>> 32

132 10 2
                                    

Bagian ketiga puluh dua
Happy Reading 💕

Bagian ketiga puluh dua Happy Reading 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Raya masih tidak habis pikir dengan kejadian yang telah dia lalui hari ini. Begitu mendadak, cepat dan merubah semuanya.

Raya kini sedang menikmati semilir angin malam di balkon kamar Aezar. Gadis itu masih setia menunggu Aezar hingga sadar diri.

Setelah Aezar mengeluh kesakitan dikepalanya. Saat berada ditaksi tiba-tiba saja Aezar tidak sadarkan diri. Dia panik, dan bingung harus berbuat apa.

Raya memutuskan untuk menghubungi Melati, dan ibu dari Aezar itu menyuruh Raya untuk membawa putranya pulang.

Entah apa yang sudah Melati dan Kania obrolkan. Yang pasti Aezar tidak sampai dilarikan ke rumah sakit.

"Raya..."

"Raya.."

Terdengar samar-samar seseorang memangill namanya. Raya langsung bergerak masuk dan mengechek keadaan Aezar. Benar saja, Aezar telah sadar dan menyebut namanya barusan.

"Iya, gue disini." Jawab Raya

Raya tersenyum melihat Aezar telah membuka matanya. Memang raut wajahnya masih terlihat pucat.

"Ada yang sakit? Lo mau apa? Makan? Minum?" Brondong Raya dengan segala macam pertanyaan.

Sudut bibir Aezar terangkat mendengar suara Raya yang baginya sangat lucu.

"Satu-satu dong tanyanya. Mau dijawab yang mana dulu?"

Raya menyengir sebagai balasan.

"Gue gapapa Ray, gue cuma mau minum aja". Kata Aezar, dengan peka Raya mengambilkannya minum dan membantu Aezar.

"Gue seneng lihat lo ada disini," ungkap Aezar dengan tulus setelah berhasil mengisi kerongkongannya yang sempat terasa kering.

"Gue khawatir sama keadaan lo. Gue takut lo kenapa-kenapa," kata Raya dengan sewot namun terlihat jelas jika gadis itu benar-benar khawatir.

"Soal kejadian tadi... lo bakal milih gue atau Angkasa?" Aezar bertanya dengan raut serius.

Raya menatapnya dengan gugup. Terdiam dan memikirkan banyak hal.

"Kalo lo sama Angkasa. Gue gapapa kok," lanjut Aezar karena dia merasa bahwa Raya akan memilih sahabatnya itu.

"Bisa gak kita gak bahas itu?"

AngkasaRayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang