Mulut Raya tak bisa berhenti mengumpat. Dia berjalan asal dan akhirnya berhenti di taman belakang sekolah.
"Dasar manusia! Sehari aja enggak ngegosip, apa bakal buat mereka mati kelaparan?!" Kesal Raya. Dia geram sekali.
Aezar datang dan duduk dengan asal disebelah Raya, menyenggol tubuh Raya dan hampir saya jatuh.
"Pelan-pelan dong!" Kesal Raya. Sungguh hal kecil saja mungkin akan diomelin oleh Raya hari ini.
"Dih! Mbaknya sensi banget yak!" Cibi Aezar dengan kekehan. "Cie udah jadian ya sama Angkasa?" Lanjutnya bertanya.
Raya menatap tajam kearah Aezar lalu memutar bola matanya malas. Bukannya membuat Raya tenang justru kali ini Aezar memancing emosinya.
"Angkasa ganteng lhoo!" Aezar kembali menggoda Raya yang tengah ngambek
"Bodamat" jawaban Raya membuat Aezar semakin tertawa.
**
Kringgg.kringg.kringgg
Bel berbunyi semua siswa tak terkecuali Raya segera merapikan buku bukunya yang berada diatas meja.
Setelah guru mapelnya keluar. Semua murid juga berhamburan keluar kelas.
"Ray, dicariin nih!" Teriak Ranti dari luar kelas. Raya malas beranjak dari tempat duduknya jadi dia tak menghiraukannya.
"Rayyy! Ditungguin nih!" Lagi lagi Ranti berteriak.
"Kalo Aezar! Suruh dia balik dulu--"
"Gue yang nyariin lo" ucapan seseorang memotong perkataan Raya. Sekarang orang itu berada tepat dihadapan Raya.
"Ngapain lo kesini? Mau digosipin lagi!" Jutek Raya. Ya siapa lagi orangnya kalo bukan Angkasa.
"Kenapa lo jadi kesel sama gue?" Tanya Angkasa heran dengan gadis dihadapannya ini.
"Gimana gak kesel,ha?! Kuping gue panas denger mereka pada ngomongin gue!"
"Kenapa lo dengerin? Bersikaplah bodoamat!"
"Lo ngomongnya enak, ngelakuinnya?!" Raya menyanggah apa yang Angkasa katakan.
"Buktinya gue bisa" sombong Angkasa. "Lo pikir lo doang ?" Kata Angkasa dengan mengangkat satu alisnya.
Raya terdiam. Karena semua perkataannya selalu bisa disanggah oleh Angakasa. Cowok tengil yang bikin Raya kesal.
"Ray, hidup itu kita yang ngejalanin. Kenapa orang yang ngomongin? Mereka tau apa sih tentang kita?" Jelas Angkasa.
"Emang kalo kita beneran pacaran kenapa? Salah? Kan kita yang --"
"Salahlah! Kan gue bukan pacar lo" Raya yang diam kembali mengeluarkab argumennya.
"Cik! Gue bilangnya kalo! Beneran juga gapapa" kata Angkasa dengan menekankan kata Kalo dan memperlirih ucapannya dikalimat terakhir.
"Kalo gue suka sama lo dan kita pacaran. Itu kan hak gue. Itu urusan gue. Itu adalah hal pribadi buat gue. Kenapa mereka ikut campur? Suka atau nggak kesukaan mereka, sama sekali nggak berpengaruh buat gue" Jelas Angkasa sekali lagi sebelum dia pergi dengan kebungkaman Raya.
Angkasa meninggalkan Raya dengan kondisi Raya yang bingung dan mencoba memahami perkataan Angkasa.
Halo gais👋
AngkasaRaya kembali lagi untuk kalian,
Gimana part buat kali ini?
Siapa hayo yang nungguin?
So, next?
Jangan lupa untuk vote and coment yaa..
See you,
noviiiealoka
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Teen FictionRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...