>>17

157 11 0
                                    

Jam tangan putih yang dia kenakan, menunjukkan pukul enam lewat empat puluh menit. Itu tandanya 20 menit lagi gerbang SMA Bintang akan tertutup rapat.

Gadis itu dengan buru-buru bersiap untuk kesekolah, tidak begitu memperhatikan penampilannya. Sarapan dengan cepat dan harus mencari angkot.

Sebenarnya bisa saja gadis itu berangkat bersama pria yang semalam menginap di rumahnya.

Namun Rara bilang sejak pukul setengah enam tadi, pria itu sudah berkali-kalinya membangunkannya namun dia tetap tidak bangun. Alhasil pukul 06.30 tadi pria itu berangkat terlebih dahulu.

"Kampret! Emang gak tau di untung . AEZARR!!" Omel Raya. Gadis itu sudah berada didalam Angkot dan sekarang pukul 06.50

Raya meremas ujung rok abu-abu yang dia pakai dengan cemas. Berulang kali dia meminta kepada abang-abang sopir angkot, agar lebih cepat.

"Sabar atu neng, macet" itulah jawaban dari abang sopir angkot. Raya semakin cemas saat jam menunjukkan pukul 06. 55

"Bang, saya turun disini saja" Raya memutuskan untuk turun di pinggir jalan saat terjebat mecet. Gadis itu berlari secepat kemampuannya agar tidak telat.

Namun sia-sia, waktu 5 menit tidak akan cukup untuknya sampai disekolah.

Raya menghela napas kasar saat melihat gerbang SMA Bintang sudah tertutup rapat.

Dia kembali mengecheck ponselnya, banyak pesan yang masuk. Namun tidak Raya hiraukan. Dia hanya ingin melihat jam. Padahal jika dia sadar, dia mengenakan jam tangan.

"Tujuh lebih sepuluh. Telat sepuluh menit gue!" Gumannya. Raya berharap akan ada orang yang menolongnya.

"Telat lagi?"

Raya menoleh kesumber suara dan mendapati orang yang pernah menolongnya dulu, saat dia telat.

"Seperti yang lo lihat", tanpa aba-aba orang itu langsung menarik pergelangan tangan Raya. Dan membawanya ke gerbang belakang.

"Gue bantuin masuk kayak dulu", ucap orang itu. Raya menurut saja, semoga dia tidak takut seperti dulu.

Perlahan kaki Raya naik ke pundak orang itu. "Awas lo sampai ngintipi gue!"

"Boro-boro mau ngintip! Nahan tubuh lo aja udah berat!"

"Rese ya lo!"

"Buruan! 5 menit lagi pasti guru bk pada keliling"

Raya mempercepat aksinya. Dan dia mendarat dengan selamat di halaman sekolah. Diikuti dengan orang itu.

"Thank---", ucapan Raya berhenti karena orang itu sudah pergi. "Kebiasaan banget!"

***

"Telat lo?" Raya mengangguk sebagai jawabannya. Syukurlah sampai dikelasnya belum ada guru yang mengajar.

"Tumben gurunya belum masuk?"

"Emang gak masuk,beruntung lo hari ini"

Raya menghela napas lega. Hari ini dia harus banyak bersyukur karena semuanya berjalan dengan baik.

"Tugasnya apaan?" Tanya Raya kepada Ranti. Dari tadi gadis itu sibuk dengan buku di mejanya.

"Banyak!" Jawab Ranti, dia menjelaskan semua tugasnya kepada gadis disebelahnya itu.

Raya memijat pelan pelipisnya, "gue yang dengar udah pusing,Ran"

AngkasaRayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang