Happy reading💕
Langit berwarna semburat orange. Raya baru saja tiba di rumahnya. Dengan diantar Lucky. Sepanjang perjalanan Raya hanya diam. Dalam benaknya bertanya tanya ada apa dengan Lucky hingga sikapnya berubah seperti ini.
"Thanks" kata Raya tanpa ekspresi.
Lucky tersenyum sambil mengacak gemas puncak rambut Raya. Hal itu membuat gadis itu diam membeku. Sejujurnya rasa itu masih ada, namun Raya bingung.
"Besok pagi gue jemput" ujar Lucky. Pria itu tak ada hentinya untuk tersenyum.
"Gak usah gue--'
"Gue gak terima penolakan" kata Lucky dengan menyalakan mesin motornya. Kemudian berlalu pergi.
Raya tak mau ambil pusing, dia masuk kedalam rumahnya.
"Raya pulang", ucapnya setelah membuka pintu utama. Lalu pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.
20 menit berlalu
Raya keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambutnya yang masih basah. Dia terkejut dengan kehadiran seseorang yang duduk di kasurnya.
"Ngapain lo?!" Bentak Raya. Matanya melotot menatap pria itu.
"Nungguin lo lah! Lama banget mandinya", ucapnya santai.
"Tau gue lagi mandi kenapa lo nungguin dikamar!? Lo mau ngintipi gue ya?! Ngaku lo!?" Kata Raya marah. Dia mengambil bantalnya lalu memukul orang tersebuh.
"Aduh! Ray sakit tau!" Keluhnya.
"SIAPA SURUH LO DIKAMAR GUE! UNTUNG GUE GANTI DI KAMAR MANDI!"
"Kata Tante Rara tadi gue disuruh langsung ke kamar lo. Terus sampai sini lo gak ada. Gue dengar suara air, yaudah gue pikir lo lagi mandi"
"Tapi lo gak sopan!"
"Oke. Maaf! Gue salah"
"Nah gitu dong ngakuin!"
"Lagian kamar cewek gak pernah dikunci!" Ujarnya membuat Raya melotot. Dan malu! Benar juga, Raya tak pernah mengunci kamarnya.
"Ya-- kan gue LUPA!" Elak Raya dengan memalingkan wajahnya.
Pria itu terkekeh berhasil membuat Raya kesal.
"IH AEZAR SUMPAH YA GUE KESEL SAMA LO!" Kata Raya sambil memukuli pundak pria itu.
Aezar semakin terkekeh, "udah Ray sakit woy!"
Raya mendegus kesal. Lalu dia pergi ke maja Riasnya untuk mengeringkan rambutnya.
"Ray gue mau tanya" ucap Aezar. Dia kesini bukan tanpa sebab.
"Gue tau lo kesini pasti ada butuh. Kalo gak ngepoin gue, makan, dan gangguin gue" kata Raya dengan santai. Tangan kanannya memegangi hairdryer.
"Lo tadi pulang sama Lucky?" Pertanyaan Aezar ditanggapi anggukan oleh Raya.
"Lo ada hubungan apa sama dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Teen FictionRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...