- lee donghyuck
Mau mendengar tentang dunia ini sebentar? Baiklah, akan aku ceritakan.Aku terlahir di bumi ini pada tanggal enam, bulan Juni, saat bumi berusia yang ke dua ribu tahun. Aku tidak mengenal ayah dan ibu kandungku, mereka juga pasti tidak pernah menginginkan kehadiranku. Aku hanya mendapat bayang-bayang dari kedua orang tua lewat mimpi. Dalam mimpi itu, mereka digambarkan sebagai sepasang manusia biasa. Wanita yang kuperkirakan adalah ibuku itu digambarkan sebagai paras elegan yang mencintai seorang pria dari keturunan bangsawan.
Bahkan dari detik pertamaku di dunia, tidak ada yang menginginkan kehadiranku. Tak ada yang mau memberiku nama, hanya pelayan dapur yang selama tiga bulan mengasuhku. Aku tak pernah merasakan kasih sayang ibu, apalagi ketegahan seorang ayah. Aku sendirian. Aku bahkan belum melihat dunia seperti sekarang, lemah dan tak berdaya, tak menahu tentang apapun.
Aku ditinggalkan pengasuh dapur di pinggir sungai, tepat saat umurku tiga bulan. Riak air sungai yang samar menemaniku selama disana, sampai akhirnya tubuh kecilku diangkat oleh seseorang. Dia ibuku! Itu hal pertama yang aku ingat setelah sosok itu menggendongku di lengannya. Aku sangat senang hari itu, akhirnya ibu mau menganggap kehadiranku seutuhnya.
Ibu yang aku kenal selama ini ternyata hanyalah perempuan yang mengangkatku sebagai anaknya. Bukan ibu kandungku, tetapi aku tetap bersyukur. Setidaknya aku masih punya ibu dan ayah. Aku tinggal bersama mereka, mereka yang menjagaku dari kecil, mengajariku banyak hal yang tak pernah aku ketahui sebelumnya, mempersiapkanku untuk dunia di luar sana.
Ibu juga manusia biasa, tetapi menurut cerita ibu, ayah bukanlah manusia biasa. Ayah adalah seorang alpha--begitu ibu menyebutnya. Di dunia ini, taraf kehidupan terbagi atas manusia biasa dan alpha. Alpha itu satu tingkat lebih tinggi daripada manusia. Ibu bilang, alpha itu ciptaan Tuhan terkeren yang ia pernah temui. Aku akui, ayah memang sangat keren, tubuhnya jangkung dan menawan!
Saat aku berumur satu tahun, aku bertemu dengan seorang anak lelaki kecil, umurnya terpaut satu tahun denganku. Dia baru saja pindah dari Vancouver, suatu tempat yang belum pernah aku datangi, tetapi Mark hyung pernah berjanji akan membawaku kesana suatu hari nanti. Oh ya, teman baruku itu bernama lengkap Mark Lee. Sangat keren bukan?
Saat umurku lima belas tahun, Mark hyung menjelaskan tentang tingkat alpha. Ia sudah tahu kalau aku mempunyai ayah angkat bernotabene seorang alpha.
Tingkatan terendah dari bagian alpha adalah klan kelelawar, ayahku salah satunya. Mereka hidup dari darah manusia layaknya vampir. Saat mendengar itu, aku bergidik ketakutan, tetapi Mark hyung langsung menenangkanku dan berjanji akan melindungiku dari mereka yang jahat.
Tingkatan kedua adalah klan rubah merah, mereka memiliki manik mata merah mengkilat yang tak dapat disembunyikan dengan lensa kontak berwarna. Sangat mudah untuk mengenali mereka karena warna manik mata yang mencolok itu.
Tingkatan teratas adalah serigala putih, mereka sangat langka dan diagungkan. Mereka memiliki kemampuan untuk mengubah warna iris mata mereka. Warna iris mata cokelat madu dan violet adalah kedua warna yang dapat mereka sesuaikan. Bisa saja mereka mengganti iris matanya berwarna cokelat madu di keduanya, begitupula sebaliknya. Keluarga Mark hyung adalah keturunan murni klan ini.
Dari dulu, aku sangat ingin melihat iris mata Mark hyung yang berbeda di keduanya. Katanya, ia tidak mau menunjukkan warna itu bersamaan karena sesuatu hal yang belum cukup aku ketahui. Aku sangat bertanya-tanya sampai sekarang, ada apa dibalik iris mata violet dan cokelat madu yang disatukan?
☆
- mark lee
Aku tahu kalian semua ingin mendengarkan cerita ini.Aku lahir di tahun seribu sembilan puluh sembilan. Saat itu, terjadi pemberontakan dari serigala hitam yang tak dianggap sebagai salah satu klan alpha. Mereka tahu jelas alasan kenapa mereka dianggap angin lalu oleh kami. Nenek moyang merekalah yang seharusnya disalahkan! Nenek moyang serigala hitam mengingkari janji sekte empat. Pengkhianatan ini berimbas pada seluruh keturunan mereka, serigala hitam dicoret dari klan untuk selamanya.
Pada saat pemberontakan, aku dijaga pamanku dari mereka--para serigala hitam yang berniat membunuh habis generasi penerus serigala putih. Banyak dari serigala hitam yang mati, bodoh, mereka seharusnya tahu kalau kami adalah golongan imortal. Kami tidak bisa mati hingga Tuhan membuat keputusan untuk menutup buku besar kehidupan jagat raya.
Semua serigala hitam mati bersimbah darah di medan peperangan, tak ada yang lolos, tetapi kudengar ada satu keluarga yang berhasil kabur dan belum bisa kami temukan hingga sekarang. Bertahun-tahun kami mencari mereka ke seluruh penjuru dunia, tetapi akhir-akhir ini kami mulai menganggap bahwa keuarga itu sudah mati tertelan waktu.
Aku lahir dengan predikat alpha dari klan serigala putih murni. Predikat itu menurun dari ayahku dan kakek dari ibuku. Ibuku cantik, sangat cantik! Aku tidak berbohong, ia datang dari München. Aku sangat suka aksen Jermannya yang masih terdengar kental, meskipun ia sedang menggunakan bahasa Inggris atau Korea.
Iris mataku? Ada dua warna yang bisa aku sesuaikan. Cokelat madu dan violet, namun aku lebih sering menunjukkan warna cokelat madu karena itu terlihat lebih natural dan tidak mencolok. Aku menampakkan warna violet itu ketika ada pertemuan penting dengan klan serigala putih, pertemuan antarklan, dan sesuatu yang bersifat formal.
Kau tidak akan mau melihatku saat iris mata kananku violet dan iris mata kiriku cokelat madu. Aku bukanlah diriku saat seperti itu. Alpha dibalik ragaku yang akan mengontrolku sepenuhnya. Ia akan melakukan segala hal yang dikehendakinya, tanpa memperdulikan apapun. Aku tak akan kuat melawannya, maka aku hanya membiarkan alpha itu mengambil alih diriku.
Jika kau melihatku seperti itu, demi Tuhan, kau harus lari.
Aku sudah lulus dari highschool. Kini aku masih menjadi mahasiswa salah satu universitas di Seoul, kau tahu jurusanku bukan? Ya, aku ini anak manajemen. Sebenarnya aku ingin mengambil jurusan yang bersangkutan dengan seni, tetapi ayahku tidak menyetujui itu. Tak apalah, aku tidak masalah dengan jurusan apapun.
Aku berpacaran dengan pria manis bermarga Na sejak enam bulan lalu. Kami tinggal satu apartemen, aku menyukai keputusan bersama itu. Dengan tinggal bersama, aku dapat dengan mudah menjaganya, mendapatkan kehangatan di sampingku saat tidur, ia merawatku dengan tulus, dan menjadi jelmaan ibu yang sekarang ada di München.
Kami hanya bertukar ciuman dan tidur satu ranjang, hanya itu, dan tak lebih. Umur kami berdua sembilan belas tahun, sudah menjadi orang dewasa. Mungkin kalian berpikir bahwa kami sudah bercinta? Sepertinya kalian harus berpikir kembali, pacaran kami sehat dan tidak memberi efek negatif pada pihak manapun. Terjadi simbolis mutualisme adalah hal terpenting dalam hubungan ini. Semua akan baik apabila kami saling mencintai dan menghargai.
Donghyuck? Ah, anak itu. Aku kehabisan kata-kata untuk menjelaskannya. Biarkan aku memberikan kalian satu kata yang mendefinisikan Donghyuck.
die Sonne.Catatan Penulis
Halo💚 Sudah mengerti fanfiction ini? Aku menambahkan unsur imajinatif disini, ada alpha, tetapi tidak ada beta dan omega. Bahasa disini sengaja dibuat ringan karena dilihat dari sudut pandang orang pertama pelaku utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sol y Luna ☆ markhyuck
Fanfic"Kamu adalah matahari, Donghyuck." Pria mungil itu tersenyum, matanya terbenam karena lipatan pipi yang tercipta dari sebuah senyuman. "Wahai matahari kecilku, maukah kamu menikahi sang rembulan?" - story by vy ♡ #1 markchan - 8 April 2019 ⚠️ omegav...