Happy reading 💕
"Perihal hati dan ucapan yang tak sama"
Dihadapkan oleh dua kenyataan yang selama ini di tutupi dan begitu menyiksa pikirann, bukan kah hal yang sulit?
Seperti sebuh isyarat yang mengharuskan Raya memilih salah satu dari mereka. Sahabat atau cintanya.
"Raya tunggu!" Cegah Aezar yang mencoba mengejar langkah cepat Raya keluar dari cafe.
Bukan hanya Aezar. Ranti, Angga, Abril dan tentunya Angkasa juga ikut keluar untuk menyusul Raya.
Mereka memutuskan untuk mengakhiri pertemuan mereka hari ini. Dan Ranti begitu merasa bersalah.
"Lo sih Ran. Gak peka banget jadi sahabatnya Raya," cibir Abril yang membuat pikiran Ranti semakin tidak karuan.
Benarkah dia jahat? Dan tak mengerti perihal Raya? Bukankah sudah jelas jika nantinya Raya akan memilih siapa?
Ranti menatap Abril dengan tatapan yang sulit diartikan. "Gue gak pernah menyangka kalo Aezar jatuh cinta sama Raya!"
"Yaelah gitu aja gak tahu. Sekarang gak mungkin cowok cewek sahabatan tanpa salah satunya ada rasa," jawab Abril seolah mengerti soal persahabatan yang menjadi cinta.
"Yang gue tahu. Raya itu suka sama Angkasa. Dan Angkasa juga suka sama Raya. Lo semua pasti ngertikan gerak-gerik Angkasa?"
Angga dan Abril memang mengerti tentang sikap Angkasa yang sedikit berbeda jika kepada Raya. Namun yang membuat mereka terkejut, Raya memilih Angkasa? Jadi Raya menolak Aezar?
Angga dan Abril saling pandang. Kemudian dengan langkah cepat. Abril berpindah tempat kesamping Angga.
"Ga, kalo mereka berantem lo pilih siapa?" Pertanyaan tersebut keluar dari mulut Abril. Untung saja sekarang mereka hanya bertiga. Karena Angkasa sudah berjalan duluan.
Belum mendapatkan respon dari Angga, malahan mendapat jitakan dari Ranti yang mendengarkan obrolan mereka.
"Otak lo benar-benar gak berfungsi! Mana bisa lo pilih salah satu dari mereka? Lo sebagai sahabat yang baik harusnya bisa mendamaikan mereka!" Balas Ranti dengan sedikit emosi tentang pertanyaan Abril yang menurutnya tidak masuk akal.
Angga menatap Ranti dengan tersenyum.
"Ngapain lo senyum-senyum lihatin gue?!" Galak Ranti.
Angga mengeritkan keningnya. "KePD an banget sih lo", elaknya.
"Gue setuju sama Ranti. Kita gak bisa pilih Angkasa atau Abril. Mereka semua butuh kita," ujar Angga.
***
"Raya tunggu!" Panggil Angkasa yang terlebih dahulu menemukan dimana gadis itu berada.
Angkasa bernafas lega karena tidak melihat keberadaan Aezar disana.
Raya, gadis yang dipanggil namanya itu menghentikan langkahnya. Tidak menoleh hanya berhenti.
Angkasa berjalan mendekati Raya. "Raya, please lihat gue"
Tidak ada respon dari gadis didepannya. Angkasa mengambil tindakan dengan menarik tangan gadis itu kebelakang agar menghadapnya. Tanpa aba-aba Angkasa memeluk erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Teen FictionRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...