>>13

177 11 0
                                    

Happy reading 💕

Angkasa berjalan melewati taman belakang sekolah saat dirinya akan pergi ke perpustakaan.

Langkahnya terhenti saat ada orang yang menyebut namanya. Diam-diam Angkasa berdiri tak jauh dari orang tersebut untuk mengintip.

"Kenapa bisa bareng Angkasa?" Tanya seorang pria yang sangat Angkasa kenali.

"Kenapa? Emang salah?" Jawab seorang gadis yang cukup familiar.

"Kalau kamu gak ada yang nganter ke sekolah. Aku bisa jemput, Mel"

"Gak perlu, lagian lo berangkat sama Raya"

"Kan lo yang minta gue buat deketin Raya lagi"

Gadis itu mengangguk membenarkan.
"Gue lihat usaha lo makin terlihat"

"Gue lakuin semua buat lo"

**

Raya duduk bersandar di dinding kelasnya. Memilih bangku paling ujung untuk menjadi tempat ternyamannya membaca novel.

Entah kenapa moodnya tiba tiba buruk. Napsu makannya hilang saat melihat kejadian itu. Ada apa dengan nya?

Raya sesekali mengechek ponselnya. Dia sudah membaca pesan dari Aezar yang tadi menanyakan perihal dia tidak jadi ke kantin.

Raya kembali fokus kepada novel bacaannya. Ranti pergi entah kemana. Dan kelas sangat sepi. Hanya ada dirinya. Jadi suasananya sangat tenang.

Namun, ketenangannya terusik saat seseorang menurunkan novel dari pandangan matanya.

Raya menatap orang tersebut dengan mengeritkan keningnya.

"Gue bawain susu sama roti", katanya sambil meletakkan dua benda itu di meja Raya.

"Kenapa gak jadi ke kantin tadi?"

"Bukan urusan lo!" Jawab Raya dingin. Dia melirik makanan itu, dengan rasa ingin memakannya tapi gengsi. Dia sedang marah kepada sang pemberi.

Marah? Entalah Raya juga bingung kenapa dirinya kesal.

"Dimakan aja, gue beli buat lo"

"Stop sok perhatian sama gue, Sa!" Bentak Raya. Dia juga bingung kenapa dirinya bisa emosi.

"Maksud lo apa sih?" Angkasa bingung dengan sikap Raya.

"Keluar dari kelas gue!"

"Tapi Ray gue--"

"Gue bilang keluar! Lo tuli ha?!"

Angkasa berdecih kemudian berjalan keluar dari kelas Raya.

Raya, gadis itu menatap kepergian Angkasa dengan tatapan bersalah. Kenapa mulutnya bisa lepas kendali seperti ini?

"Argh!" Teriak Raya membanting novelnya. Kemudian memijat pelan kepalanya yang terasa pusing sekarang.

**

Aezar, Angga dan Abril masih berada di kantin untuk menyantap beberapa makanan lagi sebelum bel masuk berbunyi.

Melihat Ranti yang sendirian ke kantin mengundang pertanyaan dari teman-temannya.

AngkasaRayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang