>>25

129 12 0
                                    

Happy reading 💕

"Kejujuran itu memang kadang terasa pahit, tapi itu lebih baik dari pada manisnya kebohongan"

Raya memasuki rumahnya dengan langkah gonta-gantai, tertunduk lesu tanpa semangat.

Hari ini begitu banyak kejutan untuknya. Mulai dari penyakit Aezar, perasaan Aezar hingga permintaan Melati.

"Raya..?" Namanya dipanggil oleh suara paruh baya yang begitu familiar ditelingannya.

Raya mendongak dan menatap si pemilik suara. "Iya ma?"

"Sini duduk, dari tadi Ranti udah nunggu kamu," kata Rara yang sudah duduk manis dengan sahabatnya itu.

Dengan senyum terpaksa Raya mendekati mereka.

"Kok lama banget dari mana?" Ranti bertanya.

"Ke rumah tante Melati," jawab Raya seadanya.

Ranti sendari tadi mengamati gerak gerik Raya yang mencurigakan.

"Ah iya Ray, ke kamar lo yuk! Gue mau pinjam buku" ajak Ranti pada sahabatnya itu. "Tante, Ranti sama Raya ke atas dulu ya"

Rara tersenyum lalu mengangguk sebagai jawaban.

Kamar Raya

"Lo kenapa?" Tanya Ranti mengintrogasi.

"Kenapa apa nya?" Bukan jawaban gadis itu malah balik bertanya.

"Gak usah bohong sama gue" galak Ranti. Raya melirik sebentar lalu memalingkan arah.

"Lo gak cerita gue gak pulang!" Ancam Ranti. Namun masih tidak ada jawaban dari sahabatnya itu.

Ranti menghela nafas kasar, "udah berasa ngomong sama patung!"

Hening. Mereka berdua tidak mengeluarkan suara lagi. Lebih tepatnya Ranti yang berhenti berbicara.

"Lo pilih sahabat atau cinta?"

Pertanyaan Raya barusan membuat Ranti yang tengah asik bermain ponsel. Langsung mengalihkan pandangannya.

"Maksud lo?" Bingung Ranti karena tiba-tiba saja Raya bertanya tentang itu. Raya berdecak kesal, dia malas bercerita kalo Ranti dalam mode lemot seperti ini.

"Gak jadi."

Kini Ranti yang berdecak kesal. Dia mulai menatap setiap sudut kamar Raya. Kini kali pertama Ranti berada di dalam kamar Raya.

"Sebanyak itu foto lo sama Aezar?" Tanya Ranti saat tidak sengaja ekor matanya menangkap dinding yang ditempeli foto.

Raya mengangguk, memang setiap momen pasti Raya cetak menjadi foto.

"Lo suka sama Aezar?!" Pertanyaan Ranti langsung membuat hati Raya tidak karuan. 

"Atau lo suka sama Angkasa?" Lagi pertanyaan sahabatnya itu membuat Raya semakin diambang kebingungan.

"Dua-duannya oke sih. Ganteng juga baik," komen Ranti.

"Kalo lo di suruh pilih salah satu dari mereka. Lo pilih siapa?" Tanya Raya berharap jawaban dari sahabatnya itu bisa membantunya.

"Emmm..", jawab Ranti yang terlihat berfikir.

"Aezar atau Angkasa?"

"Atau aja deh!"

Demi Tuhan ingin sekali Raya mengacak-acak rambut Ranti.

Ranti tersenyum puas atas jawabannya. "Habis gak ada yang gue pilih diantara mereka berdua!"

AngkasaRayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang