Pelatuk hampir ditarik.
"Tunggu! Jangan, aku mohon jangan sakiti dia." Mark berseru kencang, ia menatap Azel penuh harap. Sementara Jeno di lain sisi sudah membawa Jaemin masuk ke dalam benteng, mengobati lukanya yang menghiasi sekujur badan. Ray, Hyunjin, dad keluar dari benteng dengan tergesa. Sama terkejutnya setelah melihat kehadiran Donghyuck ditahan oleh musuh.
Tawa meledek membuncah dari para bedebah itu, mereka senang melihat kesengsaraan yang tercermin di muka Mark. Azel menyeringai puas, ia kembali menarik tubuh Donghyuck mendekat dengan intensitas kekangan leher yang memaksa. Senjata api itu berujung di sisi kanan kepalanya, benar-benar menempel langsung. Sekali ditarik, timah panas akan mudah menembus kepalanya.
Mark menggigit bibirnya keras, sementara matanya sudah mulai dilapisi kaca. Oh, betapa ia merasa gagal sekarang. Hatinya sehancur daun di musim kemarau yang terinjak berulang kali, serpihannya terbang membawa sakit. Benaknya seolah berhenti dan terhipnotis, tak sanggup berpikir lurus. Pemimpin klan serigala putih di masa mendatang itu tampak kacau dan tak terkendali. Hingga realita menimpanya kuat, bagaimanapun juga ia harus tetap hidup untuk Donghyuck.
"Dua pilihan, Mark. Aku membebaskan manusia ini, tetapi kalian harus memasukkanku ke dalam jajaran petinggi klan. Atau kau mau kehilangan manusia ini dan juga status imortalmu?" Azel bertanya dengan mutlak. Cukup membuat Hyunjin meringis tak terima, ia mendorong bahu Mark dengan kesal. Cinta telah membutakan matanya, manusia bodoh yang tak tahu diuntung.
Hyunjin memang membenci manusia karena kenangan pahit yang masih terukir malang di hatinya. Kekasihnya itu pergi mengejar cinta orang lain ketika buket bunga pernikahan telah dirangkai sedemikian rupa. Terkhianati dan ditinggalkan secara tak layak, hanya menyisakan luka yang enggan tenggelam ke dasar ingatan. Hyunjin hampir gila, arah menjadi terbanting dan terjun bebas setelahnya. Rencana bunuh diri sempat menghantui, walau kesadaran lebih cepat mengambil alih.
"Ck, diperbudak oleh manusia berembel cinta." Hyunjin berujar kesal pada Mark. Perkataanya berhasil membuat pria jangkung itu kembali berputar-putar haluan. Bingung bukan main, sepertinya hidup sengaja membolak-balikkan pikiran. "Sudahlah. Ikhlaskan saja, hanya satu manusia. Tak akan berarti apa-apa untukmu," Hyunjin berbisik masih terus berusaha memengaruhi Mark.
"Dad," Mark akhirnya memutuskan untuk berbalik badan. Meminta sang ayah untuk mengambil keputusan atau setidaknya membantu menyelesaikan kebimbangan ini. Pria paruh baya itu hanya tersenyum tipis, enggan berbicara apa-apa. Membiarkan anak tunggalnya mengambil keputusan sendiri kali ini. Melatihnya menjadi seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan. Berani menerima resiko yang ada.
"Jangan terlalu lama, Lee! Atau aku yang mengambil keputusan sepihak!"
"Aku.. aku memilih kau mati, Jung Xazel." Mark berujar dingin, sungguh tajam dan tak pernah terdengar sebelumnya. Badai tiba-tiba turun mengguyur tanah lapang tempang mereka berdiri. Angin menerpa buas surai-surai rambut Mark, membasahinya tanpa kecuali. Badai yang turun tatkala perang adalah pertanda buruk. Auman serigala membabi buta di segala sisi, neraka seperti terbuka lebar sekarang.
Jika ketakutan terburukmu dapat divisualisasikan, maka Mark akan menjadi hal pertama yang kau lihat. Ketika anak agung klan tertinggi marah, kiamat menyapa sekutu dengan cepat. Puncak emosi yang tidak terhitung menjadi alasan kemarahannya sekarang. Manik mata itu berkilat seperti petir, taring ditampakkan liar. Ini bukan Mark, tetapi alpha yang telah lama bersemayam di balik tubuhnya.
"It's good to be here again," alpha itu berucap santai, tetapi nadanya sanggup membuat semua bertekuk lutut. Bukan, sekali lagi itu bukan Mark yang biasa hadir mengisi waktu di bumi. Melainkan alpha yang sebenarnya ditakdirkan untuk mengontrol Mark Lee di keadaan terburuk. Persilangan antara Lucifer dan serigala putih yang turun dari neraka, semua telah bersemayam bertahun-tahun di dalam tubuh Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol y Luna ☆ markhyuck
Fanfic"Kamu adalah matahari, Donghyuck." Pria mungil itu tersenyum, matanya terbenam karena lipatan pipi yang tercipta dari sebuah senyuman. "Wahai matahari kecilku, maukah kamu menikahi sang rembulan?" - story by vy ♡ #1 markchan - 8 April 2019 ⚠️ omegav...