ke lapangan upacara.
Vano yang berjalan sambil memutar topi ditangannya mendengar suara seseorang yang sangat dekat dengannya. Ralat pernah dekat dengannya.
" Gimana nih Key, nggak ada yang mau pinjemin gue topi..." Ucap Deva bingung.
" Ya elo sih, udah tau Senin itu upacara. Pake segala nggak bawa topi lagi..." Balas Kesya.
" Siapa yang nggak bawa topi?" Tanya Vano tiba-tiba dibelakang Deva dan Kesya.
Sontak itu mengagetkan dua gadis itu. Dan secara spontan keduanya menoleh.
" Kak Vano, ngagetin aja..." Ucap Kesya sambil mengelus dadanya.
" Siapa yang nggak bawa topi?" Tanya Vano lagi tanpa menggubris ucapan Kesya tadi.
" Oh itu, Deva lupa bawa topi. Makanya kita mau ke UKS buat min awww..." Ucapan Kesya terpotong karena mendapatkan cubitan di pinggangnya.
" Kesya ihhh..." Bisik Deva.
" Sakit bego." Protes Kesya.
" Nih..." Ucap Vano sambil menyodorkan topinya kepada Deva.
" Eh, nanti kak Vano pake apa?" Tanya Deva.
" Udah nggak penting itu mah, pake aja daripada kena hukum entar..." Jawab Vano.
" Nanti kak Vano dong yang kena hukuman." Ucap Deva.
" Masih peduli?" Tanya Vano sarkastik.
Deva pun bungkam karena ucapan Vano barusan.
" Nggak bisa jawab kan? Makanya ambil topi gue terus langsung baris ke lapangan." Ucap Vano lalu langsung memakaikan topinya ke kepala Deva begitu saja dan langsung pergi dari hadapan Deva dan Kesya.
" Gila ya kak Vano makin lama makin cool aja, padahal kan loh MANTAN nya." Puji Kesya dengan menaikkan intonasi pada bagian 'mantan'.
" Apa'an sih Key..." Protes Deva lalu pergi begitu saja meninggalkan Kesya.
" Yah tuh bocah ninggalin gue..." Ucap Kesya lalu mengejar Deva.
~ DEVANO ~
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO ( COMPLETED )
أدب الهواة[NO PLAGIAT!!!] -- Revano Putra Alfarel -- Seorang cowok cuek,dingin,jutek, tetapi memiliki kelebihan pada wajahnya. Wajahnya yang tampan dapat membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona dengan daya tariknya. Selain itu dia termasuk bad boy di...