Happy reading 💕
"Kamu yang menjauh atau memang pada dasarnya kita tidak pernah dekat?"
Melihat orang yang kita sayangi lebih perhatian dan dekat dengan orang lain terasa menyakitkan bukan? Apalagi orang yang kau anggap sahabat.
Angkasa memang siap jika harus bersaing secara sehat dengan Aezar. Bukan karena dia lebih mementing kan cinta daripada sahabatnya. Tapi dia hanya ingin memperjuangkan perasaannya. Urusan nanti Raya akan memilih siapa, itu bisa dibicarakan lagi.
Yang saat ini harus Angkasa lakukan adalah menanyakan perihal perasaan Aezar yang sejujurnya kepada Raya.
Rasa suka, sayang dan cinta tak harus memiliki kan? Siapa tau Aezar memang mempunyai rasa tersebut namun tidak dengan memiliki.
"Raya.. gue perlu bicara sama lo," ucap Angkasa dengan sengaja menunggu Raya keluar dari toilet yang ada di cafe tempat mereka nongkrong.
Raya sedikit membenarkan tas slempang yang dia bawa. Kemudian menatap sekilas kearah Angkasa. Walaupun berat dia harus bisa. Dia tidak mau memberi harapan palsu kepada Angkasa lagi.. mungkin.
"Gak ada yang perlu kita bicarakan", balas Raya dingin.
Angkasa menggeleng, dia menahan pergelangan tangan Raya saat gadis itu hendak pergi.
"Lepasin gue, nanti Aezar lihat," protes Raya.
"Aezar? Sejak kapan lo mulai menjaga perasaan dia?" Tanya Angkasa menyelidik.
Raya hanya diam dengan perasaan campur aduk.
"Apa lo ... udah..." Angkasa sengaja menggantungkan ucapannya karena dia berharap apa yang dia pikirkan itu salah.
"Iya, sejak lo kasih tahu gue kalo Aezar suka sama gue lebih dari sekedar sahabat," jawab Raya kemudian menarik nafas dalam dalam untuk melanjutkan ucapannya. Karena setelah ini dia akan mengatakan hal yang membohongi Angkasa juga hatinya. "Gue milih Aezar"
Raya memalingkan wajahnya tak kuasa melihat apa ekspresi yang akan ditunjukkan oleh Angkasa.
Angkasa tersenyum miring, "bilang sama gue kalo lo bohong"
Raya menggeleng, air matanya lolos begitu saja, namun dengan cepat dia menghapusnya agar tak terlihat oleh Angkasa.
"Lo bohong kan Ray..?" Tanya Angkasa penuh harap.
"Buat apa?" Tanya Raya dengan berani menatap manik mata Angkasa. "Buat apa gue bohong?"
Angkasa tetap pada pendiriannya yang mengatakan bahwa gadis dihadapannya ini sedang berbohong.
Angkasa begitu yakin bila ada sesuatu hal yang membuat Raya seperti sekarang.
"Baru kemarin malam. Kita senang-senang dan lo terlihat bahagia sama gue. Gue pikir lo bakal milih gue, kenapa lo beda hari ini?" Ungkap Angkasa dengan sedikit emosi.
"Kenapa lo seolah menghindar dari gue? Kenapa sikap lo bisa berubah secepat itu?" Kata Angakasa emosi. "Jawab gue jangan diem aja!"
"Semua udah jelas. Gue pilih Aezar!" Tegas Raya.
Sebelum pergi Raya kembali menatap Angkasa dengan lekat. Kembali menentang kata hatinya lagi.
"Bukan gue yang menjauh, tapi memang kita gak pernah dekat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Fiksi RemajaRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...