Pagi-pagi begini Raya sudah siap dengan seragam sekolahnya. Rara pun heran dengan kedatangan putrinya kehalaman depan dengan pakaian seragam.
"Tumben Ray udah siap?!" Sindir Rara.
"Pengen aja" jawab Raya dengan cengiran. "Mama beli bunga matahari?!" Raya berkelanjutan bertanya tentang keberadaan tanaman bunga matahari dihalaman rumahnya.
Rara mengerutkan keningnya bingung. Rara pikir bunga matahari itu milik Raya.
"Loh, bukan punya kamu?" Raya menggeleng."Tadi pas mama mau menyiram tanaman, bunga ini udah ada disini" kata Rara.
Raya mengamati bunga matahari yang mekar dengan indahnya itu.
Udah lama gak pernah muncul,kenapa sekarang lagi? Batin Raya.
"Jangan-jangan dari pengagum rahasia kamu yang kayak dulu itu" Kata Rara seperti mengerti apa yang ada dipikiran putrinya. "Tapi kan udah lama Ray, dia gak ngasih bunga matahari. Kenapa sekarang lagi?" Lanjutnya
Raya hanya diam menatap bunga matahari dihadapannya. Otaknya terus berfikir siapa orang dibalik ini semua.
Rara mengangkat pot bunga matahari itu untuk dipindahkannya ketempat yang lebih terkena cahaya. Ditanah bekas tempat pot itu, ada sebuah kertas.
Raya yang diberitahu mamanya langsung mengambil kertas itu dan membacanya.
Selamat pagi matahariku! Jangan pernah lelah untuk terus bersinar. Karena cahaya senyuman yang kamu pancarkan adalah sebuah semangat untukku .
Raya dibuat tambah heran. Jika dulu dia sering mendapatkan sebuket bunga matahari dan coklat. Kenapa sekarang menjadi tanaman bunga matahari dan surat?
Orang yang sama atau berbeda? Tanya Raya dalam hati.
"Udah Ray masuk yuk sarapan! Mama udah masak!" Ajak Rara.
Akhirnya Raya berhenti sejenak memikirkan soal bunga matahari itu. Lalu bergegas menyusul mamanya untuk sarapan.
**
Baru saja Raya menginjakan kakinya di gerbang SMA Bintang. Jam baru menunjukkan pukul setengah tujuh pagi! Kenapa sudah sangat ramai?
Raya acuh tentang hal itu, toh ini sekolah wajar saja ramai.
Raya berjalan menyelusuri koridor sekolah. Dari gerbang hingga sejauh ini banyak pasang matanya menatapnya dengan berbisik-bisik. Raya jadi heran.
Raya melihat kearah lorong mading yang dipenuhi oleh siswa SMA Bintang.
Ada berita apa hingga seramai itu? Raya bertanya tanya dalam hatinya.
Belum ada selangkah kaki Raya untuk mendekat ke arah manding. Tangannya sudah ditarik paksa oleh seseorang. Hingga kebelokan ruang perpus.
"Apaan sih lo narik narik tangan gue!" Marah Raya kepada Angkasa, orang yang menarik paksa Raya hingga ke tempat ini.
"Jangan kesana!" Cegah Angkasa sambil mengamati sekitar. Waspada jika ada orang yang melihat.
"Why? Gue gak boleh kesana?!" Kepo Raya. Aneh saja kan, banyak orang mencari tahu berita dimanding kenapa Raya tidak boleh.
"Pokoknya jangan! Gue gak mau lo kenapa-napa!" Tegas Angkasa. Terlihat raut khawatir tercetak jelas diwajah Angkasa.
Raya memutar bola matanya malas. Ada apa dengan cowok dihadapannya ini?
"Lo aneh banget! Kemarin lo nganter gue pulang! Kemarin malem juga lo nelfon gue malem-malem! Sekarang lo gak mau gue kanapa-napa! Mak---"
Prok!prok!prok!
Tepukan tangan dari seseorang menghentikan omelan Raya kepada Angkasa.
"Jadi bener gosip dimading itu?" Kata Amela. Senior paling cantik di SMA Bintang. Karena sekarang dia kls 12 maka posisi model utama sudah tergantikan oleh Raya. "Lo tu emang ganjen ya!" Bentak Amel sambil mendorong bahu Raya. Untung saja Raya tidak terjatuh sebab Angkasa dengan sikap berada disamping Raya.
"Apa-apaan sih lo! Dateng-dateng ga jelas!" Bentak Raya tak mau kalah.
"Songong ya lo! Habis sama Lucky sekarang ke Angkasa?! Hebat!!" Kata Amel sambil bertepuk tangan tak suka.
"Lo tu ngomong apa sih?!" Tanya Raya semakin tidak paham. Terlihat senyum miring diwajah Amel.
"Lihat aja dimading!"Raya berjalan cepat ke arah mading. Dia terkejut melihat fotonya dengan Angkasa ada disana. Lebih tepatnya saat mereka sedang berboncengan.
"Apa-apaan nih! Gak guna banget!" Kesalnya sambil merobek foto itu.
"Bubar semuanya! Gak usah ngegosip!" Bentak Raya pada para siswa dan siswi yang masih berkumpul sambil bergosip didepan mading.Raya pergi dengan kekesalan yang memuncak. Dia tidak habis pikir dengan orang orang yang menyebarkan hal itu! Seperti tidak ada topik lain saja sampai mengurusi hidup orang lain!
Alo readers, gimana part kali ini?
Udah tau kan berita apa yang dimaksud Angga?
Udah tau kan siapa yang nelfon Raya malem-malem?So, semoga kalian terhibur dengan cerita aku.
Dont forget! Vote and coment💙
Thank you,
noviiiealoka
KAMU SEDANG MEMBACA
AngkasaRaya
Teen FictionRaya Kinanthi cantik, manis, imut, sifatnya yang selalu ramah membuatnya disukai banyak orang. Murah senyum, mudah bergaul, pintar dan sedikit keras kepala. Semenjak kabar putusnya dengan Sang Most Wanted Di SMA Bintang, Lucky, atlit pelari itu, si...