"Jalan sekarang terasa sakit tahu!" Donghyuck berujar kesal saat Mark menyuruhnya keluar dari Mercedes kesayangannya. Mereka sudah berada di depan toko es krim favorit Mark sedari kecil. Sebelum pindah ke Vancouver, Mark memang pernah menetap beberapa tahun di München. Toko ini selalu menyediakan es krim rasa vanilla yang luar biasa lezat dan konsisten dalam rasa serta resep.
"Memangnya kita harus bagaimana? Menerobos masuk toko dengan mobil? Tentu kita perlu keluar dan berjalan sedikit, Haechan." Mark berujar sembari membantu Donghyuck keluar dan berjalan. Langkahnya renggang-renggang menahan sakit di bokong. Sejujurnya Mark kasihan, tetapi semua sudah terlanjur. Maka ini kewajiban sang dominan untuk bersabar dan siap membantu.
"Guten Tag! Ada yang bisa saya bantu?" Perempuan tua di balik meja itu menyapa pengunjungnya dengan ramah. Senyum yang menarik pipinya yang mulai berkeriput, dia Frau Elle yang memiliki resep es krim di toko ini. Mungkin wanita itu sudah melupakan Mark karena tidak bertemu dengannya sejak belasan tahun lalu. Ia wanita yang sangat baik hati, berteman baik dengan mom dan keluarga Lee.
"Frau Elle, ini Mark Lee." Mark berujar sembari berjalan mendekat. Wanita itu tampak terkejut setelah melihat paras menjulang di depannya. Hampir tidak percaya bahwa itu adalah bocah sama yang datang tiap sore dengan ayahnya. Mark memang selalu meminta dad untuk pergi ke toko es krim ini setiap sore. Ia akan selalu memesan es krim rasa vanilla ukuran besar.
"Astaga, Tuhan. Aku kira tadi model brand ternama yang datang!" Frau Elle berujar takjub. Pasalnya Mark yang dulu selalu datang kesini jauh berbeda dengan Mark yang ia lihat sekarang. Badannya terbentuk sempurna dengan karunia paras menawan yang selalu berhasil merebut atensi. Pria jangkung itu tersenyum ramah, ia berniat mengenalkan Donghyuck pada Frau Elle. Pria mungil itu tampak canggung, ditambah lagi dengan kalimat dengan bahasa yang tak ia mengerti.
"Ah, jangan berlebihan seperti itu. Aku masih Mark Lee yang sama, Frau Elle." Mark berujar teduh, mendapatkan anggukan mengerti darinya. Mata wanita tua itu kini menatap Donghyuck dengan senyum manis. Ada sedikit rasa penasaran ketika Mark turut membawa pria berparas cantik ini.
"Ini Donghyuck. Donghyuck ini Frau Elle," pria jangkung itu mengenalkan keduanya dengan senang hati. Mereka berjabat tangan, membuahkan senyum di bibir Mark. Ia merasa senang karena Donghyuck mulai mengenal orang-orang terdekatnya. Ingin dirinya menunjukkan ke seluruh dunia bahwa Donghyuck adalah manusia yang berhasil memeluk hatinya.
"Pacarmu manis sekali, Mark." Wanita tua itu berujar sembari menatap muka mungilnya yang tersipu. Pria jangkung itu menganggung penuh rasa bangga, diusaknya surai lembut milik Donghyuck. Senyum mengembang di bibir ketiganya, begitu senang dengan pertemuan kembali yang berlangsung sempurna. Tak salah rasanya jika Mark memilih toko es krim ini sebagai destinasi pertama mereka.
"Aku ingin memesan semua rasa untuknya, Frau Elle. Ingin kutunjukkan seberapa enak es krim buatanmu!" Mark berujar disusuli tawa kecil. Wanita tua itu mengangguk dan beralih ke wadah-wadah berisi es krim beraneka rasa. Mengisi cup-cup kecil yang akan disajikan nanti. Sementara Mark dan Donghyuck memilih tempat duduk yang berdekatan dengan kaca depan toko. Semua tampak transparan dengan fatamorgana memukau.
"Here you go. Selamat menikmati, anak-anak!" Wanita tua itu berujar sembari memberikan enam rasa es krim berbeda. Mata pria yang lebih muda itu berbinar, tangannya bergerak-gerak seakan meminta cup itu segera. Ia tampak tak sabar dengan sendok yang sudah tergenggam di tangannya. Mulai meracau seperti anak kecil, suatu kebiasaan saat Donghyuck menginginkan sesuatu.
"Suapi! Hyung, suapi aku yang rasa cokelat!" Donghyuck berkata dengan mulut terbuka. Siap menerima sesendok es krim rasa favoritnya di mulut. Mark tersenyum lebar, segera ia menyuapi anak itu es krim cokelat. Menahan gemas agar dirinya tak perlu mencium Donghyuck di depan Frau Elle. "Lagi, lagi! Aku juga mau yang cookies and cream!" Donghyuck merengek sambil menunjuk cup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol y Luna ☆ markhyuck
Fanfiction"Kamu adalah matahari, Donghyuck." Pria mungil itu tersenyum, matanya terbenam karena lipatan pipi yang tercipta dari sebuah senyuman. "Wahai matahari kecilku, maukah kamu menikahi sang rembulan?" - story by vy ♡ #1 markchan - 8 April 2019 ⚠️ omegav...