>>15

181 14 0
                                    

"Yakin gak peduli? Terus kenapa berhenti?" - Leo Angkasa Vulcan

Happy reading 💕

Gadis cantik dengan rambut lurusnya yang terurai, disertai bandana merah sebagai hiasan. Berjalan dengan senyuman mengembang disepanjang koridor.

15 menit sebelum bel tanda masuk berbunyi, gadis itu tiba diruang kelasnya. Semua bangku hampir terisi penuh.

"Udah ngerjain tugas kimia?" Baru saja duduk dibangkunya. Raya sudah ditanyai perihal tugas oleh sahabatnya itu.

Raya berdehem pelan, lalu menaikkan sebelah alisnya, karena melihat raut wajah Ranti yang tersenyum aneh.

"Bagi dong Ray!"

Raya menggelengkan kepalanya pelan, tidak habis pikir dengan sahabatnya itu yang sangat malas mengerjakan tugas kimia.

Raya mengeluarkan buku bersampul coklat itu dari tasnya. Lalu memberikannya kepada Ranti.

"Lo emang sahabat gue yang paling baik!" Puji Ranti. Dengan cepat dia menyalin pekerjaan Raya sebelum bel berbunyi.

"Ray, dicari Angkasa" kata Putri, teman sekelasnya.

Raya langsung memegangi kepalanya yang tidak pusing. "Mau apa lagi sih tu cowok!" Ujarnya.

"Ran, lo samperin Angkasa, bilang gue lagi sibuk nyalin tugas!" Tegasnya.

"Lah kan gue yang lagi nyalin tugas lo" kata Ranti yang sama sekali tidak mengerti maksud Raya.

"Please bantuin gue. Gue yang akan kerjain tugas lo" kata Raya memohon, tangannya bergerak untuk mengambil alih buku yang ada pada Ranti.

Ranti hanya bisa pasrah menuruti permintaan Raya. Dia berjalan keluar untuk menemui Angkasa.

"Ngapain lo kesini?"

Angkasa yang sedang bersandar di dinding,langsung menegakkan tubuhnya.

"Ranti?"

"Hm"

"Raya mana? Gue mau ketemu sama dia" kata Angkasa.

"Lagi sibuk nyalin tugas" jawab Ranti sesuai dengan perkataan Raya tadi.

Angkasa mengerutkan keningnya. Setahu Angkasa, Raya itu gadis yang rajin juga pintar. Jadi ada rasa sedikit tidak percaya jika seorang Raya sedang mengerjakan tugas pagi-pagi begini.

"Bohong kan lo?!"

"Lihat aja sendiri" jawab Ranti dengan santai. Angkasa melihat kedalam ruang kelas itu, dan benar saja Raya sedang menulis sesuatu di buku.

"Yaudah gue ke kelas" pamit Angkasa. Ranti hanya mengangguk sebagai jawabannya.

***

Entah keberuntungan atau kesialan. Jam pelajaran pertama seharusnya belajar kimia, namun gurunya tidak hadir. Dan kelas free dari tugas dan catatan.

"Tau gitu gak gue kerjain tugasnya!" Geretu Ranti. Dia senang karena pelajaran kimia kosong. Mungkin jika sebelumnya dia tau, pagi-pagi tadi dia tak akan repot harus meminjam buku Raya.

AngkasaRayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang