Kantin SMA Bintang dipenuhi oleh lautan manusia yang ingin memenuhi hasrat perut mereka.
Semenjak Aezar dirawat. Raya, Angkasa, Ranti, Angga dan Abril lebih banyak menghabiskan waktu bersama.
Di kantin, belajar bersama dirumah salah satu dari mereka/cafe, pulang bersama dan hangout.
"Gimana keadaan Aezar Ray!?" Tanya Abril. Mereka sedang berada dikantin, menyantap makanan favorit mereka masing-masing.
"Udah membaik" jawab Raya seadanya.
"Nanti pulang sekolah jenguk Aezar yuk?" Ranti menawarkan. Hari ini mereka tidak ada agenda untuk pergi kemana-mana.
Jadi tidak ada alasan untuk mereka tidak setuju.
***
Setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit. Setelah check up akhirnya Aezar diperbolehkan untuk pulang.
"Setiap seminggu sekali harus kontrol ya" kata dokter Kania dengan ramah. Dia dokter muda yang menangani Aezar.
Aezar mengangguk lalu berterimakasih kepada dokter Kania.
"Vitaminnya jangan lupa di minum dan jangan kecapekan", ucap dokter Kania mengingatkan.
Aezar tersenyum, "terimakasih dokter"
"Saya permisi dulu" pamit Kania dengan sopan. Bersamaan dengan itu, Melati menghampiri putranya.
"Mama senang kamu boleh pulang" ucap Melati mengutarakan perasaannya.
Aezar ikut senang bila mamanya tersenyum.
"Ma.. Aezar mohon. Jangan kasih tau siapa-siapa ya soal sakitnya Aezar. Aezar gak mau Raya terus merasa bersalah" pinta Aezar dengan cemas. Wajahnya masih pucat.
"Aezar mohon. Mama bisa janji sama Aezar?"
Melati memejamkan matanya sebentar lalu mengangguk berat. "Iya mama janji"
Aezar memeluk mamanya itu dengan hangat. Dia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 15.00 pasti sebentar lagi Raya pulang sekolah.
"Ma, ponsel Aezar mana?"
"Ada dirumah, mama gak bawa" sahut Melati sambil berkemas.
"Pinjam ponsel mama dong" pinta Aezar. "Mau kasih tau Raya kalo Aezar udah pulang"
Melati mengeluarkan benda pipih berwarna pink dari sakunya. Lalu memberikan benda itu kepada putranya.
Tangan Aezar dengan senang hati menerimanya. Dan mulai berselancar mencari kontak Raya.
**
Lapangan basket SMA Bintang sedang dipenuhi oleh para siswi yang hendak menonton basket. Termasuk Raya dan Ranti. Mereka berdua ada disana untuk menyemangati Angkasa dan temannya.
Sekitar 30 menit mereka latihan.
"Kok udah selesai?" Heran Raya. Biasanya mereka bisa 1 jam an lebih dilapangan. Bahkan hingga senja.
"Udah. Emang sengaja sebentar aja, besok bisa dilanjut lagi" jawab Angkasa yang sekarang sudah duduk disebelah Raya.
Raya menyodorkan sebotol air mineral untuk Angkasa. Angkasa menerimanya dengan senang hati. Hanya dengan satu tegukan. Air di dalam botol itu habis tanpa sisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Teen FictionRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...