>>4

279 27 4
                                    

"Terkadang kita lebih memilih terus-terusan jatuh cinta pada orang yang salah. Padahal diluar sana masih banyak yang mencintai kita"

Happy reading 💕

"Aezar! Sini gak lo!" Teriak Raya dari atas tangga. Wajah nya memerah marah. Sedangkan Aezar yang berada di ujung tangga, tanpa dosa melahap coklat milik Raya dengan nikmat.

"Lo pelit banget sih! Baru kali ini gue pengen coklat!" Komen Aezar. Tak habis pikir dengan Raya yang begitu menyukai coklat.

"Pokoknya nggak! Balikin coklat gue!" Pinta Raya kembali sambil mengejar Aezar yang menjauhinya.

Setelah coklat itu habis tanpa sisan, dengan jail Aezar melempar bungkusnya kepada Raya. Dan tepat sekali mengenai wajah gadis itu.
"Upss!"

"AEZARRR!!"  Aezar menutupi kedua telinganya yang terasa sedikit panas mendengar teriakan Raya.

Raya memanyunkan bibirnya. Lenyap sudah coklat miliknya. Raya merundukkan kepalanya. Membuat Aezar merasa bersalah.

"Ray, lo marah" Tanya Aezar mendekat. Namun gadis itu hanya diam.

"Gue becanda tadi" jelas Aezar. Namun Raya tetap diam.

"Lo mau apa?" Bujuk Aezar.

Dengan suara lirih Raya menjawab coklat.

Aezar menghela nafas kasar.
"Yaudah kita beli!"

Mata Raya langsung berbinar, terlihat lengkungan dibibirnya.

"Sama aja gue kagak makan coklat gratis tadi!" Aezar mendumel. Tapi Raya bodoamat! Yang penting coklatnya ditukar.

Minimarket

Derita Aezar harus menemani Raya membeli coklat. Sendari tadi Raya terus berjalan kearah rak-rak tak kunjung selesai. Aezar yang membuntuti merasa letih.

"Ya ampun Ray lo tu cari apaan sih! Capek gue!" Dumel Aezar. Namun Raya malah menyuruhnya untuk diam. Alias jangan berisik!

Aezar pasrah sekarang. Menemani cewek berbelanja itu sangat membosankan.

"Lucky?!" Terdengar nama itu disebut oleh Raya. Aezar segera menghampiri dua makhluk itu.

"Eh Ray, disini juga?" Tanya Lucky ramah. "Aezar? Kalian?" Lanjutnya bertanya ketika melihat kedatangan Aezar.

Aezar hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Emm-- iya gue sama Aezar!" Jawab Raya sambil menggandeng lengan Aezar.

"Oh" balas Lucky. "Gue duluan ya" pamit Lucky.

Oh? Gilak tu cowok sans banget! Ga cemburu apa liat gue sama Aezar! Batin Raya.

Setelah kepeergian Lucky. Aezar segera menurunkan tangan Raya dari lengannya.

"Lucky udah pergi. Modus lo megang-megang tangan gue" cibir Aezar.

"Ihss! Pede banget sih!" Kesal Raya. Langkahnya menjauhi Aezar yang sedang mengejeknya.

"Ray tunggu!" Panggilan Aezar tak dihiraukan oleh gadis itu. Dengan cepat Raya menuju ke kasir.

***

Didepan rumah Raya. Aezar memarkirkan motor kesayangannya.
Duduk dikursi teras rumah Raya dengan wajah cemberut.

"Gue jadi pacar lo bisa kere " Ujar Aezar. Bagaimana dia tidak kesal? Niatnya untuk menganti coklat,malah harus membeli sekantong besar cemilan favorit Raya.

"Sekali kali Zar" ucap Raya sambil menyengir tak berdosa. Memang tak tau malu. Wkwk

"Sekali hm. Untung gue gak itungan orangnya" Jujur Aezar.

"Dih sok sok an lo! Gak itungan kok ngedumel dari tadi!" Cibir Raya. Kini gantian Aezar yang menyengir tak berdosa.

"Gue ikhlas Ray, beliin itu buat lo. Jangan baperan gitu ah gak asik lo!"

"Iya iya Aezar ganteng makasih ya"

"Emang gue ganteng!"

"Dih gantengan Lucky!"

"Buta sih lo! Tante Rara aja bilang gantengan gue"

"Tau ah. Pede lo tingkat dewa!"

"Cogan mah bebas!"

"Pulang sono! Udah malem!"

Aezar terkekeh melihat kekesalan Raya. Baginya menggoda Raya itu sangat mengasikan. Kalo dia marah, lucu!

"Gue pulang ya, salam buat tante Rara" kata Aezar ketika dirinya sudah siap dengan motor kesayangannya.

"Iyee"

"Nggak usah sok cuek. Kangen baru tau rasa lo!" Kekeh Aezar. Raya hanya membalas dengan sikap berpura pura muntah.

Huaa gimana part kali ini?

Gimana sama Raya dan Aezar?

Hmm, tunggu buat next nya :)

Vote and coment 💙

Thank you,
noviiiealoka

AngkasaRayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang