vierundvierzig

15.5K 828 125
                                    

⚠️
You come through like the sweetener you are
To bring the bitter taste to a halt
⚠️

"Ih kasar, tidak boleh cium!" Lelaki manis yang baru saja menyelesaikan sepiring roti panggang selai itu memprotes. Tangan kecilnya mendorong muka Mark menjauh seraya menekuk bibir lucu. Mark yang melihat itu menaikkan sebelah alisnya, Donghyuck tidak biasanya menolak sebuah ciuman. Ia akan menerima kecupan dari sang tunangan kapanpun dan di manapun. Tetapi hal itu sedikit berbeda sekarang, mungkin 'kasar' yang dimaksud adalah bakal kumis di atas bibir pria dominan itu.

"Kamu tidak pernah menyukur kumisku, bukan? Ayo aku ajarkan." Mark berucap lembut sembari membelai pipi kemerahan milik Donghyuck. Ia menarik lengan lelaki manis itu tanpa persetujuan. Mereka berjalan ke arah kamar mandi dengan cermin terpampang mewah di dinding. Pria jangkung itu mengambil pisau cukur dan shaving foam di nakas. Menyerahkannya pada Donghyuck yang langsung menatap dua benda itu dengan kebingungan.

"Kamu tidak pernah bercukur?" Mark bertanya, sedikit terkejut karena pria biasanya bercukur. Hanya saja, Donghyuck memang tidak memiliki banyak bulu badan. Pahanya hanya dihinggapi bulu halus, sementara betisnya bebas dari apapun kecuali kulit mengkilap yang lembut. Jangan tanyakan daerah privasi sang tunangan, Mark saja bingung cara menjelaskannya.

"Tidak. Memangnya untuk apa?" Donghyuck malah balas bertanya. Lelaki manis itu menatap Mark dengan tanda tanya. Baru kali ini ia mengetahui fungsi benda yang pernah ia lihat di supermarket. Pada awalnya, Donghyuck mengira alat di tangan Mark merupakan pengupas kulit buah. Mendengar hal itu, Mark spontan tertawa kecil dan mengacak surai rambut Donghyuck karena terlampau gemas. Ia tidak menyangka bahwa sang tunangannya tak mempunyai banyak pengalaman.

"Untuk mencukur bulu di badan. Wajar kalau kamu tidak tahu. Kamu hampir tidak punya itu 'kan." Mark membalas dengan senyum tipis. Donghyuck mengangguk, menatap pisau cukur itu sekali lagi. Pria jangkung itu menahan keinginannya untuk mencium Donghyuck saat ini juga. Ia terlihat begitu menggemaskan ketika menemukan suatu hal baru. Manik mata bulatnya akan menyusuri benda itu sampai tandas. Seolah Donghyuck menyimpannya lekat di memori.

"Jadi caranya seperti ini. Pertama, kamu mengoleskan shaving cream ke area yang ingin dicukur." Mark mengatakan hal itu sembari mengusapkannya ke area yang ditumbuhi kumis. Pria jangkung itu menatap pantulan dirinya dan Donghyuck yang menatap setiap gerak-geriknya. Setelah dirasa cukup, Mark mengambil pisau cukur di telapak tangan Donghyuck. Lantas mulai memangkas kumis yang lelaki manis itu sebut kasar.

"Mau coba! Sini!" Donghyuck berucap antusias sembari merebut pisau cukur dari tangan Mark. Pria jangkung itu membiarkan tunangannya mengambil alih. Donghyuck mulai melakukan hal yang dilakukan Mark tadi. Tangannya bergerak pelan dan takut-takut akan melukai Mark. Pisau cukur melewati gumpalan busa dengan licin, menghilangkan kumisnya seketika. Mark tersenyum manis, hatinya menghangat karena perilaku kecil seorang Lee Donghyuck.

"Tidak kasar lagi." Donghyuck berujar lembut setelah Mark membilas. Jemarinya menyusuri atas bibir Mark dengan syahdu, menatapnya lekat seperti bongkahan emas. Bibir manis itu melukis senyum yang sanggup meluluhkan hati Mark. Ia tiba-tiba berjinjit mendekat, mencuri satu kecupan ringan di bibir tunangannya. Pria jangkung itu bereaksi dengan cepat, menarik pinggang rampingnya hingga tubuh mereka bersentuhan.

Ciuman penuh cinta tercipta begitu saja dengan eloknya. Mark mengambil alih dengan melumat bibir bawah Donghyuck rakus. Layaknya gulali kapas di karnaval yang candu. Pria dominan itu memaksa masuk dengan lidah, mengabsen setiap deretan gigi dan rongga mulut tanpa kecuali. Ciuman berujung panas dan mengepul dengan hasrat yang terbakar. Nafsu mereka meluap, mungkin karena sudah lama tidak melakukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sol y Luna ☆ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang