Raya berjalan beriringan dengan Angkasa ke kantin. Entah kenapa, Raya merasa hari ini berjalan sesuai keinginannya. Angkasa selalu bersamanya hari ini. Melakukan segala aktivitas bersama.
Mulai dari berangkat bersama, Angkasa mengantarkan Raya kekelasnya, mengacak rambut Raya dengan gemas, Angkasa menghampiri Raya untuk ke kantin bersama. Dan sekarang ini mereka berdua hanya berdua di kantin, dengan senang hati Angkasa menanyakan sekaligus memesankan makanan untuk Raya.
Sesekali melempar candaan yang membuat Raya tertawa hingga memukul pelan lengan Angkasa.
"Nanti malem temenin gue jalan-jalan ya?" Kata Raya disela-sela obrolannya. Sesuai planningnya hari ini Raya akan menghabiskan waktu seharian bersama Angkasa.
Angkasa menaikkan sebelah alisnya, "gak salah dengar? Seorang Raya ngajak gue jalan?", nada bicara Angkasa menggoda Raya.
Raya mengerutkan keningnya. Kenapa Angkasa mendadak menjadi sedikit menyebalkan? Selalu saja menggodanya. Namun anehnya bukannya marah, jantung Raya malah berdetak begitu cepat.
"Yaudah kalau gak mau," pasrah Raya dengan memalingkan wajahnya. Dia mengaduk-aduk jus jeruk yang dia pesan dengan tak selera.
Perilaku Raya tak luput dari itu pandangan Angkasa. Pemuda menahan senyumannya melihat tingkah gadis cantik dihadapannya.
"Gitu aja ngambek," kekeh Angkasa sambil mengacak gemas puncak rambut Raya. Gadis itu memanyunkan bibirkan karena kesal.
"Ck. Apaan sih?!"
Bukannya marah karena tangannya ditempis oleh Raya. Angkasa malah tertawa melihat raut wajah kesal gadis itu, sungguh menggemaskan.
Angkasa terus menggoda Raya. Tak peduli dengan keadaan sekitar yang sudah mulai berbisik-bisik.
"Itu Angkasa sama Raya?"
"Mereka pacaran?"
"Udah taken?"
"So sweet ya"
"Jadi pengen deh gue"
"Cocok! Yang satu cantik yang satu lagi ganteng"
Secara garis besar itulah yang terdengar di telingan Angkasa dan Raya. Mereka semua mengira dua insan itu berpacaran.
"Raya.." panggil Angkasa dengan lembut. Membuat Raya mau tidak mau menolehkan kepalanya.
Dan yang terjadi, jarak wajah mereka begitu dekat saat Raya menoleh. Raya bisa merasakan deru nafas milik pemuda itu.
Jantung Raya berdetak begitu cepat. Tatapan mereka berdua seolah berkunci.
Angkasa tersenyum, sebuah anugrah bisa melihat setiap inci dari wajah gadis yang dia cintai dengan sedekat ini.
"My time is for you..." suara Angkasa begitu lembut. "Gue jemput jam 7!" Lanjutnya dengan senyuman mengembang.
Raya masih dengan keadaan menatap dalam kearah Angkasa. Pemuda itu berhasil menguci tatapan Raya agar tak bisa berpaling sama sekali.
Melihat ekspresi Raya yang masih membeku ditempat. Dengan sengaja Angkasa meniup wajah Raya. Seketika membuat gadis itu tersadar.
Raya terlonjat kaget. Diam sejenak untuk menetralkan raut wajahnya. Memejamkan matanya dan memikirkan apa yang Angkasa katakan tadi benar?
Kedua pipi Raya memanas saat gadis itu merasakan sebuah bisikan kata lembut itu terus menerus ditelinganya.
"Hayo, ngapain kalian berduaan!?"
Teriakan Ranti berhasil membuat kedua insan itu saling memalingkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Teen FictionRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...