"Tumben bawa bekal."
Jeff meletakkan bokongnya di kursi kantin yang sudah disediakan teman-temannya seraya meletakkan bekal yang dibawa Jyanna. Sebelumnya, ia berada di sudut ruangan Lab yang tertutup rak buku, dan ketika ia mendengar suara orang pergi, bekal inilah yang dilihatnya. Bekal yang di atasnya tertempel surat kecil dari Jyanna.
"Dibawain Jyanna kayaknya," sahut Dodi.
Jeffe menghela napas mengabaikan perkataan temannya, kemudian membuka bekal yang isinya nasi goreng, sayuran, ayam bumbu sambal dan sosis goreng. Terlihat enak.
"Beneran dari Jyanna, Jeff?"
Jeff menoleh ke arah Tenku dan menganggukkan kepalanya.
"Wih, gue coba dong---"
Jeff dengan sigap menahan tangan Dodi yang akan mengambil makanannya menggunakan garpu bekas baksonya. Ditatapnya Dodi dengan tajam dan kerutan di keningnya. "Ini buat gue, bukan buat lo."
Setelahnya Jeff sedikit menjauhkan bekal itu dari pandangan Dodi dan mulai menggunakan garpu serta sendok untuk mencicipi makanan yang dibawa Jyanna ini.
Enak.
Namun, Jeff tidak tahu apakah Jyanna sendiri yang membuatnya atau bagaimana.
"Gimana rasanya?" tanya Dodi.
Jeff terus memakan isi bekal itu dan mengabaikan segala pertanyaan ataupun perkataan teman-temannya.
"Jeff, ada Jyanna di arah jam 11."
Jeff sontak mengedarkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Tenku. Di sana, ia melihat Jyanna yang sedang duduk di bangku kantin lainnya setelah mengambil pesanannya.
"Gue yakin habis ini Juna bakal nyamperin dia."
Jeff mengalihkan pandangannya ke arah Juna yang sedang berjalan menuju bangku Jyanna bersama dengan kedua temannya.
Juna Kinantha, salah satu siswa paling populer di sini. Tampan, Kapten Futsal, tapi sayangnya otak nol. Itu deskripsi Jeff untuk seorang Juna. Ditambah pria itu selalu kekanakan. Mengganggu setiap perempuan, terutama Jyanna.
"Menurut lo kalau kita survei, yang menang Jeff atau Juna?"
Jeff mulai membenci bahasan kedua temannya ini. Ia pun memilih untuk menghabiskan bekal makanannya.
"90% Juna."
Jeff mengerutkan kening dan menatap Tenku dengan tidak suka.
"Kenapa?" tanya Dodi, menggantikan Jeff yang ingin menanyakan itu.
Tenku menyeruput es jerukanya sebelum berkata, "Karena perempuan suka badboy, bukan anak teladan kayak Jeff."
Jeff pasrah saja. Ia akan mengabaikan setiap pembicaraan temannya. Ia janji.
"Tapi sayangnya Jyanna suka cowok sejenis Jeff yang dinginnya ngalahin kutub selatan dan kutub utara," timpal Dodi.
"Maka itu sebabnya gue heran sama Jyanna. Dari sekian banyak cowok yang ada di sini, mata dia cuma tertuju ke Jeff yang dinginnya itu harus dicairin pakai api neraka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeff & Jyanna
Teen Fiction"I just love him so much, but he doesn't love me." || 2019 by Kyuri0510