"Aku tidak sedang bersedih, aku tidak sedang kecewa. Aku hanya sedang berfikir, bagaimana bisa seseorang yang kita beri kasih sayang pergi menyisakan bayang. Lihatlah! Otakku menari-nari tanpa lelah. Intiplah! Dalam hatiku ia bernyanyi tanpa jemu"
Raya Kinanthi. Siswi kelas XI Mipa4 SMA Bintang. Model kebanggaan sekolah dan dambaan para kaum adam.
Suara riuh terdengar saat Raya baru saja menginjakkan kakinya dikantin.
Gadis berambut coklat panjang dengan bagian bawahnya dibuat bergelombang. Dandanan yang sedikit mencolok. Rok diatas lutut, atasan seragam yang ketat. Membuat para kaum adam mengelengkan kepalanya.
Raya, ya gadis itu adalah Raya. Penampilannya sungguh berubah sekali dari sebelumnya.
"Eh eh itu si Raya?"
"Cantik !"
"Kok beda ya? Kayak bukan Raya!"
"Kok modelan nya si Raya jadi rendah gitu sih?!"
"Kabarnya abis putus sama si Lucky. Makanya gitu!"
"Mantap!"
"Mata lo anjirr! Kagak kedip!"
"Norak banget sih!"
"Jangan muna deh. Raya gitu juga tetap cantik!"
Dan masih banyak lagi cibiran cibiran yang terdengar. Raya berjalan santai tanpa dosa kearah meja kosong yang tersisa.
"Ray, lo kok jadi gini sih?!" Tanyaa Ranti dengan heran. Sendari tadi dia juga merasa risih dengan tatapan para cowok yang seperti binatang buas. Meski bukan dirinya yang menjadi pusat perhatian. Tapi sahabatnya lah penyebab semua itu.
"Jelek?" Tanya Raya dengan sebelah alisnya terangkat.
"Bukan gitu sih! Tapi gue gak suka liat tatapan para cowokk cowok itu ke lo" Jelas Ranti. Dia memang selalu jujur tentang apapun. Dia mengatakan seperti itu karena dia sayang kepada Raya.
"Ayolah Ray, jangan rubah penampilan lo jadi kayak gini. Yang ada Lucky makin ilfil nanti!" Perkataan Ranti sedikit menyinggung Raya .
"Nggak mungkin! Gue yakin Lucky bakal nyesel udah putusin gue!" Raya mengatakan dengan yakin. Ditambah lagi kedatangan Lucky dkk. "Lihat aja!" Kata Raya. Dia berdiri dari tempat duduknya. Dan menjalankan aksinya.
"Aww!" Ringgis Raya saat sengaja menabrak Lucky. "Lucky!" Katanya dengan senyum miring.
"Raya?" Katanya dengan heran. Gadis didepannya sekarang bukan seperti gadis yang dia kenal beberapa hari yang lalu.
"Iya gue Raya! Kenapa cantik kan?!" Raya berkata dengan pd nya sambil memainkan rambutnya centil.
"Cantik sih" Puji Lucky. Membuat tawa devil diwajah Raya.
"Gimana? Nyesel kan lo udah mutusin gue?!" Ujar Raya. Membuat Lucky tertawa.
"Lo cantik sih" komentar Aezar dengan melihat penampilan Raya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
أدب المراهقينRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...