BAGIAN 12

2.2K 311 22
                                    

Galau. Gelisah antara lanjut atau udahan. Itu yang terjadi selama beberapa hari ini kepada Jyanna. Setelah Mimi menceritakan bahwa Jeff bersama Anneth, jiwa Jyanna langsung jatuh. Ia tidak bersemangat lagi. Bahkan tidak ada kotak makanan untuk Jeff. Tidak ada stalking. Tidak ada panggilan dan sebagainya.

Jiwa Jyanna benar-benar dijatuhkan setelah dilambungkan tinggi. Setiap ia melihat Jeff di sekolah, Jyanna yang dulu akan merecokinya, kini malah melewatinya. Ada rasa yang tidak bisa hatinya obati dengan keberadaan Jeff. Ia lemah jika mengenai ini semua. Ada yang mengganjal jika ternyata Jeff memberi perhatian kepada perempuan lain.

"Na, lo masih galau?"

Jyanna menoleh ke arah ke Mimi yang sedang mengemudikan mobilnya menuju tempat perkemahan.

"Gila ini cewek, kan udah gue bilang Na, mungkin mereka lagi bahas sesuatu dan mereka juga sekelas," balas Olivia.

Jyanna tetap tidak tenang. Apalagi Anneth itu kegatalan dan mungkin saja ia menggoda Jeff karena dirinya. Dan yang lebih menyebalkan lagi, ia melihat sendiri di kafe bagaimana Jeff mengajari Anneth. Sedangkan dirinya tidak dibantu seperti itu.

Jyanna kesal!

"Na, udahan napa galaunya. Kan kita mau happy di sini," tambah Cantika.

Jyanna menarik napas, lalu mengembusnya. "Gue juga nggak mau kayak gini. Pengin rasanya gue jambakin rambut Anneth."

"Mau gue cari tahu nggak lewat Tenku?" tawar Olivia.

Jyanna menggelengkan kepalanya. "Nanti gue tanya Tenku sendiri. Kalau perlu gue tanya Jeff langsung."

"Dia kan nggak akan datang, Na," ucap Cantika kemudian. "Dengar-dengar sih hari ini bertepatan sama penerimaan anggota basket baru, jadi kemungkinan besar dia nggak datang hari ini nambah kayak tahun sebelumnya."

Cantika benar. Mendadak saja Jeff dipastikan tidak akan datang karena dirinya yang bertugas sebagai ketua basket harus mengunjungi acara penerimaan anggota baru. Intinya hilang sudah harapan Jyanna untuk membuat ketos itu ikut berpartipasi di acara kemah tahunan.

Jyanna benar-benar dibuat tidak mood saat ini. Disaat siswa lainnya bahagia karena perkemahan, ia sedih. Malahan jujur saja Jyanna hampir tidak akan pergi jika ketiga temannya tidak memaksa. Hingga akhirnya ia berada di sini, menginjakkan kaki di lokasi perkemahan.

Setelah diberi arahan oleh panitia dan pembina, Jyanna beserta ketiga temannya langsung menuju kamar mereka. Saat itu juga Jyanna melihat Anneth yang sedang berbincang dengan geng barunya.

"Ngelihat dia senyum bikin gue merinding."

Mengabaikan perkataan Olivia, Jyanna menoleh ke arah teman-temannya. "Nanti ada bagian Ghost lagi, kan?"

Ketiganya langsung menganggukkan kepalanya. "Lo mau takutin si Anneth?" tanya Mimi.

"Iya, kalian yang takutin."

"Bisa diatur, tapi Cantika penakut. Ntar malah dia yang takut sama diri sendiri," timpal Olivia.

Jyanna tersenyum dan menoleh ke arah Cantika. "Lo bisa, kan?"

"Kalau ngerjainnya di satu tempat bareng Oliv sama Mimi ya oke aja," jawab Cantika.

"Oke lah, gue bilang ke panitia dulu kalau kalian berpartisipasi." Jyanna pun akhirnya berusaha pergi untuk menemui panitia yang membuat acara nanti, tapi tangannya kemudian tertahan karena Mimi.

"Lo nggak apa-apa sendirian?"

Jyanna mengangguk. "Tenang, ntar gue sama panitia dan pembinanya."

Jeff & JyannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang