Happy Reading 💕
Hari ini SMA Bintang membebaskan semua murid dari pelajaran sekolah karena adanya pertandingan basket.
Mereka dianjurkan untuk mendukung tim basket sekolahnya.
Namun ada juga yang tidak ada di tepi lapangan. Seperti, mereka yang memilih bermain game dikelas, mengobrol dikantin dan yang paling baik belajar di perpustakaan.
Raya dan Ranti masih berada didalam kelas saat kebanyakan siswa telah berhamburan untuk keluar.
"Lo gak mau keluar sekarang?" Ranti bertanya.
"Nanti aja". Raya masih fokus kepada buku yang dia baca. Entah apa yang dibaca Ranti tidak terlalu kepo
"Raya... Aezar nunggu lo didepan!" Teriak salah satu teman sekelasnya dari arah luar kelas.
Raya segera menutup bukunya dan berjalan keluar. Namun ada sedikit kendala, dia menabrak mejanya sendiri.
"Aww!" Ringis Raya dengan mengusap-usap pelan bagian kakinya yang terbentur meja.
"Tungguin gue kalo mau kelapangan," pesannya kepada Ranti. Ranti hanya mengangguk. "Tolong beresin juga buku gue yang jatuh," pinta Raya dengan cengiran.
"Udah sana pergi lo," usir Ranti dengan nada candaan.
Ranti membereskan buku yang jatuh dilantai akibat kecerobohan sahabatnya itu.
Saat dia mengambil bukunya, ada sesuatu yang jatuh dari sana. Selembar kertas berwarna merah hati.
Ranti mengambil kertas tersebut dan membaca isinya. Senyuman jail tercetak dibibir gadis itu.
"Maaf ya Ray, habisnya lo gengsi sih", guman Ranti sambil melipat kertas tersebut dan memasukkannya kedalam saku.
***
Sekarang Raya dan Ranti sudah ada di tempat duduk untuk menyaksikan pertandingan SMA Bintang dan SMA Garuda.
Banyak teriakan histeris dari para cewek-cewek yang mengidolakan salah satu dari para pemain basket.
"Sumpah kuping gue gak kuat!" Guman Ranti dengan kesal. Dia sudah memberikan tatapan tidak suka kepada para cewek-cewek dibelakang. Namun siapa peduli? Mereka akan tetap berteriak untuk menyemangati.
Terlihat SMA Garuda lebih unggul 2 poin dari SMA Bintang. Angkasa yang sekarang menjadi kapten tim basket SMA Bintang pun mencoba mengejar ketinggalan poinnya.
"Lo kasih semangat ke Angkasa gitu, biar dia bisa cetak poin," ujar Ranti dengan santai.
"Apasih ogah!" Tolak Raya dengan malas. Jika dia memberi semangat kepada Angkasa dan Aezar mendengarnya bagaimana?
Tidak. Tidak Raya tidak akan melakukan itu.
"ANGGA SEMANGAT!!!"
Raya menoleh kearah sumber suara dan betapa terkejutnya saat dia mengetahui bahwa teriakan tersebut berasal dari Sahabatnya.
Ranti, gadis itu mengembangkan senyumnya sambil berteriak memberikan semangat untuk Angga.
Baik Ranti maupun Raya, keduanya tidak tuli. Mereka dapat mendengar jelas sekarang ini Ranti menjadi bahan gosip mereka karena menyemangati Angga.
"Lo kesambet apa deh Ran?" Tanya Raya heran. "Lo jadi bahan gosip mereka", ucap Raya lagi.
Ranti tersenyum miring, "gue gak kesambet dan gue gak peduli sama mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Подростковая литератураRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...